65. Pecahan Rahasia

886 144 2
                                    

Yu Nan melihat bahwa Zhang Peng datang mengunjungi nya kerumah sakit. Dia mengira teman nya itu akan berkunjung sendiri, Yu Nan tidak berharap bahwa Zhang Peng bersama orang itu.

Merasakan bahwa tidak ada lagi debaran yang tidak normal dari jantungnya, Yu Nan dengan sopan menyambut lebih dulu; "Senior Su, selamat datang. Aku sudah merepotkanmu."

Su Wen menatap Yu Nan yang sudah baik-baik saja dan merasa sangat lega, kemudian dia melemparkan raut wajah malu ketika membalas: "Ti... Tidak, ini sama sekali tidak merepotkan!"

Zhang Peng berinisiatif meninggalkan keduanya sendiri: "Baru saja Bibi memanggilku, aku akan menemani Bibi dulu. Kalian mengobrol lah bersama." Lalu kabur.

Yu Nan tidak tahu harus mengobrol apa dengan Su Wen karena ini adalah pertama kalinya mereka berbicara berdua saja, sementara Su Wen sudah banyak menyiapkan topik namun melihat langsung pemuda itu membuatnya terlampau bingung harus mengutarakan yang mana dulu dalam pikiran nya.

Pada akhirnya Yu Nan yang berbicara lebih dulu; "Beberapa bulan lalu ku dengar Senior Su nyaris menempati tempat pertama dalam pertunjukkan piano, namun karena jatuh sakit saat final, kau tidak tampil dengan sempurna."

Su Wen segera merespon: "Ah.. itu! Memang benar aku sakit. Kedua orang tuaku dan guruku merasa menyesal saat aku hampir tidak tinggal di bangku ketiga, tapi bagiku mendapat yang ketiga juga masih cukup bagus."

Yu Nan mengangguk, "Kau bermain dengan sangat baik saat itu. Aku melihatnya secara langsung."

Su Wen termenung: "Kau melihat pertunjukan nya secara langsung?"

Yu Nan mengangguk. Setelah melihat tatapan Su Wen yang tampaknya aneh, Yu Nan buru-buru menjelaskan; "Saat itu Ibuku ingin berlibur sebentar di Prancis, dan dia memaksaku untuk ikut dengan nya. Aku hanya bisa berjanji selama beberapa hari saja karena aku masih sibuk sekolah waktu itu. Kebetulan aku mendengar bahwa kau sedang mengikuti pertunjukkan disana, jadi aku sekalian saja mampir..."

Jauh di dalam hatinya, Yu Nan memaki dirinya sendiri karena berhasil menjadi pembual yang handal. Jelas-jelas waktu itu dia yang memaksa Ibunya untuk menemaninya ke Prancis. Dulu dia sangat menyukai Su Wen hingga rela menghamburkan uang dan menjadi pembohong kecil untuk mengejar gadis itu.

Mengingat seberapa bodohnya dulu, Yu Nan jadi tampak lebih malu saat Su Wen terus menatapnya tanpa berbicara.

Yu Nan berdeham, mengatakan: "Aku pikir, kau sangat cocok di bidang itu." Seperti malaikat, dengan suara melodi yang indah mengitari tubuhnya. Tampak tidak nyata, tapi juga sangat mempesona. Yu Nan saat itu pernah melihatnya sebagai satu, itulah mengapa dia merasa tidak layak bersanding dengan nya.

Bagi Yu Nan, Su Wen adalah malaikat nya. Dia tidak ingin gadis itu di sakiti oleh siapapun, tidak ingin gadis itu bersedih, jadi diam-diam Yu Nan selalu berusaha untuk mendukungnya dengan berbagai cara. Ketika melihat gadis itu murung, dia rela menyewa kostum dari orang lain, dan tampil konyol di depan nya, agar supaya gadis itu bisa tertawa lagi.

Bahkan rela menghabiskan semua tabungan nya untuk membayar orang-orang agar memberikan suara nya untuk Su Wen. Yu Nan tau gadis itu nyaris tidak duduk di peringkat ketiga karena kekurangan jumlah suara, jadi dia berusaha keras untuk mendapat kan orang-orang dan membayar mereka demi mendorong sedikit suara Su Wen.

Banyak hal yang sudah Yu Nan lakukan untuk Su Wen selama lebih dari 4 tahun itu, dan pemuda itu sama sekali tidak menyesal dengan apa yang dilakukan nya dulu, hanya sekarang dia menjadi merasa agak malu.

Su Wen melihat rasa malu itu, dibandingkan dengan ucapan asal-asalan Yu Nan, jantungnya kini berdetak jauh lebih tidak wajar. Tangan nya yang mengepal di pangkuan nya sedikit bergetar, dia nyaris tidak dapat mengendalikan ekspresi bahagianya. "Aku... Aku tau... Saat itu kau datang..."

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now