Kaget

1.1K 118 8
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran




Happy reading


"Do-Pangeran dobe?! Apa yang kau lakukan di sini, baka?! Kau mengagetkanku saja!" seru Sasuke sambil memukul kepala kuning Naruto.

Set. Naruto mencekal tangan Sasuke lalu menariknya secara perlahan dan membawanya ke dalam dekapan hangat sang pangeran dari kerajaan udara itu. Sebenarnya Sasuke senang tapi tidak mungkin ia memperlihatkan rasa senangnya pada Naruto. Gengsinya tinggi.

Blush. Wajah Sasuke merona.

"Aku kangen padamu, Putri Sasuke. Tadinya aku hanya memberi hadiah saja, tapi..tidak lengkap rasanya kalau aku tidak datang. Aku sampai meminta tolong pada Pangeran Gaara agar aku bisa bersembunyi di dalam hadiah ini," ucap Naruto panjang lebar. Ia terus memeluk putri bungsu Uchiha dengan erat sambil menghirup wangi dari rambut dan sekujur tubuh sang putri.

"Pa.. Pangeran Naruto.. " Sasuke tak bisa berkata apapun. Ia ingin menolak pelukan dari mantan rivalnya tapi ia terlalu nyaman dengan pelukan dari sang rival sampai tak bisa menolak dan melepaskan pelukannya.

"Apa kau merindukanku, te me?" tanya Naruto melepaskan pelukannya. Menatap teduh pada sang putri. Mata birunya menyelami mata hitam sang putri yang mendadak berubah menjadi merah.

Blush. "Ti-tidak!" bantah Sasuke memalingkan wajahnya. Padahal terlihat jelas jika ia sangat merindukan Naruto. Matanya saja berwarna merah yang menggambarkan perasaannya sedang berkecamuk. Rindu, suka dan berbunga - bunga meski ia tak mau mengakui perasaannya.

Naruto tersenyum. "Oh. Kalau begitu, aku pulang dulu ya. Hadiah sudah kuberi, untuk apa aku ada di sini. Lebih baik aku pulang saja. Lagipula aku harus berlatih lagi dengan ero senin," ujar Naruto berpura - pura untuk pergi.

"Huh! Pergi saja sana! Siapa yang memintamu datang kemari, pangeran dobe mesum?!" seru Sasuke. 'Kenapa mau pulang lagi? Kan dia baru sampai. Apa dia punya janji dengan gadis lain? Aduh.. Apa yang kupikirkan? Jadi perempuan itu merepotkan sekali!' batin Sasuke.

Naruto meraih tangan kanan Sasuke yang mengenakan sarung tangan tile berwarna hitam. Kemudian membuka sarung tangannya.

Cup. Naruto mengecup telapak tangan Sasuke. "Selamat ulang tahun, Putri Sasuke. Semoga apa yang kau inginkan tercapai. Aku.. Aku sangat menyukaimu, Putri Sasuke. Hehe. Aku yakin kalau kita pasti bisa bertemu lagi. Aku..aku.. " Naruto menjeda kata - katanya.

Blush. Wajah Sasuke memerah hingga ke telinganya. Karin ke luar dari kamar Sasuke agar sepasang remaja belasan tahun itu bisa memiliki waktu untuk berdua.

"Aku aneh sekali ya. Aku harap kau tidak membenciku, Putri Sasuke. Dan juga.. Kado itu mungkin tidak bagus. Aku tidak tahu kau suka atau tidak. Tapi.. Saat melihat gaun itu, aku langsung membayangkan dirimu. Kau pasti cantik sekali saat pakai gaun itu." Naruto kembali berbicara. Mengatakan hal yang aneh.

Sasuke hanya diam. Ia tidak tahu harus bicara apa. Yang pasti kedua matanya masih berwarna merah dengan corak yang berbeda. Perasaannya begitu berbeda. Rasanya bagaikan ada ribuan kupu - kupu terbang di dalam perutnya. Lalu jantungnya berdetak lebih kencang. Perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Na.. Ruto.. " Akhirnya Sasuke angkat bicara.

Naruto kembali tersenyum. "Tunggu aku 4 tahun lagi. Jadi.. Jangan menerima pinangan dari pangeran lain. Ya.. Sekarang aku memang pendek, tapi nanti aku akan jadi tinggi dan saaaaangat tampan hingga kau tak bisa mengalihkan pandanganmu dariku."

Cinta dan Perjuangan(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang