SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (END)

10.9K 536 152
                                    

ENJOYYYY!!

----------

Arabella kembali tenang setelah diatasi oleh dokter. Napasnya mulai teratur dan wanginya kembali menguat.

Kaki ku masih gemetar, mengingat beberapa menit yang lalu wanitaku sempat tidak bernapas. Suara riuh dari ruang bedah membuat jantungku berdegup cepat.

Namun, anehnya dari hasil diagnosa, Arabella tidak terdapat penyakit apapun.

"Semuanya sudah baik-baik saja, Pak Sam. Bu Bella hanya terkena serangan panik dalam tidurnya, karena itu saya sarankan bapak untuk memberikan dukungan kepada bu Bella. Selain itu, kami masih belum dapat memastikan kapan bu Bella akan membuka matanya, pak," ungkap dokter tersebut membuatku menatapnya tajam.

Bagaimana bisa Arabella belum terbangun? Rasanya aku ingin membakar rumah sakit ini dan membunuh semua dokter yang tidak becus menanganinya.

Tidak mau berlama-lama, aku hanya mengangguk dan langsung masuk ke ruangan Arabella. Dia sudah dipindahkan ke kamar VIP, bukan lagi di ruang bersalin.

Wanitaku tampak sangat pucat, seakan tidak ada darah yang mengalir di tubuhnya. Keringatnya bercucuran di samping rambut dan matanya terpejam dengan mengerut dalam.

Entah apa yang terjadi dalam mimpinya hingga alisnya menyatu seperti itu, yang pasti aku tidak menyukainya.

Tanganku menggenggamnya erat dan kadang kala ku remas kencang sebagai bentuk kesal ku.

Kulitnya saja dingin, bagaimana mungkin dia tidak sakit apa-apa?

"Bangunlah Bella atau aku akan membunuh Niel!" ancam ku di telinganya dengan sedikit menggeram.

Aku hanya berbohong, akan tetapi itu bisa menjadi kenyataan.

Amarahku terasa membara melihatnya masih terpejam dan tidak mengindahkan ku sama sekali, seakan masih belum puas dengan tidurnya.

Hari demi hari berlalu, Arabella masih belum bangun juga. Kondisinya lebih baik, begitu pun dengan wajahnya yang mulai cerah. Tidak ada lagi selang oksigen yang mengganggu kecantikannya. Hanya tangannya yang masih diinfus sebagai jalur nutrisi.

Niel sudah berada di gendonganku, dia tidak lagi di ruang inkubator. Untuk menyusu, aku meminta bantuan perawat untuk menggantikan Arabella.

Oee oee

Suara tangisan Niel menghentikan lamunan ku. Bayi itu meraung dengan kencangnya dan memukul-mukul ku menggunakan tangan dan kakinya.

Dengan sigap aku berdiri dan berjalan memutar, menggendong Niel seperti ayunan.

"Diamlah bayi kecil, kau mengganggu mama mu tidur," ucapku dengan lembut sambil mengelus punggungnya.

Akan tetapi nihil, dia masih saja berlinang air mata, membuatku bingung harus melakukan apa.

Gemas, akhirnya aku menggigit pipinya dan menciumnya berulang kali. Pipinya yang putih sampai tampak merah akibat tangisannya, aku seperti melihat Arabella kecil sedang menangis.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now