14. Pemanasan

7.6K 805 10
                                    

Hello, aku kasih dua bab malam ini.
Selamat membaca!!

©©©

Kali ini, Yu Nan benar-benar dibangunkan oleh rasa sakit yang datang hampir keseluruh tubuhnya. Pada awalnya pria itu kebingungan, hanya ketika ia memutuskan untuk menanggalkan pakaian dan mandi. Dari balik air yang jernih, pantulan tubuhnya yang putih dan berlemak seperti salju di musim semi, dipenuhi bercak merah yang telah berubah agak keunguan.

Dengan warna tubuhnya yang mulus dan putih, kedua perbandingan warna itu sangat kontras, menimbulkan siapa pun orang yang melihat dapat merasakan suasana 'kekasaran' yang dialami sebelumnya pada Yu Nan.

Ah Yelei yang melihat itu bahkan memerah, seolah dialah yang menerima pelecehan dari seseorang, membuat jantungnya berdegup dengan rasa haus yang aneh. Sementara Yu Nan di satu sisi merasakan visinya sejenak menghitam, jika bukan Ah Yelei cepat-cepat memegang nya, dia sudah pasti akan tenggelam di bak.

Ah Yelei panik berteriak: "Yang Mulia!! Sadarlah!!"

Yu Nan: 'Aku ingin kembali tidur~ mimpi ini sangat menakutkan!'

Ah Yelei: "Yang Mulia! Kau tidak bisa pingsan di dalam air! Kau benar-benar tidak bisa!" pelayan mu ini tidak kuat untuk menggotongmu, kau tau?

Yu Nan: "Kau.. Tolong cubit aku."

Ah Yelei: "Yang Mulia.. Kau pikir ini mimpi? Apakah rasa sakit tentang luka memarmu ini tidak cukup untuk memberikan fakta bahwa ini adalah kenyataan dan bukan mimpi?"

Yu Nan yang tadinya ingin pingsan mulai melotot marah pada Ah Yelei: 'Bisakah kau lebih menjengkelkan dari ini? Sialan?'

Ah Yelei: "Yang Mulia, pelayan mu mengatakan yang sebenarnya ah~" tolong jangan menatap belati padaku, itu mengerikan oke?

Yu Nan tidak mau sakit kepalanya semakin parah, jadi dia tidak bicara lagi dengan Ah Yelei. Dengan cepat, dia keluar dari kamar mandi dan berpakaian. Niat awalnya Yu Nan ingin menggerebek kediaman Kaisar demi mencari keadilan, atau lebih bagus lagi memberikan Kaisar mesum itu pukulan keras dengan bogem nya sendiri, tapi berita tentang Kaisar telah pergi pagi-pagi menjalani ekspedisi perang, tidak ada yang bisa Yu Nan lakukan selain melampiaskan kemarahan atas tubuhnya yang murni telah di najiskan dengan menghancurkan rumah.

Tapi itu benar-benar belum cukup, Yu Nan hanya dapat agak tenang ketika tidur.

Membayangkan seorang pria jantan dengan memiliki alat kelamin yang sama seperti mu, mencium mu atau menyentuh tubuhmu dengan makna eksplisit, benar-benar membuat Yu Nan selama lima hari itu tidak bisa tidur.

Warna di bawah kelopak matanya mulai menghitam, dan dia berubah menjadi sangat sensitif. Seperti seorang perempuan dalam masa haid, membuat Yu Nan semakin meradang karenanya.

Di dalam hatinya, Yu Nan telah memberi simbol hitam untuk Kaisar. Sebisa mungkin dia harus menghindari kakek mesum itu sebelum dia dipaksa untuk memberinya makan isinya. Tentu saja, setelah memberikan dia pelajaran yang bagus, baru setelah itu, Yu Nan akan kabur dari istana, dan hidup dengan baik sebagai pelancong yang lewat.

Sungguh brilian bukan rencananya?

Pada akhirnya itu hanya pemikiran naif Yu Nan selama ini, sebelum beberapa hari kemudian sang Kaisar kembali dan membawa kemenangan. Yu Nan sekalipun tidak merasa bahagia bersama semua orang ketika menyambut kepulangan dan kabar baik itu, melainkan menyiapkan rencananya sendiri di rumahnya.

Ah Yelei sudah tau apa yang akan Yu Nan lakukan, dahulu dia sudah berusaha untuk membujuk majikan nya itu agar tidak betindak impulsif, tetapi Yu Nan benar-benar menganggapnya sebagai angin lalu. Berputar dan terus berputar, Ah Yelei sekarang lelah mengingatkan nya lagi dan hanya dapat dengan patuh mengikuti intruksi.

Setelah melewati beberapa pesta makanan dan anggur, Yu Nan berdiri untuk meminta lebih dulu ke kediaman dengan alasan tidak enak badan. Setelah sang janda Permaisuri mengizinkan, Yu Nan dan pelayan nya langsung bergegas menuju Green Hall, membingungkan beberapa orang yang dilewatinya.

