Part 14

46.5K 5.2K 130
                                    


Pagi hari dengan hawa sangat dingin membuat Azzura masih menggeliat di balik selimut tebalnya. Dia sudah lama tak bermalas-malasan di atas ranjang saat pagi, dan ini waktu yang sangat tepat. Rintik hujan sudah turun sedari tadi jam 3, kenapa Azzura tahu kalau hujan sudah turun dari jam 3? Karena dia semalaman tak tidur hanya untuk menonton drama China yang belum sempat dia tonton sebelumnya.

Azzura terus melamun di atas ranjangnya, sampai ide jahil muncul di otaknya. Dia akan membuat orang-orang yang mengiranya jomblo kelabakan sendiri. Apalagi Neni, dia sangat ingin balas dendam dengan gadis tersebut.

29

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

29.230 suka
UprincessAzzura Pada akhirnya aku tahu, bahwa yang mendekati lama tak menjamin sebuah rasa itu ada. Lupakan masa lalumu Bestie, lelaki idaman ada didepan mata.

Azzura tersenyum melihat postingannya lagi-lagi mendapat komen yang positif. Dibilang dia ingin terkenal tidak juga, dia hanya senang mengabadikan setiap momen dan perasaan. Agar suatu saat nanti dia memiliki cerita kalau pernah terluka ataupun pernah bahagia seperti itu.

"Zura! Di cari Melisya." Teriak seseorang dari depan pintu kamar Azzura.

Azzura segera bangkit dari tidurannya, dia berlari keluar kamar. Dia melupakan suatu hal. Azzura sudah berjanji akan membawa Melisya berkenalan dengan Alex dan teman-temannya. Melihat Melisya belum punya banyak teman membuat Azzura kasihan. Apalagi anak tersebut juga tak punya mama. Pasti hidupnya sangat kesepian. Dirinya yang berdiam diri dirumah dalam sehari saja bosan tak ketulungan, apalagi Melisya.

"Lutut kamu kenapa?" tanya Lalita saat melihat Azzura berlari dengan kaki pincang.

"Jatuh kemarin lusa." Sahut Azzura tanpa menatap Lalita.

Lalita menghela napas panjang, apakah seburuk itu Lalita. Sampai-sampai anaknya jatuh saja dia tak tahu. Memang beberapa hari yang lalu Lalita sangat sibuk. Pembukaan toko kue di berbagai kota, mengembangkan bisnis barunya yang menjual minuman masa kini.

Di sisi lain, Azzura sudah keluar dari rumah. Dia melihat Melisya dan Gavril tentunya. Tak mungkin juga Melisya di biarkan pergi sendiri. Dilihat dari wajahnya pun, Gavril terlihat sebagai sosok yang protektif. Tak mungkin dia membiarkan anaknya pergi sendiri.

"Melisya!" panggil Azzura pelan.

Melisya dan Gavril menoleh secara bersamaan. Melisya tersenyum lebar, sedangkan Gavril tersenyum miring saat melihat Azzura masih memakai baju tidurnya. Terlihat sangat lucu memang. Apalagi rambutnya di ikat menjadi dua, badan mungil dan langsingnya terlihat sangat bagus dimata Gavril.

 Apalagi rambutnya di ikat menjadi dua, badan mungil dan langsingnya terlihat sangat bagus dimata Gavril

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pelet Cinta Pak Duda (Open PO) Where stories live. Discover now