BAB 10

100K 3.9K 313
                                    

OMGGGG UDAH BAB 10 AJA

TADINYA MAU SAMPE BAB 5 AJA GUE TAMATIN TP KEK KEK

KLO TAMAT GUE HARUS NGAPAIN!!

FIX GUE MAHKLUK PALING GABUT DI MUKA BUMI INI

JADI ENJOY YAA MUNGKIN MASIH ADA 100 BAB LAGI

DAN SEBENERNYA GUE MAU UPDATE MALEM TP GEMES BGT WOI JD YAUDALAH YA

ENJOYY🤍

---------

Samuel sudah tertidur di belakangku. Dia memelukku dengan erat seakan aku akan hilang jika dilepas sebentar saja.

Masih terbayang penyiksaan tadi. Samuel seperti beruang ganas yang tidak makan berhari-hari.

Untungnya dia tidak menyentuhku lebih jauh. Setelah menghisap darah di perutku. Tiba-tiba saja Samuel menatapku sayu. Tanpa berkata apa-apa dia tidur di sampingku.

Tangannya juga seperti berhati-hati untuk tidak menyentuh luka di tubuhku. Aku seperti kaca yang rapuh.

Tetapi hal itu tidak mengubah pandanganku bahwa dia seorang monster. Aku terisak pelan di tengah keheningan. Aku tidak dapat menahannya lagi hingga air mata itu keluar dengan sendirinya.

Tanganku berusaha keras menutup mulut agar tidak terdengar isakan. Aku tidak mau menangis di depan Samuel. Bahkan untuk menatapnya saja aku jijik.

Dalam tidurnya, Samuel mengusap rambutku berulang kali. Dia seakan menenangkanku, padahal kutahu dia tidak akan peduli.

Namun elusan itu sangat nyaman hingga tanpa sadar aku tertidur di pelukannya.

Di tengah tidurku aku mendengar bisikannya.

"Sorry my rabbit, aku kelewat batas. Don't be afraid of me, babe."

Dia mengecup rambutku berulang kali tapi aku sudah tidak peduli. Aku hanya ingin cepat-cepat hari esok dan memikirkan rencana kabur lainnya.

Keesokan paginya Samuel bersikap lembut lagi padaku. Dia memandikanku dan memakaikanku pakaian yang dia suka. Aku seperti bonekanya.

Sedangkan aku hanya diam terpaku. Aku merutuki Samuel yang berlalu lalang di kamarku. Kenapa dia tidak menghilang lagi saja sih.

Samuel memakaikanku pakaian yang sangat imut dan tumbennya tidak terlalu sexy.

Samuel memakaikanku pakaian yang sangat imut dan tumbennya tidak terlalu sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuma yah tetap saja rasanya geli karena aku tidak dipakaikan pakaian dalam.

Putingku terasa menegang menyentuh baju ini. Belum lagi angin sepoi-sepoi yang mengenai bagian bawahku. Kakiku sengaja kurapatkan agar tidak terlalu geli. Susah payah aku menahan diri untuk tidak mendesah.

Rantai di kakiku sudah di lepas sejak aku bangun. Terlihat warna merah pekat di sekitarnya. Kakiku lecet parah. Namun syukurnya sudah terbalut perban jadi aku tidak perlu melihat lecet itu lagi.

"Ayo aku akan mengajakmu ke kantorku," ajaknya padaku.

Aku mendengarnya sontak kegirangan. Akhirnya aku bisa menghirup udara lagi. Dan bisa melihat orang lain, selain Samuel. Bosan sekali rasanya sehari-hari Samuel, kemarin Samuel, hari ini Samuel, besok Samuel. Rasanya otakku menggila.

Dan aku juga bisa merencanakan kabur. Aku tinggal beralasan ingin ke toilet. Lalu aku tinggal mengendap-endap menjauh darinya. Ide yang bagus bukan.

Walaupun aku tidak tahu jika Samuel memiliki kantor. Kukira kerjaannya hanya diam di rumah dan menggangguku.

Sesampainya di sana aku tercengang dengan bangunan perusahaannya. Mewah dan megah. Tidak terbayangkan berapa banyak keuntungan dari perusahaan tersebut.

Samuel memencet lantai paling atas. Dugaanku Samuel adalah petingginya. Bahkan di lift saja sudah dikawal oleh dua orang yang menemaninya.

"Duduklah yang manis tunggu aku bekerja, oke." Samuel mengelus rambutku.

Aku menurutinya dan duduk di sofa yang berada di tengah ruangan. Jangan tanyakan seberapa besar ruangannya, dari kaca saja aku bisa melihat satu kota.

"Kenapa mengajakku kesini?" Tanyaku bingung.

"Hanya ingin melihatmu saja 24 jam. Lagipula lebih mudah mengawasimu jika berada di sekitarku."

Jawabannya membuatku muak, apa tidak bosan melihatku terus. Aku saja bosan melihatnya.

Samuel tengah fokus dengan dokumen-dokumennya. Sedangkan aku, gabut segabut gabutnya. Tidak ada yang bisa dilihat dan tidak ada yang bisa dikerjakan. Coba saja ada ponselku. Setidaknya aku bisa bermain game.

Omong-omong aku tidak tahu dimana keberadaan ponselku. Udah lama juga tidak menghubungi mama. Apa pacarku saat ini sedang mencariku. Aku penasaran.

Tiba-tiba saja suara pintu menghentikan lamunanku.

Serang pria. Pria tampan lainnya. Dia menatapku terkejut seakan mengenaliku.

"Evelyn?" tanyanya.

Aku menunjuk diriku sendiri. Aneh saja orang-orang mengaitkanku dengan Evelyn. Namaku sekarang kan Arabella, bukan Evelyn.

"Bukan, dia Arabella." Itu bukan suaraku, tetapi suara Samuel.

"Mirip sekali," cicitannya yang masih bisa kudengar.

"Namaku Jake, aku sepupunya Samuel." Dia menggantungkan tangannya padaku.

"Berani menyentuhnya, kau mati!"

Samuel menatap kami tajam seakan aku ketahuan berselingkuh. Padahal hanya berkenalan saja, dia semarah itu.

Akhirnya aku tidak membalas uluran tangan itu. "Arabella," kenalku singkat.

Jake menarik uluran tangan itu dan masih tersenyum kepadaku. Senyumnya sangat ramah, berbeda dengan senyuman Samuel yang seperti monster.

Jake juga terlihat lebih santai. Kulit putih pucatnya tidak dapat menutupi kenyataan bahwa dia juga seorang vampir. Akan tetapi wajahnya terlihat seperti idol idol korea dibandingkan dengan wajah Samuel yang sangat manly.

"Keluarlah dari ruanganku. Dan jangan menatap Arabella lama-lama!" Tegasnya. Ya bisa ditebak itu Samuel.

"Tenang Sam. Aku hanya tidak menyangka saja kau mendapatkan gadis yang sama seperti sebelumnya."

Jake seakan tidak ada takutnya dengan Samuel. Padahal rahang itu sudah terlihat mengeras setiap kali Jake berbicara. Namun dia seperti tidak peka.

"Berbicara lagi ku robek mulutmu."

Jake tertawa keras dan menepuk-nepuk bahu Samuel.

"Chill bro. Bolehkah aku mencicipinya? Kau tahu aku sudah sangat lama tidak mencicipi darah manusia secara langsung."

Aku menegang di tempatku. Perkiraanku sepertinya salah, Jake dan Samuel keduanya terlihat seperti monster.

Dibalik wajah manisnya itu, entah mengapa Jake seperti dikelilingi aura kegelapan.

Jake mendekatkan tubuhnya ke telinga Samuel dan berbisik sesuatu.

"Dia juga sangat sexy, bagaimana jika kita threesome?"

--------

AYO VOTE VOTE

GUE ITUNG MUNDUR NIH

3

2

1

YANG BELOM VOTE, GUE TAMPOL LU

EHEHEHEHE CANDA

BYEE🤍

Kidnapped By A Possessive VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang