Duel Dua Putri

288 28 1
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : adventure, kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo
bertebaran

Happy reading




P

Di depan kamar tempat Sasuke menginap di istana negeri Sabaku. Naruto terlihat sedang menunggu kekasihnya di depan kamar tersebut. Kekasihnya sedang bersiap untuk bertarung dengan Temari, putri sulung kerajaan pasir.

"Apa Sasuke akan memakai pakaian yang semalam ia pakai ya?" pikir Naruto. "Tidak! Sasuke tidak boleh memakai pakaian terbuka seperti itu! Awas saja kalau Sasuke memakai pakaian seksi kayak gitu lagi!"

Naruto tampak emosi. Ia tak bisa membayangkan jika sang kekasih menjadi pusat perhatian para pria hidung belang dari berbagai kalangan. Terlebih pejabat di negeri Sabaku ini kebanyakan pria.

"Aku kenapa? Memangnya kalau aku pakai baju seksi kenapa? Kan aku jadi tambah cantik dan mempesona. Jadi amu jadi tidak jelalatan lagi," kata Sasuke baru ke luar dari dalam kamar.

Jejreeeng. Naruto mengelus dada. Ternyata sang kekasih tidak memakai pakaian yang semalam. Ia memakai pakaian yang diberikan oleh Tenten.

"Pokoknya tidak boleh! Tubuhmu hanya milikku, Putri Uchiha Sasuke!" kata Naruto dengan menatap intens pada Sasuke dan menghimpitnya ke dinding.

Blush. Sasuke merona. Ia segera memalingkan wajahnya. "Di-diam, dobe. Kamu membuatku malu saja," cicit Sasuke.

Naruto tersenyum miring. Tangan kanannya membelai pipi putih sang kekasih. Kemudian ia menggigit lehernya.

"Aaw! Apa yang kau lakukan, do-?!"

Naruto mencium bibir Sasuke yang berwarna merah cabai itu dengan rakus.

"Bibirmu terlalu merah. Jangan berlebihan. Mau bertarung tapi wajah kayak mau kencan," cetus Naruto merasa kesal. "Kayak mau bikin laki - laki lain terpesona saja."

"Dasar!! 💢Aku hanya berdandan seperti biasa, baka dobe mesum! Huh!" umpat Sasuke meninggalkan Naruto.

Naruto tersenyum. "Bibirnya manis sekali. Rasa stroberi."

Kakashi berdiri di belakang Naruto. "Ara - ara. Kau sangat licik, Pangeran Mahkota Naruto."

Naruto menoleh kepada Kakashi. "Aku tidak licik tapi cerdik. Murid nona Kakashi ini saja selalu membuatku tegang. Aku harus tahan sampai misi ini selesai," ucap Naruto sebelum meninggalkan Kakashi.

"Semoga kau tahan, Pangeran Mahkota Naruto," ucap Kakashi. "Karena perempuan juga bisa tegang."
.
.
.
.
.
Naruto, Yamato, Gaara dan Kankuro sudah berada di bangku penonton di area duel dua putri. Mereka duduk bersama para prajurit serta penduduk yang menjadi penonton duel tersebut.

"Aku jadi tidak sabar melihat dua putri bertarung!" kata Kankuro sangat antusias.

"Lain kali kita yang bertarung, bagaimana, Pangeran Mahkota Gaara?" usul Naruto.

"Hm, kenapa tidak. Jangan mau kalah dari para putri itu," jawab Gaara. Ia menunjuk pada Temari yang telah berdiri di sudut merah. Sasuke di sudut biru.

"Mereka sangat cantik," puji Yamato.

"Kau benar, Tuan Yamato. Aura putri mereka terpancar. Tidak hanya cantik dari luar tetapi cantik dari dalam," tambah Kakashi. Ikut mengagumi kedua sosok putri yang akan berduel.

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now