36. Sakit

3.5K 395 25
                                    

©©©

"Untuk saat ini, nyawanya tidak sedikitpun terancam, tapi..." melirik pria besar yang berdiri menjulang di depannya tengah menatap terfokus pada pria sakit yang terlelap ditempat tidur seolah tak ada yang lebih penting yang pantas mendapatkan perhatian nya, sang panatua tabib itu entah kenapa takut salah bicara. Diam-diam melirihkan suaranya, kepalanya menunduk seperti murid teladan yang paling rajin dari yang terajin, "...karena luka dipunggung nya sedikit serius, Permaisuri Raja akan mengalami demam tinggi nanti malam. Semua akan menjadi baik-baik saja jika Permaisuri dirawat dan diberi obat dengan benar."

Kaisar mengerti: "Hmm, kau bisa pergi."

Tanpa penundaan sang tabib mundur teratur. Di samping, wajah Ah Yelei yang agak pucat dengan ekspresi menahan sakit bicara: "Yang Mulia Kaisar--"

Kaisar: "Kau juga kembalilah, rawat lukamu."

Ah Yelei: "Hamba ingin berada di sisi Tuan Yu Nan.." mendadak suaranya hilang dari tenggorokannya, melihat lirikan bosan Kaisar saat menatapnya, tubuh Ah Yelei yang sudah lemah semakin melemah, suaranya bahkan tak bisa berhenti gemetar ketika buru-buru pamit untuk undur diri, menelan segala keluhannya ke empedunya.

Ditinggalkan hanya berdua, Kaisar yang duduk di sisi ranjang diam-diam mulai mengulurkan tangan, berniat mengusap keringat yang mulai mengumpul di dahi putih Yu Nan, namun tangan itu tak pernah sampai karena tiba-tiba saja seutas kesadaran mulai menggerogoti hatinya, mengambil alih semua pikiran nya.

"Apakah... aku tidak akan pernah kembali lagi?"

"Apa aku.. akan terjebak disini selamanya..."

"Mengapa Dia menghukumku.."

"...apa yang telah aku lakukan salah..."

Kaisar mengingat bagaimana pertama kalinya dia bertemu Yu Nan, tepatnya pada hari pernikahan mereka. Harus diakui, Kaisar bisa dikatakan tidak terlalu mengenal Yu Nan, hanya karena dia adalah pion penting yang akan memberikan nya pondasi lebih kuat untuk dia berdiri di atas tahta, dan jika bukan karena tuntutan Yu Welong untuk menikahi putra emasnya, kemungkinan besar Kaisar tidak akan pernah mengenal Yu Nan sama sekali.

Namun bukan berarti Kaisar buta tentang banyak perubahan yang terjadi padanya, terutama pada kepribadian seseorang.

Ekspresi malu orang itu ketika diam-diam meliriknya pada malam pernikahan mereka masih segar dalam ingatan Kaisar, dahulu Yu Nan begitu cantik, dia tampak sempurna dilihat dari berbagai sudut. Rumor yang mengatakan bahwa dia adalah kecantikan nomor satu memang benar adanya, tapi orang kemungkinan akan segera mengalami kekecewaan besar dan mungkin ada yang akan mendapatkan serangan jantung ketika melihat Yu Nan yang sekarang. Hanya saja ini bukanlah fokus utamanya.

Tidak peduli seberapa Yu Nan akan membesarkan tubuhnya, Kaisar cukup senang mengambil dia dalam pelukan nya. Tapi...

"Yang Mulia Kaisar, apakah kau bahagia dengan ku? Kalau aku, Yu Nan sangat bahagia dengan mu sampai mengira ini hanyalah sebuah mimpi."

"Yu Nan tidak mengharapkan apa pun, melihat Keagungan bekerja, atau duduk bersama untuk melewati sarapan pagi, makan siang.. makan malam, itu lebih dari cukup."

"Terimakasih telah menikahiku."

Wajah lembut dan anggun pria itu, dengan dipadukan penampilan nya serta bagaimana cara dia bersikap begitu teratur tanpa sedikitpun kecerobohan menyelinap ketika menatap dan bebicara dengan nya kala itu menyentak Kaisar. Melihat kembali pada orang yang tidur ditempat tidur dalam diam, Kaisar hanya menatap sebentar sebelum bangkit berdiri dan berlalu dari sana, ada kilatan dimata birunya yang tidak terdeteksi.

Sementara Kaisar pergi, orang di tempat tidur mulai mengalami demam tinggi, kekhawatiran tabib akhirnya terjadi. Beberapa racauan dan keluhan mulai keluar dari bibirnya yang pucat dan sedikit terpecah. Dalam keadaan setengah sadar, tangan nya seolah mencari keberadaan siapapun yang ada di dekatnya, mencari pegangan untuk dia mampu bertahan melawan rasa sakit, namun nihil, tidak ada kehadiran satupun manusia di ruangan itu. Hanya dia seorang diri.

Hanya Yu Nan sendiri....

©©©

Maaf Sisi telah menghilang begitu lama dan hanya menyajikan bab yang sedikit T,T karena sibuknya bekerja aku jadi terlalu lelah untuk melanjutkan ceritaku, Sisi bakal selesei chap selanjutnya secepatnya, doakan aku bisa update besok.

Sekali lagu Sisi minta maaf

#salam corona-chan

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now