3.Berangkat

1.8K 180 54
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran





Happy reading





Naruto kembali ke istana tidak seorang diri. Ia membawa Kurama si rubah ekor sembilan dengan ukuran seperti kucing. Akan sangat merepotkan jika ukuran
Kurama tidak dikecilkan.

Tersenyum, bernyanyi dan bersiul. Itu yang Naruto lakukan saat ini sambil meletakkan Kurama di pundaknya. Kurama hanya diam karena ia telah terbiasa dengan tingkah tuannya sedari dulu saat masih tersegel di dalam tubuh Naruto.

Naruto telah tiba di istana melewati jalan rahasia. Para pengawal dan pelayan memberi hormat pada pangeran calon raja Namikaze itu. Naruto tidak bertingkah angkuh. Ia bersikap sewajarnya dan terbilang pangeran yang paling ramah di antara semua negeri di bumi Konoha saat ini. Sama seperti sang ayah.

Saat Naruto hendak menuju kamar pribadinya, ia berpapasan dengan sang ibu, Ratu Kushina. Alangkah terkejutnya sang ratu ketika melihat Naruto sedang membawa rubah berekor sembilan. Hewan ajaib yang terkenal langka, kuat dan juga buas. Tapi rasa terkejut itu heran ketika putranya sesekali tertawa saat berbicara dengan rubah tersebut.

"Pangeran Naruto, apa pangeran tidak ingin memperkenalkan rubah itu kepada oka sama, hm?" tanya Ratu Kushina tersenyum lembut.

Deg. "O..oka sama tahu ya kalau aku bawa rubah?" tanya Naruto takut sang ratu marah.

"Tentu saja. Para pelayan dan pengawal membicarakanmu. Mereka bilang kau pulang ke istana membawa hewan unik. Oka sama pikir hewan itu hanya kucing tapi ternyata hewan yang kau bawa adalah rubah ekor sembilan. Hewan dalam legenda dari negeri timur bisa kau temukan di negeri barat, nak. Ini sangat menakjubkan." Sang ratu berbicara begitu panjang dan lebar, sampai - sampai semua pelayan yang ada di dekatnya takjub. Terlebih cara bicaranya begitu lembut. Biasanya Ratu Kushina berbicara tidak selembut itu.

"Jadi..aku boleh pelihara rubah ini, kan?" pinta Naruto sambil menunjukkan Kurama ke depan wajah sang ibu. Naruto memang seorang pangeran tapi sifat dan sikapnya tidak terlalu mencerminkan seorang pangeran. Ia berbicara dengan ratu saja sangat santai.

Blush. "Kya.. Imut sekali, rubah ini Naruto!" seru Ratu Kushina melupakan sopan santunnya. Ia mengambil Kurama dari tangan Naruto dan memeluk juga menciuminya.

Naruto sweatdrop. Ia tak bisa membayangkan jika ibunya yang di dunia shinobi tengah menciumi Kurama.

Kurama merasa geli dan tidak nyaman tapi ada kekuatan besar yang menahannya agar tidak bisa kabur dari cengkeraman sang ratu.

"Ini. Rawat dia baik - baik." Ratu Kushina menyerahkan Kurama kepada Naruto. "Oh ya, siapa nama rubah ini, sayang?"

"Namanya adalah Kurama. Bagus, kan, oka sama?" jawab Naruto tersenyum lebar. Ia meletakkan Kurama di pundak kanannya.

Ratu Kushina tersenyum. "Ya. Nama yang bagus. Sekarang, kau mandilah, pangeran Naruto. Sekalian mandikan rubah itu."

"Siap, Yang Mulia Ratu. Kalau begitu, aku pergi dulu. Ayo Kurama!" Naruto pun pergi dari hadapan Ratu Kushina yang dikelilingi oleh para pelayan dan pengawal.

'Rubah itu.. Mempunyai kekuatan yang sangat besar. Kalau Naruto bisa mengendalikannya, kekuatan Naruto akan semakin besar dan bisa mengalahkan musuh. Musuh yang sedang mengincar semua negeri di bumi Konoha ini,' suara hati Ratu Kushina. Ia pun pergi menuju kediamannya di istana khusus untuk ratu.

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now