Orang satu: "Apakah selir tuan ketiga benar-benar tidak enak badan? Dia terlihat memiliki banyak semangat?"

Orang kedua: "Kau tidak lihat berapa pon berat badanya itu? Dan kau masih bertanya?"

Orang ketiga: "Seperti kecantikan, selalu memiliki hal-hal yang banyak orang sulit memahami. Tuan selir ketiga demi memiliki tubuh yang sempurna pun pasti memiliki hal yang perlu diperhatikan."

Orang ke satu: "Kau ada benarnya."

Yu Nan di satu sisi tidak pernah peduli dengan gosip-gosip yang membicarakan tentang nya, atau siapa yang diam-diam mengejeknya 'gendut'. Lagipula, itu benar. Dia gendut, apa yang perlu Yu Nan lakukan untuk membela diri?

Sampai ke kediaman, Yu Nan menata tas yang selama ini telah di persiapkan nya dan memberikan hal merepotkan itu pada pelayan yang menyedihkan, Ah Yelei. Dia bergegas mengambil bajunya sendiri untuk berganti menjadi pakaian penjaga dan dengan sabar menunggu malam itu terus melarut.


©©©

Janda Permaisuri: "Apa kau benar-benar tidak apa-apa?"

Kaisar: "Aku dapat menjaga diriku sendiri. Ibunda, sebaiknya kau kembali dan beristirahat di kamarmu. Tidak perlu khawatir."

Janda Permaisuri: "Perang telah melukai tangan dan kaki mu. Walau itu tidak terlalu berdampak karena sebentar lagi lukamu akan pulih, kau masih perlu menata beberapa penjaga untuk melindungi keselamatan mu sendiri."

Kaisar: "Di istana, siapa yang bisa dapat melukaiku?"

Janda Permaisuri: "Mengapa kau tidak patuh dan mengikuti intruksiku tanpa mengeluh?"

Kaisar di tempat tidur menghela napas panjang, tidak mengatakan apa-apa. Sementara Janda Permaisuri telah sibuk mengatur beberapa orang untuk mengawasi kediaman Gold Hall Palace, dimana sang Kaisar tinggal. Hanya setelah sang janda merasa nyaman, dia meninggalkan Kaisar untuk kembali ke kediaman nya sendiri dan beristirahat.

Malam akhirnya larut, dan Kaisar yang selama ini membaca di meja mulai menutup bukunya. Ada banyak hal yang perlu dia lakukan, jadi setiap waktunya sangat penting. Kaisar melangkah di tirai untuk mengganti pakaian nya dengan yang lebih nyaman sebelum mencuci muka dan berbaring di tempat tidur.

Besok dia harus hadir dalam pengadilan istana, jadi akan lebih bagus jika dia beristirahat sekarang. Mengingat kembali bagaimana beberapa hari ini dia tidak nyenyak tidur di barak, Kaisar sekali lagi gelisah. Rasa itu, rasa dimana dia menyentuh kulit yang lembut itu masih belum sama sekali di lupakan nya, karena hal itu jugalah Kaisar merasa dipermalukan dengan menuntaskan nya sendiri.

Dimana pria besar seperti nya harus mengalami malam yang cukup panjang akibat hasratnya pada selir kecilnya itu belum terpuaskan terakhir kali. Hanya mengingat badan gendut, wajah dan ekspresinya yang lucu cukup meningkatkan gairah Kaisar dalam ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelum nya.

Dalam hati, Kaisar sangat marah. Apalagi ketika melihat saat perjamuan pria kecil itu pergi begitu saja tanpa meliriknya sekali. Kaisar selama itu telah menunggu untuk melihat ekspresi kebahagiaan pria itu ketika menyambut nya kembali, bukan malah wajah masamnya, sikap acuh tak acuhnya benar-benar di luar dugaan.

Apakah orang itu tidak merindukan nya?

Kaisar menekan dorongan untuk bergegas pergi ke Green Hall dan menggarap pria itu habis-habisan, melainkan memilih untuk menuju kamar mandi dan menyiram tubuhnya dengan air dingin. Hanya saja niatnya tidak tersampaikan ketika telinganya yang tajam mendengar suara langkah seseorang yang masuk.

Matanya yang dipenuhi gairah sebelumnya, mendingin ke titik kebekuan. Sudut bibirnya tanpa sadar tertarik, menunjukkan seringai yang berbahaya. Siapa pun orang yang melihat, sudah di takdirkan untuk menunggu kematian yang mengerikan darinya.

Bagus sekali, ini akan menjadi pamanasan yang menyenangkan demi menghilangkan hasratnya yang menggebu-gebu pada pria kecil, selirnya.

©©©

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now