Di Kerajaan Api

186 17 0
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran

Happy reading

Di Negeri Uchiha

B
Wajah Itachi memucat ketika dua orang itu datang.

"Pa-Pangeran Mahkota Naruto? Imouto? Kalian selamat?" tanya Itachi. Mengalihkan pembicaraan. Ia malu karena tercyduk oleh adiknya bahwa ia menyukai Shisui.

"A-anu.. Pangeran Mahkota Itachi, Pangeran Shisui bagaimana?" tanya Naruto. Tidak mempermasalahkan pernyataan cinta dari Itachi kepada Shisui.

"Pangeran Shisui.. Dia telah tiada," jawab Itachi sambil menundukkan kepalanya.

Sasuke segera mendekati sang kakak.

"Nii san, jangan pura-pura tegar! Kalau mau menangis, menangis saja! Nii san manusia biasa. Laki-laki juga bisa menangis. Lalu.. Perasaan nii san kepada Shisui nii san bukan hal yang salah karena aku juga menyukai laki-laki!" tutur Sasuke. Terbawa perasaan.

Naruto menganga, sedangkan Itachi yang tadinya merasa sedih dan mau menangis jadi tersenyum. Malah ia tertawa akibat ucapan terakhir dari adik perempuannya itu.

"Imouto, kau kan seorang gadis. Jadi wajar dan memang seharusnya menyukai laki-laki," kata Itachi sambil tersenyum.

"Eh?" Wajah Sasuke memerah. Ia merasa sangat malu. Apalagi saat menoleh pada Naruto, Naruto seperti hendak memakannya. Pokoknya Sasuke sangat malu.

'Sial!! Kenapa aku merasa kalau aku ini masih seorang laki-laki sih? Kan jadi memalukan,' batin Sasuke.

Naruto menepuk pundak kekasihnya. Sang kekasih memang masih tomboi meski ia adalah seorang putri kerajaan.

"Putri Sasuke, aku bisa mengerti perasaanmu. Daripada kau memikirkan hal yang tidak perlu, lebih baik kita mencari keberadaan musuh. Siapa tahu musuh kita masih ada di kerajaan ini," bujuk sekaligus ajak Sasuke.

Entah mengapa Sasuke merasa Naruto yang sekarang lebih bijak daripada Naruto yang sebelumnya.

"Perang ini telah membuatku marah. Kenapa negara Gremory harus mengincar negara lain? Untung saja tongkat kerajaan udara sudah kembali," lanjut Naruto.

Itachi berdiri lalu berjalan mendekati Naruto dan Sasuke.

"Kami sudah mengalahkan pemuda yang bernama Millicas. Dia salah satu pangeran dari negara Gremory," ujar Itachi.

"Aku masih penasaran pada Rias Gremory. Dia masih hidup apa sudah mati. Aku harus memastikan sendiri," kata Sasuke. Wajahnya tak menampilkan ekspresi apapun.

Tiba-tiba negeri Uchiha diselimuti kabut. Bukan hanya kabut tapi udaranya lebih dingin. Sedingin di musim dingin yang bersalju.

"Putri Sasuke, aku merasa ada yang tidak beres dengan kabut ini," ucap Naruto sambil melihat ke sekelilingnya.

"Kalian, cepatlah pergi ke istana! Otou sama pasti sedang dalam bahaya!" titah Itachi. "Aku akan pergi ke tempat lain untuk memeriksa keadaan dan juga menguburkan Shisui."

"Baik. Ayo, Putri Sasuke!" seru Naruto.

Naruto memegangi tangan Sasuke dan berlari dengan sangat cepat menuju istana.

Itachi menatap jenazah Shisui lalu mencium keningnya. "Maafkan aku, Shisui. Kau harus tiada karena aku," lirih Itachi sambil meneteskan air mata.

***

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now