05. Berat Badan

10.3K 1.2K 33
                                    

P.S. Kemungkinan cerita ini akan update setiap hari karena setiap chapternya yang pendek.
P.S.S. Vote dan komen jangan lupa.

Selamat membaca!
Doakan kita bertemu besok di chapter selanjutnya! (Kalau saya jadi update wkwkwkk)

©©©

MENDAPAT hukuman setelah hanya beberapa hari di pindahkan ke tubuh salah seorang selir pria Kaisar. Yu Nan merasa tengah mengalami ketidakadilan yang membuat dadanya sesak karena terlalu banyak keluhan di dalam.

Sambil menggosok lututnya yang memar, Yu Nan dengan kosong berkata; "Seandainya aku dapat kembali ke dunia asliku. Aku berjanji akan memperbanyak memberi sedekah pada orang yang tidak mampu."

"Yang Mulia, tolong bicara dengan bahasa yang mudah pelayan ini mengerti." Ah Yelei hati-hati berbicara, seraya membantu mengolesi lutut Yu Nan yang memerah dan agak lecet dengan salep.

Yu Nan menatapnya. "Ah Yelei, bagimu, siapa di dalam dirimu yang paling kau hormati. Kaisar atau aku?"

"Yang Mulia, mengapa kau bertanya seperti itu?"

"Jawab saja!"

Ah Yelei memasang tampang kekalahan saat melihat tuan nya yang semakin hari semakin kehilangan kesabaran nya. "Yang Mulia, pelayan ini sudah berada di sisimu semenjak kau berumur 8 tahun. Kami sudah 10 tahun bersama, tentu saja di dalam hatiku, kau yang paling aku sangat hormati...."

"Maka itu bagus." Yu Nan mengangguk. Perasaan suram di mana kau adalah orang kecil dan tidak berarti apa-apa sedikit berkurang setengah nya.

Menghadapi Kaisar yang memiliki segalanya, baik anak buah, kekayaan, martabat dan kekuasaan, Yu Nan tidak dapat membantu merasa rendah diri. Mendengar pelayan kecilnya berkata bahwa dia lebih menganggap penting dirinya dari pada Kaisar, itu sedikit membuat Yu Nan merasa agak puas.

Tetapi, Ah Yelei belum berhenti. "...namun di istana ini. Perasaan tak ternilai ku tidak ada artinya dari pada kebahagiaan Kaisar. Yang Mulia, kau harus tau, bahwa kita di sini tinggal di bawah atap Kaisar. Keagungan adalah orang yang memberi kita makanan dan pakaian juga tempat tinggal yang nyaman. Jika suatu saat nanti Kaisar tidak bahagia, sudah kewajiban kita sebagai orang yang menikmati kenyamanan yang di berikan olehnya untuk menghibur Keagungan. Yang Mulia, kau telah belajar prasyarat dan etiket kekaisaran, kau adalah orang yang lebih tau dari pelayan ini dalam segala hal. Tetapi mengapa kau selalu tidak berusaha untuk bertindak?"

Ah Yelei tidak memperhatikan raut wajah Yu Nan yang aneh, dan hanya memandang dia dengan kosong, bertanya; "Sudah beberapa hari ini aku selalu ingin bertanya padamu.... siapa kau sebenarnya?"

Angin di halaman Green Hall Palace itu dingin, membawa kesejukkan bagi orang-orang yang menikmatinya dengan niat. Tetapi untuk Yu Nan, hanya ada perasaan menggigil yang membuat orang ingin bersembunyi mencari perlindungan atau kehangatan.

Yu Nan tidak berani menatap langsung ke mata Ah Yelei karena nuraninya yang sedikit bersalah. Walau dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa bukan ini yang dia inginkan, Yu Nan masih merebut tempat ruh yang seharusnya Yu Nan 'asli' tempati di tubuh ini.

Ingin mengutuk Surga? Tunggu petir datang dan mengutuk mu balik menjadikan mu daging panggang. Hanya saat itu, kau dapat tau bahwa Surga telah mendengarmu, dan berniat melenyapkan mu karena tidak seharusnya kau berada di dunia ini.

Keringat dingin Yu Nan nyaris jatuh saat tiba-tiba suara dari dalam perut berbunyi menyelamatkan situasi yang menegangkan ini.

"Aku lapar." ujar Yu Nan mengambil sikap tertegun Ah Yelei yang masih menatapinya dengan menuntut.

Ah Yelei adalah seorang pelayan yang gesit, jadi dia segera memerintah pelayan kecil yang berjaga di luar untuk membawa makan malam Yu Nan.

Melihat tumpukan makanan yang lezat datang di depan mata, Yu Nan tidak dapat membantu tetapi menunjukkan keinginan yang bergairah. Dia berpikir, setidaknya makanan di dunia ini sangat enak, cukup memberikan Yu Nan kebahagiaan dan kepuasan kala memakan nya---melemparkan kepanikan atas identitas asli dirinya jauh ke selat sunda.

Saat Yu Nan mulai memakan paha ayam yang di panggang ke mulutnya, dia diam-diam membuat resolusi jangka panjang di dalam pikirannya; dia sekarang adalah 'Yu Nan', maka dia harus bertindak seperti 'Yu Nan'--mempertimbangkan untuk perasaan bengkok Yu Nan asli pada Kaisar, Yu Nan tidak dapat mentolerirnya sama sekali. Tetapi, selagi ada banyak makanan lezat, Yu Nan tidak masalah jika tidak dapat kembali ke dunia aslinya.

Jadi, ayo makan sampai kau mati karena kekenyangan! Yu Nan lebih menyukai tragedi itu terjadi padanya dari pada harus mati dengan pantat mu di tusuk pistol seseorang dengan kejam atau mati karena skema jahat para selir.

Maka jangan heran, saat sebulan kemudian keseharian Yu Nan yang hanya di isi dengan makan, dan tidur saja akan menumbuhkan berat badan nya menjadi tidak seimbang.

Pagi hari itu, Ah Yelei di buat menangis tanpa isak suara lagi akibat melihat tuan nya yang kurus, cantik dan anggun telah menghilang, tergantikan dengan sosok bulat seperti bola daging yang sedang berjalan.

Yu Nan sendiri merasa sangat bugar, memakan apa pun yang tergeletak di atas meja tanpa sisa sedikit pun, mengacuhkan penderitaan pelayan kecilnya yang semakin hari semakin kecil...

©©©

Yu Nan: "Ah Yelei, mengapa kau sangat kurus? Kau cacingan?"

Ah Yelei: "......"
Ah Yelei: "Apa itu cacingan Yang Mulia?"

Yu Nan: "Huh? Lupakan. Bawa kue itu ke depanku. Mengapa kalian meletakkan makanan selalu sangat jauh dari jangkauan tangan ku? Tidakkah kalian melihat tangan ku ini pendek?"

Ah Yelei: 'Itu benar. Pendek dan bulat.'

---tbc---

King Consort (BL) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang