Part 37

44.2K 5.3K 538
                                    


Azzura dan Gavril tengah makan di sebuah restoran yang katanya memiliki hidangan seafood sangat nikmat. Azzura sebagai pecinta seafood tentu tak akan menyia-nyiakan momen ini, walaupun dia tengah haid dengan perut yang sangat keram. Dia menepis rasa sakitnya demi makan siang bersama sang pujaan hati Gavril Aillard Armish.

Gavril membolak-balikan buku menu, sedangkan Azzura memegang perutnya yang terasa keram. Dia berusaha mengatur napasnya sebaik mungkin. Tak membuat Gavril curiga akan tidak nyamannya saat ini. Gavril sudah meluangkan waktu untuk makan siang bersama dirinya, jadi tak boleh menyia-nyiakan kesempatan.

"Ganti baju dulu? Di depan ada toko baju, seragam sekolah kamu besok masih dipakai?" tanya Gavril sembari mendongak menatap Azzura yang ada di depannya.

Azzura menggeleng pelan dan tersenyum manis. Gavril mengernyitkan dahinya heran saat melihat wajah kekasihnya semakin pucat dan mengeluarkan keringat dingin.

"Kamu sakit? Kita pulang saja, ya?" tawar Gavril sangat khawatir. Azzura lagi-lagi hanya menggeleng dengan senyum manis.

Gavril yang sudah tak tahan segera mendekati Azzura dan duduk disampingnya. Gavril menatap wajah Azzura dari samping, saat melihat tangan Azzura memegang perutnya. Gavril segera menarik tangannya dan menggantikan dengan tangannya yang mengusap perut Azzura.

"Sakit?"

"Iya, hari pertama datang bulan." Jelas Azzura pelan, Gavril berdecak kesal saat Azzura baru memberi tahunya.

"Kenapa gak biang dari tadi? Seharusnya kita langsung pulang." Omel Gavril kesal, tapi tangannya masih mengusap perut Azzura.

"Gak apa-apa, aku juga pengen makan seafood kok."

Gavril menatap Azzura datar, Azzura yang sudah mulai terbiasa dengan tatapan itu memegang punggung tangan Gavril yang ada di perutnya. Ibu jarinya mengusap punggung tangan Gavril pelan.

"Aku gak apa-apa, gak usah khawatir."

"Kamu di gigit semut saja saya khawatir. Apalagi saat sakit perut seperti sekarang." Azzura terkekeh pelan dan mengangguk, dia tahu Gavril sangat menyayanginya.

Walaupun terkadang Gavril juga membuatnya kesal. Tapi, setelah kejadian Gavril tahu masalah keluarga Azzura. Gavril jadi lebih lembut dan memperlakukan Azzura dengan sangat baik. Setelah berciuman beberapa waktu lalu, Gavril berkata.

"Mungkin hatimu pernah dipatahkan cinta pertamamu. Tapi luka dihatimu akan disembuhkan oleh cinta terakhirmu, Sayang."

Lumayan manis untuk ucapan dari sosok Gavril yang awalnya ketus dan tak berperasaan. Azzura ingat betul saat pertama kali dia bertemu dengan Gavril, dan dia mengomentari bajunya yang putih tembus pandang karena terkena air laut. Dan juga saat Gavril mengejek kalau payudaranya kecil di depan penjual popcorn. Pengalaman yang tak dapat di lupakan begitu saja.

"Ayo pulang," Gavril berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Azzura berdiri.

Azzura mendongak dengan mata berkaca-kaca, dia menggeleng pelan.

"Aku pengen makan seafood." Gumam Azzura pelan.

Gavril menghembuskan napasnya panjang sembari berpikir agar Azzura mau pulang tapi juga dapat memakan seafood yang sudah dia pesan. Tanpa pikir panjang, Gavril mengambil ponsel yang ada di saku celananya.

"Halo, lo dateng ke rumah kepiting yang ada di jalan Anggrek dua. Ngomong kalau lo ngambil pesanan Gavril, lo cukup ambil dan anter kerumah Azzura. Gak usah bayar udah gue bayar." Ujar Gavril tanpa menunggu jawaban seseorang di seberang telepon. Gavril segera mematikan sambungan teleponnya dan menarik pergelangan tangan Azzura untuk berdiri.

Pelet Cinta Pak Duda (Open PO) Where stories live. Discover now