- Chapter Special -

4.4K 325 27
                                    

Keseharian Yu Nan di dunia modern.

Senin

Tidak ada satupun di dunia ini yang tidak menyukai hari Senin, kalaupun ada, mungkin dia telah sakit mental. Untuk Yu Nan si pemalas, kuliah di hari Senin, dan jam pelajaran telah di jadwalkan pagi, merupakan musuh abadinya. Bagaimana untuk ingat hal kecil yaitu mandi? Bahkan Yu Nan merasa hanya perlu mencuci muka dan bergegas.

Yu Nan merupakan orang yang sulit untuk bangun pagi.

Selasa

Zhang Peng akan lembur lagi. Karena komputer di rumah memiliki spesifikasi yang buruk untuk mengatur program atau mendesain produk, Zhang Peng dan para kelompok maniak game nya itu lebih suka menggunakan komputer sekolah.

Sudah banyak malam terlewat tanpanya, di kontrakan kecil yang mereka sewa bersama untuk mereka berdua berlindung dari terik matahari dan hujan, Yu Nan merasa seperti istri yang ditinggalkan merantau oleh suaminya.

"Nan Nan, aku pergi."

"Hati-hati. Tolong perhatikan jalanmu, jangan lupa makan malam dan waktunya tidur kau harus tidur." Yu Nan memperingatkan dengan tulus, namun Zhang Peng sama sekali tidak membayar sedikitpun.

"Jika kerjaan ku di laboratorium hanya tidur, aku bisa tidur di rumah. Untuk apa aku pergi ke sekolah?"

Yu Nan: "....." Manusia yang susah di senangkan ini...!!

"Nan Nan jangan lupa matikan TV di malam hari, jangan tertidur di sofa, dan jangan terus makan cemilan di tengah malam."

Yu Nan mendengus: "Kasih aku alasan untuk menyetujui perintahmu."

Zhang Peng menemukan matanya berkedip polos: "Kau akan menjadi gendut sebentar lagi."

"Yeah, sebentar lagi." Yu Nan malas bersandar di jendela. "Tapi bukan sekarang, dan bukan juga dimasa depan." Tubuhku yang sudah terlampau banyak mengonsumsi makanan sangat sulit untuk di gemukkan. Dia telah terlahir kurus dari lahir, ah!

Tapi tentu saja di dunia lain, kebiasaan makan Yu Nan yang terbawa dari dunia modern benar-benar boomerang baginya.

Rabu

Tidak ada hal penting dihari ini. Tidak ada jadwal kuliah juga. Jadi hampir seharian Yu Nan tidur, dia bangun hanya untuk makan, dan melanjutkan tidur siangnya.

Kamis

Hal yang membuat setiap kali Yu Nan merasa bersemangat adalah melihat 'Dewi-nya' keluar untuk makan siang di kantin sekolah. Saat ini tidak terkecuali.

Seperti maling yang diam-diam mencuri buah, Yu Nan mengintip pada sosok cantik di tengah-tengah meja. Su Wen, nama gadis itu, sudah lama menduduki hati Yu Nan hampir lebih 4 tahun. Mereka pernah satu SMA bersama, hanya saja Su Wen tidak terlalu mengenal Yu Nan.

Sebaliknya Yu Nan sangat mengenal Su Wen, karena pada dasarnya 'Dewi-nya' itu sudah menjadi sang 'Dewi' bahkan ketika dia masih menjadi junior kecil.

Selalu ada bayangan masa depan, dimana Yu Nan dan Su Wen bersama. Yu Nan selalu memimpikan hal ini, namun dia masih belum berani bergerak untuk menyatakan cintanya, dan hanya melihat dari jauh. Pengecut memang. Tapi hanya ini yang dapat Yu Nan lakukan. Dia memang sangat pengecut.

Jum'at

Mendengarkan kuliah cukup sangat membosankan, bahkan banyak orang jatuh tertidur di kelas. Karena Yu Nan mengambil jurusan Bahasa Inggris, tidak ada hal yang menarik untuk dilakukan.

Banyak materi yang harus dibaca dan dihapal yang akan membuatmu bosan sampai mati tentunya. Dahulu, Yu Nan tidak terlalu mengerti mengapa memilih jurusan ini, apakah saat mendaftar diawal dia telah dirasuki?

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now