54. Kegelisahan

1.1K 189 33
                                    

"Yu Nan..."

Yu Nan yakin dia telah menghabiskan seluruh cairan nya selama lebih dari tiga hari terjebak dalam kegelapan, namun seolah bendungan baru saja jebol, air matanya terus mengalir tanpa bisa ia hentikan.

Rasa sakit yang agak menyayat membuat dia tanpa sadar memeluk tubuh besar Putra Mahkota dalam pelukan nya, bergumam berulang kali, "Jangan mati... jangan mati... jangan mati..." tampak kesurupan.

Kaisar yang melihat ini tentu saja tidak senang, dia berniat menarik Yu Nan untuk menjauh dari tubuh yang tengah sekarat itu, namun cengkraman kuat tangan satunya yang memegang pakaian Putra Mahkota membuat orang yang melihat memiliki perasaan yang canggung.

Putra Mahkota diam-diam menonton adegan itu, tidak dapat membantu membuatnya sedikit bahagia dalam keadaan diambang kematian.

Ekspresi Kaisar menjadi agak gelap.

Putera Mahkota dengan susah payah bicara: "Yu Nan... bisakah... kau... menggenggam tanganku...?"

Kaisar melihat tubuh yang tak lagi bisa disembuhkan, dan merasa calon mayat itu sangat menjengkelkan.

Yu Nan masih dalam kesurupan, hanya bergumam tidak jelas dengan air mata yang terus tumpah dalam keputusasaan.

Putera Mahkota tidak menunggu jawaban pria itu, dan langsung menggenggam tangan yang sebelumnya menggenggam bajunya ke jantungnya, mengeluarkan senyum lebar penuh cinta yang sangat ingin Kaisar cincang dengan senang hati.

Putera Mahkota: "Walau kita... tak bisa bersatu di dunia ini.. aku berharap, kita bisa bersatu.. di renkarnasi berikutnya..."

Kaisar: "...." dalam mimpimu! Hemph!

Putera Mahkota: "...jangan menangis. Bisakah kau.. merelakan ku? Agar aku tenang..."

Kaisar: "...."

Putera Mahkota: "...aku—"

Sebelum sempat Putera Mahkota memilah kata-kata perpisahan yang pahit, Kaisar sudah menggendong Yu Nan dalam rangkulan nya, dan meninggalkan Putera Mahkota dengan debu masuk ke hidungnya. Tanpa bisa di cegah, itu mempercepat kematian Putera Mahkota di tempat.

Yu Nan masih setengah sadar ketika di peluk Kaisar dalam perjalanan keluar. Tempat Yu Nan dikurung tidak mengejutkan adalah gua, ini terletak jauh dari Ibukota yang membuat pencarian Kaisar agak sulit. Ketika mereka sampai diluar, Kaisar baru tersadar akan penampilan orang yang tengah di gendongnya sekarang.

Tubuh itu tidak sebulat yang Kaisar lihat terakhir kali ketika dia pergi, tapi itu tidak kurus, juga tidak gendut, cukup mengisinya di tempat yang tepat. Bajunya yang sedikit lebih lebar membalutnya dengan kurang sempurna, ada robekan disana-sini dan juga agak kotor dengan darah. Wajahnya yang berdebu tidak dapat menyembunyikan seberapa halus dan putih kulitnya. Penampilan nya yang berantakkan bahkan tidak melunturkan pesona dunia lain nya.

Beberapa tentara tidak dapat menahan diri untuk mengintip kecantikan lembut yang dibawa Kaisar mereka dan mau tidak mau segera mengecilkan leher masing-masing saat hawa dingin menjilati mereka seolah Yama tengah mengintai dan berniat membantai pada manusia-manusia yang tidak tau apa itu artinya larangan.

Kaisar melepaskan jubah luarnya dengan bibir yang sedikit cemberut, membungkus Yu Nan seperti pangsit dan baru bisa merasa nyaman saat pria itu bersandar di dadanya dan tampak sedang tertidur.

Kecenderungan fisik yang agak lemah membuat Yu Nan tanpa sadar pingsan lagi.

Setelah memastikan bahwa pria itu hidup dan bernapas secara teratur dipelukan nya, Kaisar memerintah bawahan nya untuk membereskan mayat-mayat yang mati. Pria itu tidak menyebutkan bahwa mayat itu akan langsung di kremasi atau tidak, namun semua bawahan nya mengingat seribu metode mengerikan Kaisar ketika melawan musuhnya dan tidak berani bertanya.

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now