BAB 24

56.4K 3.2K 95
                                    

HELLOOOOO

SIAPA YANG NUNGGUIN CERITA INI UPDATE??☝️☝️

WALOPUN G DPT 200 FOLLOWERS TTP GUE UPDATE

BCOZZZ GUE SYG KLIAN🤍

ENJOYY

-------

Arabella POV

Hari-hariku lebih baik dari yang ku pikirkan. Aku mengenakan pakaian nyaman tiap hari. Lebih tepatnya mengenakan pakaian Jake yang sangat kebesaran hingga menutupi lututku.

Tinggi Jake tidak beda jauh dengan Samuel. Kemejanya sangat membungkus tubuh mungilku.

Aku merasa ini pakaian ternyaman selama ku hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku merasa ini pakaian ternyaman selama ku hidup. Tidak lagi baju sexy yang menapakkan payudaraku. Tidak ada lingerie yang harus kupakai tiap malam.

Jake selalu memberikan baju yang biasa dia pakai untukku. Bahkan ku yakin dia memang tidak berniat membelikan ku baju.

Katanya aku sangat imut dengan baju kebesaran.

Rasanya aku ingin muntah mendengarnya, Jake benar-benar sering memujiku. Tapi aku tidak masalah, aku nyaman dengan baju-bajunya, ditambah wanginya yang sangat maskulin.

Dan saat ini aku tengah memasak untuk Jake, sebagai rasa terima kasihku.

Aku tidak tahu jika tidak ada Jake akan menjadi seperti apa. Mungkin saat ini aku tengah melihat Samuel dan Evelyn bercumbu. Aku tidak mau memikirkannya lagi, sungguh.

Walaupun kadang masih terbayang.

Jake sudah duduk di meja makan melihatku memasak dengan telaten.

Senyumnya sangat tulus membuatku ikut tersenyum saat menatapnya. Tidak ada tatapan mesum seperti Samuel.

"Kau sangat manis," puji Jake.

Aku menatapnya tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Sudah kesekian kali aku mendengar hal itu. Aku senang karena tidak ada kata-kata vulgar di dalamnya. Semuanya tulus memuji kecantikanku.

Aku sedikit merasa terbang karena hal itu.

"Kau sangat buaya Jake. Carilah pacar agar tidak mengganggu ku terus." Aku berjalan ke arahnya sambil membawa nampan masakan buatanku. Dan saat ini aku tengah duduk di hadapannya.

Jake merenggut lucu seperti anak kecil yang tidak dikasih permen.

"Aku pernah punya pacar kau tahu?" Balas Jake dengan sombongnya.

Aku tersenyum menggoda. Jika Jake punya pacar, seharusnya dia tidak di sini, kan.

Aku mengangguk pura-pura percaya.

"Baiklah aku percaya. Apa itu Evelyn?" Tanyaku menggodanya.

Aku sudah hapal tingkah lakunya. Apapun yang bersinggungan dengan Evelyn, dia akan marah dan ngambek. Bahkan pernah ngambek seharian karena aku terus mengaitkannya dengan Evelyn.

Tuhkan benar apa yang aku katakan, Jake semakin merenggut. Bibirnya melengkung ke bawah. Benar-benar seperti anak kecil.

"Aku serius." Jake menghentikan makannya dan menatapku dengan dalam.

Oh iya makanan Jake dan aku tentu saja berbeda. Aku membuat daging rusa untuk Jake, daging yang baru saja diburu olehnya. Sedangkan aku daging yang sudah matang.

Jake pernah bilang bahwa dia lebih suka daging mentah karena rasanya masih segar, dia juga suka daging itu dibaluri darah. Awalnya aku jijik, namun sekarang sudah terbiasa.

"Lalu dimana gadis sial itu?" Tanyaku tentang pacarnya. Aku yakin Jake berbohong.

Dan aku hanya sarkas menyebutnya gadis sial, padahal ku tahu siapapun yang memiliki Jake tentu saja beruntung. Buktinya dia memperlakukanku dengan baik.

"Aku memilih melupakannya."

Aku menatapnya bingung. Bukankah aneh melupakan orang yang kita cintai? Dalam hatiku, aku merasa penasaran, bagaimana sosok gadis yang disukai Jake. Pasti sangat cantik.

Jake saja sangat tampan. Untung saja aku kuat iman tidak menyukainya. Untuk saat ini.

"Aku meminta Samuel untuk menghilangkan ingatanku," jelas Jake.

Aku penasaran kenapa dia memilih menghapus ingatannya. Akan tetapi aku tidak berani bertanya. Ku yakin akan sangat sakit jika mengingatnya kembali.

Yang kulakukan hanya mengelus punggungnya dan menatapnya sambil tersenyum, menenangkannya.

"Kau pasti bisa mendapatkan yang lebih, Jake," ucapku menyemangatinya.

Namun, hal itu malah ditanggapi dengan seringai oleh Jake.

"Aku tidak mau yang lain, I want you."

Aku menatapnya yang sedang menatapku serius. Aku tahu beberapa kali Jake seakan menyatakan perasaannya padaku. Namun, aku tidak ingin peka.

Entah mengapa aku lebih nyaman seperti ini saja. Aku tidak mau menjadi lebih dengan Jake.

Aku juga tidak enak padanya karena setiap kali bersama Jake, aku masih memikirkan Samuel. Rasanya seperti sedang berselingkuh dari Samuel. Aku merasa tidak benar saja.

Walaupun ku tahu Samuel tidak mempedulikan ku juga.

Aku menanggapinya dengan tertawa. Ya, anggap saja ucapannya hanya bercanda. Tidak boleh dimasukkan ke hati.

Jake menunduk dan melanjutkan makanannya. Namun, tidak lama kemudian dia kembali ke sifat aslinya. Yang aku baru tahu jika Jake sangat cerewet.

Jake bisa membicarakan banyak hal padaku. Seperti sejarah manusia, biologi, astronomi. Semuanya. Yang paling random lagi adalah Jake pernah memberiku buku dengan judul "Mencintai Orang yang Baru Dikenal".

Katanya agar aku tidak bosan di apartemen.

Sekarang saja dia sedang menjelaskan tips and trick mendapatkan pujaan hatinya. Dia menjelaskannya seperti sudah sangat andal dengan topik itu. Padahal ku yakin itu hanya karangannya.

Namun, aku tetap mendengarkan Jake. Tentu saja untuk menghargainya.

Tiba-tiba saja suasana hening dan Jake menatapku lekat. Aku yang tadinya fokus ke makanan, ikut menatapnya dan bertanya ada apa.

"Kurasa pacarku mirip denganmu."

--------

UDAH YAAA CUKUPPPP

CUKUPPP PUSING GUE MIKIRIN ALURNYA

MENDING PADA VOTE COMMENT DEHHH, AYO AYO!!!

THANK YOUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now