Pulih

665 83 7
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran


Happy reading

Sudah 2 hari sejak Sasuke pulih dan bangun dari tidur panjangnya selama 7 hari. Sejak hari itu juga Naruto belum kembali ke istana negeri Konoha. Padahal tugasnya sangat banyak. Satu hal yang ia sesalkan sampai detik ini yaitu ia tidak bertarung bersama Sasuke. Jika ia bertarung bersamanya, pasti Rias akan kalah dan Sasuke tidak akan tidur atau koma. Naruto tidak tahu jika keadaan Rias lebih parah dari Sasuke.

Di luar kamar Sasuke. Naruto dan Sasuke sedang duduk bersama di kursi. Ada banyak kue yang tersedia di meja yang menemani mereka.

"Mau sampai kapan kau ada di sini, Pangeran Mahkota Namikaze Naruto?" tanya Sasuke dengan nada jutek. Rasanya ia ingin melempar Naruto ke dalam sumur sedalam 100 meter. Itu bukan sumur tapi danau.

"Terserah aku dong. Aku kan masih kangen, Putri Sasuke. Kesalah pahaman kita sudah berakhir tapi kau masih saja tetap marah dan jutek padaku. Apa kau tidak lelah bersikap begitu dingin pada diriku yang kau sukai? Hm?" goda Naruto sambil mencolek dagu lancip Sasuke. Tak lupa ia mengedipkan sebelah matanya.

Doeeng. Sasuke sweatdrop. Ia tahu bahwa Naruto itu rasa percaya dirinya sangat tinggi, tapi Naruto yang sedang duduk di sampingnya terlalu percaya diri. Narsis malah.

"Hn, memangnya siapa yang menyukaimu? Kau terlalu percaya diri, pangeran dobe!" elak Sasuke.

Naruto menyeringai. "Lalu malam itu siapa gadis yang pakai baju laki - laki bilang padaku kalau dia menyukaiku dan mencium bibirku? Siapa?" Naruto menggeserkan kursinya agar bisa duduk lebih dekat dengan Sasuke. Ia tahu bahwa gadis raven itu tidak akan bergeser dan menghindarinya.

"Entahlah. Kau kan banyak yang suka, pangeran dobe." Sasuke masih mengelak.

"Jangan - jangan Putri Mahkota Hinata ya?" Naruto tersenyum licik.

Sasuke langsung terpancing emosi. Dia pun berdiri. "Kalau Pangeran Mahkota Naruto menyukai Putri Mahkota Hinata, sana pergi! Jangan ada di sini dan jangan temui aku lagi!" seru Sasuke. Jujur saja ia masih kesal dengan kejadian Naruto yang sedang merayu Rias. Pemuda berambut pirang itu masih belum peka atau benar - benar bodoh? Begitu yang Sasuke pikirkan.

"Kenapa kau malah marah, Putri Sasuke? Aku hanya becanda. Dia memang menyukaiku tapi aku tidak. Kan sudah berapa kali aku bilang kalau aku hanya menyukaimu, Putri Uchiha Sasuke. Apa yang harus kulakukan agar kau percaya padaku? Apa aku harus mendaki gunung Everest?" ungkap Naruto mulai frustasi.

Sasuke yang sedang berdiri dan membelakangi Naruto langsung menoleh. "Kau selalu saja membicarakan gadis lain. Apa karena aku bukan seorang gadis? Kau itu benar - benar bodoh, Naruto!"

"Eh?" Naruto terkejut. Nada bicara Sasuke seperti mau menangis. Dengan cepat ia memeluk Sasuke dari depan. "Jangan marah dong, Putri Sasuke. Kau kan hanya harus ngaku saja kalau kau menyukaiku. Susah ya. Dasar tsundere," bujuk Naruto memandangi wajah cantik Sasuke.

Sasuke memalingkan wajahnya. Ia masih kesal terhadap pangeran dari kerajaan udara itu.

"Haah.. " Naruto menghela nafas. 'Sasuke keras kepala sekali. Apa segitunya dia sakit hati dan cemburu? Apa yang harus aku lakukan? Susah sekali membuatnya percaya kepadaku,' batin Naruto. Ia berjalan meninggalkan Sasuke.

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now