BAB 64

17.2K 1.5K 145
                                    

SIAPAAAA YG KGN CERITA INIII?

KGN AJA ATO KGN BGTTTT

KLO KGN BGTTT BERARTI KITA JODOH😇😇

MAAFFF Y GESS UPDATENYA LAMA BGTTT

LG SIBUK SHAYYY KMRN, MAACI YG SLALU NUNGGUIN LUV LUV

ENJOYYY

----------

Samuel POV

Aku memencet bel itu berulang kali dan mengetuk pintu dengan kasarnya. Wangi vanila mulai tercium sejak aku datang ke rumah ini. Ku yakin Arabella ada di dalam.

Awas saja kalau wanitaku kenapa-kenapa, ku bunuh semua orang di dalamnya. Persetan dengan raja vampir, yang penting aku bertemu dengan rabbit ku.

Tok tok tok

"BUKA PINTUNYA," teriakku tidak sabar.

Sudah lama sejak terakhir kali aku melihat Arabella, aku bisa gila karena benar-benar sudah merindukannya. Padahal biasanya tidak sedetikpun dia menjauh dari sisiku.

Rambut yang berantakan, baju yang belum terpakai rapi, sepatu yang asal-asalan. Ini semua karena aku terburu-buru.

Sebenarnya di depan tadi ada beberapa penjaga yang menghalangiku. Namun sudah ku tangani dengan menghajarnya, bahkan beberapa sudah ku buat pingsan.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang laki-laki yang tidak ku kenali. Matanya menatapku tajam seakan aku adalah seseorang yang sangat dibencinya.

Tunggu, aku baru menyadarinya. Ada seorang pria di dekat Arabella? Aku tidak sudi rabbit ku disentuh sedikitpun. Kurasa memang pria ini yang beberapa hari lalu disinggung oleh Jake. Bastian.

"Mana Arabella?" Tanyaku tanpa basa basi. Mataku menelaah ke dalam rumah dan mencari keberadaannya.

Mengetahui tindakanku, Bastian menutup pintu itu dan tidak membiarkanku melihat ke dalam. Sontak aku menatapnya sebal. Sepertinya tadi aku melihat sedikit bayangan Arabella di balik dinding.

Aku sudah mengenal Arabella dua tahun lebih, sampai ke tubuh-tubuhnya saja aku hafal, termasuk tiap lekuk dan tahi lalatnya. Tidak mungkin salah, kan.

Aku ingin menggeser Bastian dan masuk ke dalam rumah untuk melihat Arabella secara langsung. Kalau perlu kita langsung melakukan sex di depan Bastian! Berani-beraninya rabbit ku berbuat nakal serumah dengan pria yang tidak dikenal.

"Kau dilarang masuk, pergilah!" Usirnya tanpa ingin berlama-lama melihatku. Akan tetapi aku masih kekeuh dengan berdiri di depan pintu.

Dengan segenap kekuatanku, aku mendorongnya ke samping. Namun sayang, ternyata Bastian memiliki pertahanan yang kuat. Dia tidak tergeser sedikitpun.

"Hei bisakah kau minggir? Aku ingin menemui wanitaku!" Tegasku memperjelasnya.

Bastian tampak menggeram marah dan mendorongku hingga aku mundur beberapa langkah. Apa ucapanku ada yang salah? Dia sepertinya marah sekali.

"Wanitamu? Arabella milikku."

Wajahku mengeras mendengar pernyataannya.

Sekarang malah aku yang merasa tersaingi. Bisa-bisanya pria yang baru mengenal Arabella ini mengklaim hal itu. Kalau benar Arabella selingkuh, akan ku cincang Bastian. Pisau mana pisau.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanyaku gemas. Aku saja tidak mengenalnya, namun gelagatnya seakan menjauhiku dari Arabella.

"Aku tunangannya, siapapun kau, pergilah! Arabella tidak mau bertemu denganmu," ucapnya membuatku kebakaran.

Aku membelalak dan mencari kebenaran di sana. Lalu kenapa jika dia tunangan Arabella? Aku yang pertama menyentuhnya, Arabella pasti lebih memilihku kan daripada Bastian.

