Malam Para Putri

208 24 0
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran

Happy reading



G

Sasuke dan putri lainnya serta calon pengantin sedang berada di kamar khusus tamu di istana kerajaan udara.

Malam ini mereka akan menginap dan menghabiskan waktu untuk bersama sebelum gurunya menikah besok.

Ranjang tidur yang berjumlah 6 telah berada di dalam kamar. Belum lagi perlengkapan para putri yang dibawa oleh masing-masing putri. Termasuk Sasuke.

Semua perlengkapannya sudah tersedia di kamar itu. Meja rias dengan cermin pun juga ada. Tak terbayang luas ruangan yang dijadikan kamar menginap untuk para putri. Naruto sampai mempekerjakan prajurit dan beberapa pelayan untuk membereskan ruangan itu agar menjadi kamar yang indah dan nyaman untuk dihuni oleh para putri.

"Ini sangat melelahkan. Padahal menggunakan kekuatan pengendalian udara. Bahkan prajurit pengendali air juga ada. Tapi tetap saja lelah," gerutu Naruto sambil duduk di kursi di luar kamar tersebut.

Cup. Sang tunangan tercinta mengecup pipinya.

Pipi Naruto spontan memerah. Ia terperanjak atas tindakan dari sang tunangan.

"I-Itu sebagai hadiah karena Pangeran Mahkota Naruto bersedia mengabulkan keinginanku," ucap Sasuke dengan wajah memerah.

Ia dan putri lainnya masih memakai gaun. Malam ini mereka akan mengadakan pesta piyama.

"A-aku tidak keberatan kok, Putri Sasuke," balas Naruto. Senyam senyum sendiri.

Ia pun berdiri lalu meraih kedua tangan Sasuke.

"Jangankan membereskan satu kamar, seluruh istana ini akan kubereskan untukmu," tambah Naruto.

"Gombal!" celetuk Sakura. "Kayak yang sanggup saja membereskan seisi istana ini."

Ino dan Tenten menyenggol lengan Sakura.

"Kamu mengganggu suasana saja, Putri Sakura," kata Ino.

"Padahal Pangeran Mahkota Naruto sedang mencoba untuk merayu Putri Sasuke," tambah Temari.

"Sayangnya aku tidak terlalu suka dengan rayuan. Tapi.. Kalau pangeran dobe ini sih.. Pengecualian," ujar Sasuke sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Naruto. "Miss Kakashi dan para putri, ayo kita masuk!"

Semua putri dan Kakashi pun mengikuti langkah Sasuke untuk masuk ke dalam kamar yang sudah Naruto sediakan. Naruto pun ikut masuk, namun Sasuke mencegahnya.

"Kau mau apa?" tanya Sasuke dengan nada jutek dan kedua tangan bersidekap di dada.

"Mau ikutan masuk," jawab Naruto dengan polosnya. "Hehe."

"Sini, aku potong dulu juniormu. Baru boleh masuk," kata Sasuke sambil menunjukkan pisau yang terbuat dari api di telapak tangan kirinya.

Naruto pun berlari dengan cepat. Ia masih sayang dengan satu-satunya aset berharga yang ia miliki. Jika ia kehilangan itu, bumi Konoha akan ia hancurkan.

Sasuke tersenyum puas sebelum menutup pintu. Beberapa prajurit kerajaan udara menjaga di luar kamar Sasuke.

"Kamar ini bagus sekali!" seru Sakura mendudukkan bokongnya di atas tempat tidurnya.

Cinta dan Perjuangan(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang