37. Terekspos

3.5K 394 24
                                    

HAL yang dirasakan Yu Nan ketika kesadaran nya mengambil alih adalah rasa lelah tanpa batas. Punggung nya sedikit kaku, dengan beberapa jejak iritasi yang membuat dia mengernyit. Bibirnya sedikit terpecah, dan wajahnya nyaris menyamai hantu.

Dia berusaha keras membuka mata yang yang agak panas, tetapi kenyataan bahwa dia hanya sendirian membuat hatinya agak terkepal. Dalam kesakitan nya, tiba-tiba dia ingin tertawa, mengejek dirinya sendiri.

'Apa yang kau harapkan Yu Nan? Apakah kau sudah gila?' menggerakkan tubuhnya ke samping, Yu Nan meringkuk, memeluk dirinya sendiri dalam keputusasaan. 'Apakah aku akan segera mati? Mungkin saja. Itu jauh lebih bagus.' Dia sangat amat lelah dengan semua ini. Sangat...sangat... Lelah.

Sebelum Yu Nan pingsan, dia sempat melihat bayangan beberapa orang yang akrab. Itu adalah keluarganya di dunia modern, terdiri dari Ayah dan Ibunya, beberapa sepupu, dan seseorang yang sudah dirinya anggap sebagai saudara dan kakaknya sendiri, Zhang Peng.

Tadinya Yu Nan berharap, betapa bagus jika akhirnya dia mati dan kembali ke dunia modern, tapi ketika dia pernah menghadapi kematian sekali, Yu Nan tidak lagi ingin mencoba-coba. Dia sudah pasrah dengan nasibnya, seperti dia pasrah menghadapi kematian nya sekarang.

Jika dia ditakdirkan untuk mati, maka jadilah itu. Apakah dia akan menghadapi Raja Yama dari neraka atau seorang Dewa suci dari surga, Yu Nan tidak akan pilih-pilih.

Hanya saja....

Kesadaran Yu Nan kabur dan dia jatuh pingsan. Merasakan kelamaan waktu yang membawa Yu Nan terus berada di kegelapan, sentuhan asing namun akrab di atas kepalanya membuat Yu Nan enggan terjaga.

Yu Nan pikir, dia sudah tidur lama sekali, dan saat ini dia terbangun menghadapi tatapan tenang yang menyendiri milik seseorang saat balik melihat nya: "Kau sudah bangun?"

Yu Nan masih mengira ini mimpi, sebuah mimpi konyol yang entah kenapa membuat hatinya yang sebelumnya kecewa sedikit terangkat dalam suka cita.

"Minumlah bubur. Kau harus mengisi tenaga mu terlebih dahulu."

Yu Nan: "Aku tidak ingin bangun." dengan senyum bodoh yang akan membuat orang ingin tertawa.

Tapi orang itu tidak tertawa, dia dengan serius mendengar apa yang dikatakan Yu Nan dan tanpa banyak bicara mendorong mangkuk bubur itu ke mulutnya sendiri sebelum dia menunduk untuk mengirimnya langsung melewati mulutnya ke mulut Yu Nan.

Yu Nan megap-megap.

"Idiot kecil." Orang itu terkekeh, membantu Yu Nan meminum airnya.

Setelah menyelamatkan diri dari tersedak, Yu Nan akhirnya tersadar bahwa ini semua bukan mimpi. Dia menoleh cepat untuk melihat senyum lembut orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah 'istrinya' sendiri.

Siapa lagi kalau bukan Kaisar?

Kaisar menatapnya: "Ada apa? Apa kau masih merasakan sakit dimana pun?"

Yu Nan sedikit bermasalah: "Aku ingat... Semalam aku sendirian..."

Melihat Yu Nan yang tampak canggung duduk di tempat tidur, Kaisar tidak dapat membantu tetapi mendekatinya untuk mengelus puncak kepalanya. "Maaf. Ada beberapa hal yang harus ku urus semalam. Jadi aku pergi sebentar."

Yu Nan ragu: "Benarkah begitu..." seolah teringat sesuatu, Yu Nan hampir panik sendiri. "Ah Yelei... Dia, apakah dia baik-baik saja?"

Kaisar mengambil mangkuk kosong dan mengisi itu dengan bubur kembali seraya menjawab: "Dia baik-baik saja. Kemungkinan dia akan bangun di sore hari karena dia telah mengambil banyak pukulan, kesehatan nya kurang menguntungkan."

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now