Berangkat lagi

362 45 5
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo
bertebaran



Happy reading

Naruto dan rombongannya sudah berada di depan gerbang negara Hyuga. Raja Hyuga Hiashi, Neji dan pasukan Hyuga mengantar kepergian mereka. Hari ini Naruto akan pergi lagi.

"Pangeran Mahkota Naruto, mohon maafkan Putri Hinata. Dia selalu membuat masalah dan hampir mencelakai Putri Sasuke berulang kali," ucap Raja Hiashi sambil membungkukkan badan. Hal yang jarang dilakukan oleh seorang raja kepada pihak yang lebih muda.

"Tidak masalah, Yang Mulia Raja Hyuga. Lagipula Putri Sasuke tidak terluka sedikitpun. Selama aku bersamanya, dia tidak akan celaka," jawab Naruto tak enak hati.

Sasuke hanya memasang ekspresi datarnya. Ia kesal pada kekasihnya yang terlalu baik hati. Bahkan Sasuke curiga jika kekasihnya ada main dengan putri dari negeri Hyuga itu.

"Putri Hinata?" beo Sasuke. Ia baru menyadari jika tidak ada gelar putri sebelum nama Hinata. "Mengapa bukan Putri Mahkota Hinata?"

"Putri Hinata bukan lagi putri mahkota, Putri Sasuke," ujar Raja Hiashi. Ia tampak terpukul atas insiden yang telah diperbuat oleh putri kebanggaannya yang kini harus rela melepaskan gelar putri mahkota.

"Apa? Kasihan sekali Putri Hinata," kata Naruto semakin membuat Sasuke curiga, cemburu dan takut.

"Pangeran Neji yang akan menjadi pangeran mahkota di negeri ini," ucap Raja Hiashi. "Dia yang lebih pantas karen bisa menjaga emosi. Itu hal yang terpenting."

Neji merasa malu dan tersipu atas pujian dari sang ayah. Selama ini ia tidak pernah mendapatkan pujian dari sang ayah apalagi kini ia telah menjadi seorang pangeran mahkota.

"Terimakasih, otou sama. Hamba sangat tersentuh. Hamba berjanji akan menjadi pangeran mahkota yang baik dan bisa membanggakan kerajaan air," ucap Neji berjanji dengan setulus hati.

Raja Hiashi menepak bahu Neji. "Otou sama percaya padamu, nak. Kau akan menjadi raja Hyuga yang hebat suatu hari nanti," kata Raja Hiashi.

Neji tersenyum bahagia. Naruto pun ikut merasa senang. Tanpa ia tahu, Sasuke sudah berjalan lebih dulu sebelum berpamitan kepada Raja Hyuga. Ia sepertinya sedang marah.

"Kalau begitu, kami pergi dulu, Yang Mulia Raja Hyuga. Titip salam untuk Putri Hinata. Putri Sasuke tidak marah padanya. Benar kan, Putri Sasuke?" kata Naruto. Tersenyum tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Saat Naruto menoleh, Sasuke sudah tidak berada di sampingnya. Ia telah pergi lebih dulu.

"Lho? Putri Sasuke ke mana? Kok tidak ada?" tanya Naruto celingak celinguk mencari keberadaan sang kekasih. Namun sang kekasih sudah pergi jauh dan tak terlihat.

"Dia pasti marah lagi," gumam Naruto. Lelah.

Neji menepak pundak Naruto. "Pangeran Mahkota Naruto tadi terlalu memuji Putri Hinata di depan Putri Sasuke. Putri Sasuke jadi marah. Cepat susul dia. Seorang gadis yang sedang marah akan sangat mengerikan dibanding musuh di medan perang," kata Neji. Tersenyum tulus.

"Kau benar, Pangeran Mahkota Neji. Putri Sasuke harus kukejar. Selamat tinggal!" Naruto bergegas menaiki kuda. Kakashi dan Yamato juga menaiki kuda mereka masing - masing setelah berpamitan kepada raja dan pangeran mahkota Hyuga.
.
.
.
.
Sasuke terus berjalan kaki seorang diri. Blubi sedang bersama Kakashi. Burung biru itu Sasuke titipkan pada gurunya karena Sasuke ingin sendiri dan mendinginkan pikirannya.

Cinta dan Perjuangan(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang