Hanya Sebentar

896 127 17
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran


Happy reading

Sasuke terbangun di dalam gua dengan diterangi cahaya api unggun. Punggung Blubi menjadi tempat ia berbaring. Kepalanya masih terasa pening. Karin memberikan air dan obat penghilang rasa sakit padanya.

"Terimakasih, Karin," ucap Sasuke sebelum meminum obat.

"Besok kita akan sampai di negara Namikaze, tuan putri," kata Karin.

Sasuke sudah meminum obatnya. "Cepat sekali. Apa aku pingsan sangat lama?"

Set. "Kau sudah sadar, Sasuke? Bagaimana keadaanmu? Apa kau terluka? Bagian mana yang sakit?" tanya seseorang dengan raut wajah cemas.

Sasuke hanya diam ketika sosok pemuda berambut pirang menanyakan keadaannya.

"Hei, kenapa kau diam, Sasuke? Maksudku Putri Sasuke. Oh ya. Baju yang kau pakai sangat lucu. Kau ksatria yang cantik," kata pemuda itu dengan senyumannya yang selalu Sasuke rindukan.

"Kau.. " lirih Sasuke. Suaranya terdengar parau. Namun tiba - tiba Sasuke berdiri dan langsung menampar pipi pemuda berambut pirang itu dengan sekuat tenaga sampai terjatuh ke tanah.

"Kenapa kau datang kemari?! Lebih baik urusi saja sayembara mencari jodohmu itu, baka dobe aho jahat tak berhati otak bebal!! Aku membencimu!!" maki Sasuke. Tanpa sadar ia meneteskan air mata.

Pemuda itu bangkit lalu melangkah mendekati Sasuke.

Set. Sang pemuda memeluk Sasuke. "Maafkan aku, Putri Sasuke. Aku sudah menduga ini semua akan terjadi. Kau pasti sakit hati dan cemburu," kata pemuda itu.

"Si-siapa yang cemburu?! Jangan geer, dobe! A-aku sama sekali tidak cem.. "

Cup. Sosok pemuda yang Sasuke panggil dobe itu melepaskan pelukannya lalu meraih tengkuk leher Sasuke dan mengecup bibirnya. Hanya mengecup.

"Kau sangat manis, Sasuke. Maafkan aku. Seandainya aku datang lebih cepat maka prajuritmu tidak akan mati dan kau tidak akan kelelahan sampai pingsan begini," ucap pemuda itu sambil memegang tangan Sasuke.

Entah mengapa Sasuke mendadak merasa dadanya menjadi hangat. Perasaan yang awalnya kalut, gelisah, galau, cemas hilang begitu saja saat sosok yang selama 4 tahun tidak ia temui datang menemuinya jauh - jauh dari negara Namikaze. Padahal besok juga mereka akan bertemu.

"Na.. Ruto.. " lirih Sasuke.

Ya, pemuda berambut pirang itu memang Naruto.

"Hm? Akhirnya kau menyebut namaku. Bagaimana? Aku sudah dewasa. Badanku lebih tinggi darimu. Tubuhku juga besar. Di balik baju ksatria ini, tubuhku penuh dengan otot. Lalu wajahku..tampan sekali, kan?" Naruto jadi narsis.

Sasuke sweatdrop. Karin, Blubi dan prajurit yang hanya satu itu berada di belakang mereka karena Sasuke dan Naruto sedang berada di dekat luar gua.

"Hn. Kau memuji dirimu sendiri. Kalau aku terlahir lagi menjadi laki - laki maka aku akan lebih kuat dan tampan daripada dirimu, baka dobe!" umpat Sasuke. Jujur saja wajah Sasuke merona saat melihat Naruto dari atas kepala hingga ujung kaki. Naruto memang tampan dan mempesona.

"Sayangnya kau lahir jadi perempuan, teme. Hahaha.. " Naruto tertawa.

"Dan kau akan membuat harem dengan penampilanmu itu. Dasar buaya!" maki Sasuke memalingkan wajahnya dan berjalan menjauhi Naruto namun Naruto meraih tangannya sehingga Sasuke tak bisa menjauhi Naruto.

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now