Masih dengan keteguhanku, aku menyingkirkannya dari pintu. Tidak tahu saja kekuatan seseorang yang tengah dilanda rindu. Aku mendorongnya dan kurasa dia sedikit terlempar.

Terlihat kepala Bastian sedikit terjedut oleh dinding. Namun, aku tidak peduli yang penting dia tidak menghalangiku lagi.

Selingkuhan macam apa dia payah sekali.

Bastian masih memegangi kepalanya,sedangkan aku sudah melewatinya dan berjalan masuk.

Baru saja membuka pintu, sosok yang sangat kurindukan berada tepat di hadapanku dengan wajah terkejutnya. Spontan senyumku mengembang.

Rasanya sudah lama tidak melihat Arabella, dia semakin cantik. Rambutnya yang panjang terurai bebas mencapai punggungnya. Dan sekarang dia berponi, terlihat semakin imut di mataku.

Arabella tampak seperti bocah kecil dengan tubuh sexy nya yang ingin ku telanjangi. Apapun tampilannya, dia selalu berhasil membuatku berpikiran mesum dan berfantasi liar.

"My rabbit!" Panggilku dengan semangatnya. Raut wajahku seperti anak kecil yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu ibunya. Ya, serindu itu.

Arabella yang sudah tidak terkejut, mengalihkan pandangan matanya pada orang di belakangku.

"BASTIAN!" Teriaknya lebih kencang dari yang ku duga. Kelihatan sekali bahwa dia tengah khawatir dengan kondisi pria itu.

Padahal aku yang di hadapannya, namun secepat kilat Arabella menyingkirkan ku dan mengarah pada Bastian.

Arabella berjongkok dan melihat kening Bastian yang sedikit memar.

"Babas, apa kau tidak apa-apa?" Tanyanya dengan suara selembut sutra.

Aku mengerut melihat Arabella sangat memperhatikan Bastian, seakan memang ada hubungan di antara mereka.

Dan apa tadi panggilan akrab itu? Terdengar menjijikkan di telingaku. Arabella tidak mempunyai panggilan sayang kepadaku, kenapa Bastian punya! Aku menahan kesal ku setengah mati.

"Arabella!" Aku menarik tangannya dan memintanya menjauhi Bastian. Jujur saja aku cemburu.

Enak saja wanitaku memperhatikan pria lain. Tidak boleh, menatap pun tidak boleh.

Arabella merenggut kesal dan memukul lenganku kencang.

"Apa yang kau lakukan pada Bastian, huh? Lepaskan! Aku mau mengobatinya," omelnya yang kurindukan. Hanya saja aku membenci seorang pria yang kami bicarakan.

Bisa-bisanya dia mengambil seluruh atensi Arabella, membuatku kesal saja.

Baru saja Arabella akan berjongkok lagi, aku sudah menariknya kencang. Rencanaku adalah segera pergi dari sini dan menghukumnya di rumah.

Sebelum berjalan, ku tendang perut Bastian berulang kali hingga Arabella semakin histeris, yang membuatku semakin membencinya. Bastian tampak kesakitan dengan memegangi perutnya, tanpa kutahu masih terdapat luka sayatan di sana.

Aku malah menggeram marah karena reaksi Arabella yang berlebihan, kenapa harus sekhawatir itu sih?

"Samuel! Lepaskan! Astaga, Samuel!"

Tangannya memberontak meminta dilepaskan. Sayangnya aku sudah kepalang marah dan tidak mau mendengarkannya.

"Biarkan saja dia di sana, akan lebih baik mati sekalian. Kita pulang sekarang!"

-----------

SAM TOBAT LU SAMM ITU ADEK IPAR LO😭😭

TEBAKKKK GMN REAKSI SAM PAS TAU KLO TERNYATA YG DIA SERANG ADEKNYA BELLA??

BASTIAN JGN RESTUIN SAMUEL DAH KT W🤣

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YA BEIBBB

LOVE UUUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang