BAB 21

61.3K 3.1K 184
                                    

WAWWWW UDAH 50 FOLLOWERS GUYS!! KALIAN LUAR BIASAA

GUE CHALLENGE LAGI DEH SAMPE 100 FOLLOWERS.

AYO YANG BLOM FOLLOW!! APA MAU GUE BAJAK?!!

ENJOYY

-------

"Pakai kalung ini, Samuel tidak akan menciummu." Jake memberikanku kalung perak yang sangat cantik. Namun, aku terlalu takut.

Aku terdiam tidak tahu mau melakukan apa, apa kabur adalah jalan terbaik saat ini? Jujur aku sudah sedikit melupakan kehidupanku. Padahal hanya dua bulan aku di sini, rasanya sudah sangat lama tidak melihat dunia luar.

"Apa lagi yang kau pikirkan? Apa tidak cukup dua tahun lebih terkurung di sini?" Tanya Jake gemas padaku.

Dua tahun? Lama sekali. Aku terkejut selama itu aku berada di sini. Yang kutahu semakin hari aku semakin melupakan kehidupan lamaku.

Dan aku merasa hanya memiliki Samuel di hidupku.

Aku mencari jawaban di mata Jake. Jake menatapku dengan yakin, menekankan dia tidak berbohong.

"Apa kau bodoh? Pasti Samuel sudah menghapus ingatanmu, yah? Ayo kita pergi, aku punya seseorang yang dapat mengembalikannya. Jangan bodoh lagi, kitten." Jake menyentil keningku dengan jarinya.

Rasanya sakit, tapi tetap tidak bisa menutupi keterkejutan ku. Pil itu, terlihat sangat mencurigakan sejak awal aku mencobanya.

Tapi apa Jake bisa dipercaya?

Seperti tidak ada bedanya dengan Samuel. Mereka sama-sama monster bagiku. Aku menatapnya ragu-ragu. Namun, di dalam hatiku aku sangat ingin bebas. Ingin kembali mengingat hal yang ku lupakan.

"Trust me." Jake terlihat sangat frustrasi meyakinkanku.

Baiklah untuk kali ini saja, aku akan mempercayainya. Dengan terburu-buru aku mengenakan kalung perak itu.

Tentu saja aku sangat takut jika Samuel tahu aku kabur. Kemarin saja aku sudah di rantai. Bagaimana sekarang? Tak bisa kubayangkan.

"Sial wangi mu masih sangat menusuk."

Aku mencium wangi ku yang tidak berbau apa-apa. Sepertinya vampir memang se sensitif itu.

Mendengar langkah kaki mendekati kamarku, Jake langsung memelukku. Aku yang terkejut hanya menegang kaku. Aku mendorong dadanya agar tidak terlalu mepet padaku.

"Diam, kitten, dengan begini kita tidak akan terlihat," ucap Jake memelukku semakin erat.

Rasanya hangat.

Aku kaget saat tidak melihat bayanganku sendiri di cermin. Apa ini kekuatan Jake? Aku jadi tidak terlihat. Keren sekali.

Samuel mengerut dalam melihat kamarku kosong. Dia berjalan mendekati selimut yang sudah ku tutupi guling.

Aku menegang tidak ingin Samuel tahu bahwa aku tidak ada di kasur itu.

Untung saja suara Evelyn menghentikan pergerakan tangan Samuel.

"Sayang, ayo kita coba alat sex ini," ucap Evelyn dari jauh. Jake mual mendengarnya. Wanita itu memang tidak pernah puas.

Berbeda dengan Samuel yang terburu-buru karena takut wanitanya mencari. Dia keluar begitu saja dari kamarku. Entah mengapa aku merasakan hal yang tidak enak, aku ingin Samuel tetap di sini dan mencari ku.

Sebelum Evelyn datang, Samuel selalu menempel padaku. Walaupun saat itu aku tidak suka, sekarang aku merindukannya.

Sangat sulit memiliki waktu berdua dengan Samuel.

Pelukan Jake semakin erat padaku. Dia seakan menguatkan ku.

"Lupakan pria bodoh itu. Ayo kita pergi."

Setelah Samuel pergi, lebih mudah untukku dan Jake keluar dari tempat ini. Ternyata benar apa kata Jake, saat bersama Evelyn, Samuel tidak akan menyadari keberadaan ku.

Aku hanya pengganti Evelyn, sadar, Arabella.

Saat ini aku tengah berada di mobil yang sama dengan Jake. Sekiranya sudah satu kilometer aku menjauhi tempat itu. Beberapa kali aku melihat ke belakang, takut Samuel menyadarinya.

Namun, sepertinya aku terlalu berharap.

"Kemana kau membawaku?" Tanyaku pada Jake. Jake ternyata tidak seburuk itu.

Jake sudah meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Bahkan dia menjelaskan bahwa itu nafsu vampirnya. Walaupun mengaku kecanduan darahku, Jake menahannya.

Aku melihat Jake berkali-kali menggeram, menahan dahaganya. Hal itu membuatku sangat bersyukur.

"Aku akan membawamu ke tempat aman, sesekali kau bisa mengunjungi keluargamu."

Aku tersenyum senang tidak sabar menemui keluargaku. Banyak pertanyaan di dalam pikiranku sekarang, apa mereka baik? Aku juga penasaran tentang kuliahku, aku masih kuliah kan. Astaga, aku benar-benar lupa.

Jake melanjutkan ucapannya, "asal denganku, akan lebih baik jika kita terus bersama."

Aku mengerut dalam tidak mengerti ucapannya. Hanya saja aku tetap mengangguk. Setidaknya Jake membebaskanku.

Ternyata Jake membawaku ke sebuah apartemen. Dan untungnya kami pisah kamar, Jake berada di kamar sebelahku.

Aku tersenyum lega menerima kunci itu. Akhirnya aku merasakan kebebasanku. Tidak ada lagi yang mengekang dan mengaturku.

Tidak ada lagi baju sexy yang setiap hari harus ku pakai.

Tidak ada panggilan rabbit yang akan ku terima.

Tidak ada sentuhan lembut dari pria itu.

Aku menunduk dalam bingung dengan diriku sendiri. Sebenarnya aku tengah merayakan kebebasanku atau merindukan Samuel? Aku tidak bisa membedakan keduanya.

Karena terlalu lelah, aku tertidur di sofa apartemen itu. Baru saja mencobanya, aku merasa mengantuk sekali. Aku memejamkan mataku.

Tanpa kusadari, seseorang masuk dan memelukku erat.

"Now, you are mine kitten. Tidak akan ada yang menganggu kita."

Aku merasakan ciuman di sekitar leherku, tapi terlalu lelah untuk membuka mata.

Beberapa kali juga kurasakan remasan di dadaku, apa itu Samuel?

"Ahh S-sam, hentikan." Tanganku bergerak menghentikannya. Namun, secepat itu juga seseorang di atasku sudah menahannya.

"Tidurlah, aku tidak akan mengganggumu dan namaku Jake, sayang." Jake berhenti dan memelukku dengan lebih erat.

Tangannya menjadi tumpuan bantalku. Juga elusan di rambutku, membuatku kembali tenang dalam tidurku.

Jake tidak tidur, dia tengah asik menatap wanita cantik di hadapannya.

Dalam tidurku, aku merasa ada seseorang yang menjagaku.

---------

YEYYYYY AKHIRNYA KABURRR

BAB SELANJUTNYA MAU POV SAMUEL/ARABELLA??

GUE UPDATE LAGI ABIS 100 FOLLOWERS YAAA😁

LOVE UUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum