BAB 2

194K 6.5K 224
                                    

UDAH PADA FOLLOW BELOM?? HAYOOO!

FOLLOW DULUU YAA BARU LANJUT BACAA WKWKWK

----------

You are mine

- Samuel

---------

"Ahh ahh sakit," di alam bawah sadarku, aku merasakan kesakitan yang teramat sangat di sekitar leherku.

Mataku masih enggan terbuka, rasanya lelah sekali seperti habis berlari maraton. Walaupun begitu erangan dan desahanku tidak dapat berhenti, tentu saja karena rasanya geli dan tidak nyaman.

"Berhenti ... please," ucapku rintih, tanganku tanpa sadar mendorong pria itu agar menjauhi tubuhku. Namun, bisa ditebak tenagaku seperti kapas yang mendorong sebuah besi, tentu saja pria itu tidak bergerak.

Perlahan-lahan aku membuka mataku, menyesuaikan dengan cahaya remang-remanya yang menulusuk indra penglihatanku.

Aku masih berada di tempat yang sama, seperti dejavu saat aku terbangun beberapa jam yang lalu. Bahkan baju yang kukenakan masih sama, putih tulang off shoulder. Tidak, sekarang tidak dapat dikatakan off shoulder lagi karena dadaku yang tidak tertutupi apapun.

TIDAK TERTUTUPI APAPUN?!

Oh my god sejak kapan baju bangsat ini turun hingga ke bawah dadaku. Gila aku setengah telanjang sekarang. Dan lebih parahnya ada seorang pria di atasku.

Pria tadi.

Apa aku pura-pura pingsan saja? Atau mungkin pura-pura mati sekalian?

Aku menutup mataku buru-buru disertai kerutan di dahiku, rasanya campur aduk, bingung, nikmat, dan merasa berdosa.

Beberapa detik kemudia pria itu berhenti memberikan kissmark di leherku. Tanpa sadar aku bernapas lega dibuatnya dan menormalkan napasku yang sedari tadi memburu.

Tanpa aba-aba, lelaki itu turun ke bawah dan langsung meraup dadaku yang tidak tertutup apapun. Seketika aku langsung berteriak yang entah mengapa keluar seperti desahan.

"Ahh geli, hentikan."

Mataku yang tertutup spontan terbuka dan bertatapan langsung dengan matanya yang masih menyusu padaku. INI GILA.

Berciuman saja aku tidak pernah, sekarang dengan kepala mataku sendiri aku melihat seorang pria mengisap payudaraku dengan nafsu.

Karena rasa geli itu aku bergerak gelisah dan tanganku tidak berhenti mendorongnya, walaupun dia tetap tidak bergerak sedikitpun. Malah matanya menatapku dengan intens. Seakan kegelisahanku ini adalah hal yang sexy di matanya.

Pria itu menyeringai dan menyudahi isapannya. Sebelum benar-benar menjauh dari payudaraku, dia menjilatnya sensual dengan tatapan yang menghunus mataku.

"Aku tau kau sudah bangun, tidak perlu berpura-pura, cantik. Aku tidak ingin melakukannya dengan orang pingsan kau tahu?" tangannya merapihkan rambutku yang berantakan dan meletakkannya di belakang telinga. Tidak lupa tangannya yang jahil itu mengelus telingaku pelan membuatku mendesah kegelian.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now