Part 55

37.8K 4.3K 275
                                    

"Beb?" panggilan pelan dari perempuan dengan baju kerja itu membuat lelaki yang sudah lama menunggunya menoleh. Dia tersenyum manis saat melihat kekasihnya sudah datang.

"Ada apa?"

"Harus banget ada apa kalau kita ketemu?" tanyanya balik.

Perempuan cantik itu hanya terkekeh dan menggeleng, dia memang jarang bertemu kekasihnya kalau tak ada hal penting. Makanya dia tanya, siapa tahu ada hal penting yang ingin Santosa sampaikan. 

"Papa kamu sudah pulang, gak mau ketemu?"

Inka menegang saat mendengar penuturan kekasihnya, dia hanya bisa terdiam karena tak tahu harus berkata apa.  Dia juga tak berpikir kalau Santosa akan melakukan ini semua untuknya. Awalnya Inka kira kekasihnya bercanda saat berkata akan membawa papanya pulang untuk menjadi wali nikah mereka nanti.

"Kenapa kamu rela lakuin ini semua, Beb? Aku udah bilang kalau aku sama Bunda baik-baik saja walaupun tanpa Ayah."

Santosa menarik napasnya panjang sebelum menatap mata bulat Inka. Dia menarik pergelangan tangan kekasihnya, mengusapnya pelan penuh kelembutan.

"Aku sudah janji sama kamu, In. Aku akan mengusahakan apapun untukmu. Aku sudah tahu keluarga mana yang merebut cinta pertamamu, mengambil semua milikmu bahkan membuat Bundamu lumpuh seperti sekarang. Aku sudah mengumpulkan semua buktinya, saksi mata yang melihat Bunda kecelakaan." Ujar Santosa menggebu.

Mata Inka yang awalnya sangat sayu menatap Santosa, dia bisa terima kalau ayahnya diambil perempuan lain. Tapi dia sungguh tak terima kalau bundanya yang disakiti. Dari awal sebenarnya Inka curiga dengan pembantu dirumahnya, dulu saat dia masih duduk dibangku SMP ada pembantu baru yang datang.

Katanya suaminya dipenjara dan dia butuh uang untuk menghidupi anak-anaknya. Karena Melodi sangat baik, dia tak bertanya suaminya masuk penjara karena apa, atau masa lalu orang itu seperti apa. Melodi menerimanya begitu saja, dan saat Inka mau masuk SMA, bundanya kecelakaan, setelah kecelakaan dan tahu kalau Melodi lumpuh. Ayahnya menceraikan Melodi dengan dalih sudah tak bisa melayani suami.

Inka dendam dengan ayah serta keluarga barunya. Dia bersumpah akan membalas semua rasa sakit Melodi, namun selama bertahun-tahun dia tak pernah menemukan dimana keluarga baru ayahnya.

"Pembantu yang pernah aku ceritakan?" tanya Inka dengan wajah datar.

Santosa mengangguk pelan, "sudah setahun aku mencari tahu, mulai dari silsilah keluarga, masa lalu, kekayaan, latar belakang bahkan kisah asmara keluarganya."

"Sekretaris Kak Gavril?"

Santosa lagi-lagi hanya mengangguk, ternyata Inka lebih peka dari perkiraannya. Tapi kenapa Inka sulit menemukan keluarga baru ayahnya, padahal dia sangat peka dan jeli.

"Aku sudah menduganya saat kamu rela dihajar Kak Gavril agar Vina gak dipecat. Beb, sungguh aku berterima kasih atas apa yang kamu lakukan. Tapi jangan bikin diri kamu sendiri ada diposisi sulit hanya karena masalah keluargaku."

"Gak ada kata keluargaku, Inka. Adanya keluarga kita! Aku berjanji akan menikahimu, kan? Aku akan membereskan semua masalahmu di masa lalu baru kita akan membuka lembaran baru.  Aku gak mau nanti anak kita merasakan sakit dari masalah yang sama sekali dia tak tahu, itu seharusnya masalah kita. Bukan milik anak kita. Maka dari itu, sebelum dia ada. Ayo kita sama-sama menyelesaikannya. Jadi, setelah menikah dan punya anak kita dikelilingi kebahagiaan tak ada bayang-bayang hal lain." Ujar Santosa sangat tulus dengan sorot mata teduh.

Inka hanya bisa mengangguk, dia tak mungkin tak menghargai apa yang dilakukan Santosa. Semua yang dilakukan kekasihnya juga untuk kebahagiaannya dimasa depan. Harusnya Inka beruntung memiliki lelaki yang bertanggung jawab seperti Santosa, walaupun agak nakal.

Pelet Cinta Pak Duda (Open PO) Where stories live. Discover now