Penyemangat

300 32 1
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo
bertebaran

Happy reading

Penyemangat

Naruto heran karena pasukan bertopeng gagak hitam yang jumlah banyak, kini tergeletak di tanah.

"Mengapa mereka bisa tergeletak begitu? Apa yang telah terjadi pada mereka? Pingsan, tidur atau mati?" tanya Naruto kepada Sasuke.

"Mereka hanya tidur. Aku menggenjutsu mereka dengan mata  tsukuyomi Uchiha," jawab Sasuke bersidekap tangan di dada.

Naruto menyipitkan matanya menatap sang gadis Uchiha. "Kau..serius melakukan itu pada mereka, Putri Sasuke?"

"Tentu saja. Tapi daripada kita bicara, lebih baik kita lawan si raja harem itu. Dia telah menculik para gadis muda yang cantik dan mencabulinya. Termasuk Putri Hyuga Hinata!" tunjuk Sasuke pada Issei yang sedang berdiri dengan ekspresi wajahnya yang polos. Ia merasa tidak berdosa setelah mencabuli puluhan gadis cantik dari berbagai negeri.

"Apa?! Kejam sekali!" cetus Naruto. Kemudian ia menoleh pada Hinata yang tampak menderita dengan keadaan kacau balau. Tidak bisa ia bayangkan jika Sasuke ada di posisi Hinata. Mungkin Naruto akan bunuh diri setelah membunuh pemuda laknat itu.

Hinata menatap Naruto dengan tatapan sendu dan penuh sesal. Bujuk rayu Issei membuahkan hasil yang buruk sekaligus mengerikan. Hidup Hinata kini hancur dan ia sudah tak bisa kembali seperti dulu lagi. Sudah bukan putri mahkota, ditambah dirinya tidak suci lagi. Hinata pun hanya bisa menangis.

Naruto sudah memutuskan jika dirinya tidak akan mengampuni pemuda yang telah merusak masa depan Hinata. Bukan hanya Hinata tapi gadis malang lainnya yang menjadi korban dari kebejatan Issei.

"Putri Sasuke?" panggil Naruto dengan senyum khasnya.

Blush. "A-ada apa, Pangeran Mahkota Naruto?" tanya Sasuke dengan wajah memerah.

Cup. Naruto menarik tengkuk leher Sasuke lalu mengecup bibirnya tidak hanya mengecup tapi juga mencium dan melumat bibir Sasuke yang dipolesi pewarna bibir berwarna merah itu.

Hinata tersenyum getir menyaksikan adegan mesra pemuda yang ia sukai sedang berciuman dengan kekasihnya. Lalu Issei mengerutkan dahi dan merasa tidak peduli dengan tindakan mesum Naruto.

Ciuman usai. Wajah Sasuke semakin merona.

"A-apa yang baru saja kau lakukan, dobe?! Ini di tengah pertarungan?!" seru Sasuke, kaget dan heran.

"Anggap saja sebagai pengisi kekuatanku. Bukan hanya tubuhku yang harus kembali bugar, hatiku juga harus. Melihat Hinata dan banyak perempuan yang menjadi korban si pria bejat itu, aku tidak bisa diam saja!" kata Naruto dengan semangat berkobar.

"..."

Sasuke tidak tahu harus mengatakan apa namun ia sempat merasa cemburu karena nama Hinata disebut oleh sang kekasih.

"Putri Sasuke, tolong bebaskan nona Kakashi dan yang lainnya dari pengaruh es yang membekukan tubuh mereka!" pinta Naruto.

"Ta-tapi Naruto.."

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now