Ungkapan Cinta yang Terlambat

255 24 1
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran

Happy reading




Z
Naruto dan semua pasukannya termasuk sang kekasih telah berkumpul di dalam satu area untuk pergi dari tempat musuh mereka.

"Yo semuanya! Sekarang kita akan kembali ke negeri Namikaze!" seru Naruto sambil memegang tongkat kerajaan udara.

"Eeh??" Sasuke terlihat syok dengan perkataan Naruto.

Semua orang yang ada di sana terkejut sekaligus heran dengan reaksi dari kekasih pangeran mahkota negeri Namikaze itu.

"Ada apa, Putri Sasuke? Kenapa kau kaget begitu?" tanya Naruto.

Blush. Wajah Sasuke tiba-tiba memerah. Lalu ia memalingkan wajahnya.

"A-aku tidak apa-apa," jawab Sasuke.

Temari sangat ingin tertawa. Sebagai sesama perempuan, ia hafal betul apa yang sedang Sasuke rasakan saat ini.

"Ehem. Maafkan aku, Pangeran Mahkota Naruto. Mungkin ada sesuatu yang ingin Putri Sasuke sampaikan sebelum kita kembali ke negeri Namikaze," ujar Temari.

Shikamaru mengernyitkan alisnya. Tak percaya atas sikap Temari yang begitu perhatian dan juga bijak.

Naruto yang sempat menoleh ke arah Temari, kini kembali menoleh ke arah sang kekasih. Melihat kekasihnya dari atas kepala hingga ujung kaki. Keadaannya tidak begitu baik. Rambutnya berantakan, gaunnya juga penuh dengan sobekan. Tapi Naruto tidak tahu harus melakukan apa.

"Tuan Shikamaru, bajuku kotor sekali. Apa aku terlihat jelek?" tanya Temari memberi isyarat kepada Naruto.

Ting. Naruto pun paham. Ternyata kekasihnya ingin mengganti pakaiannya.

"Baju Putri Temari memang jelek. Kalau Putri Temari tetap sama cantiknya," jawab Shikamaru.

Ia tidak tahu jika wajah Temari memerah karena tersipu malu.

Naruto tersenyum lalu mendekati Sasuke, kemudian berbisik. "Kau tidak nyaman dengan pakaianmu, kan?"

Sasuke terperangah lalu menganggukkan kepalanya. Wajahnya masih merah. Ia terlalu malu untuk mengatakan jika dirinya ingin berganti pakaian.

"Kalau begitu, aku akan mengganti bajumu," tambah Naruto.

"Eh?? Mengganti baju? A-apa maksudmu?" tanya Sasuke tidak mengerti. "Kau tidak akan membuka bajuku di sini, kan?"

Semua orang yang ada di sekitar mereka langsung merasa malu. Tapi ada juga yang membayangkan tubuh molek Sasuke yang tidak mengenakan sehelai pakaian apapun.

Naruto tertawa. "Tentu saja bukan. Oka sama bilang kalau tongkat ini bisa mengabulkan permohonan. Bagaimana kalau kita mencobanya?"

Sasuke mengernyitkan alisnya. "Berarti tongkat kerajaan udara adalah tongkat pengabul permohonan?"

"Bukan. Tongkat ini hanya akan mengabulkan permohonan yang mendesak saja tapi tidak sembarang orang yang bisa memohon. Hanya keturunan asli dari klan Namikaze dan Uzumaki yang bisa meminta permohonan itu," jelas Naruto. "Itu yang oka sama katakan padaku saat aku kecil."

Cinta dan Perjuangan(end)Where stories live. Discover now