BAB 92

8.1K 824 89
                                    

DEMIII APASII GESSS PADA GABISA NEBAK GUE PAKE BAJU ABU

SULIT YAH TEBAK"ANNYA WWKWKWKW

MAU LAGI GAAA?? DEMI PDF GRATIS EHEHEHEHE

YANG GAMPANG DEH INIMAH CIUS

TEBAKKK WARNA KESUKAAN SAMUEL APAA? PLIS INI KLO ADA YG JAWABNYA SALAH GUE SURUH BACA DARI BAB PERTAMA LG:((

PACEPET" YAAA NNTI GUE DM YG BENER TUK NGIRIM PDFNYA!! (5 ORG DOANG LOCHH)

ENJOYYYY

-------------

Arabella POV

Aku menatap takut kepada tiga orang di hadapanku, tampang mereka lebih menyeramkan daripada vampir yang ku temui di hutan. 

Vampir kemarin hanya terlihat seperti preman, akan tetapi di hadapanku sekarang memiliki aura yang berbeda. Wajah yang dingin dan tampak seperti robot, seakan ada yang mengendalikan mereka. 

Belum lagi pandangan kosong, seperti ada yang tidak beres dengan ketiga vampir tersebut.

Ruangan yang ku tempati kini juga sangat menyeramkan, beberapa alat penyiksaan tergantung sepanjang tembok. Lampu yang remang-remang dengan dinding dipenuhi warna merah seperti darah.

Ku yakin sudah ada beberapa korban yang meninggal di sini, membuatku merinding saja.

Mata ku was-was menatap mereka kala suara langkah kaki mendekatiku. Tubuhku gemetar saat tangan salah satu dari vampir itu berniat menyentuhku. Dengan cepat aku menghempaskannya.

"Aaa," teriakku kencang saat mereka sudah memojokkanku. Jantungku berdebar kencang karena posisiku yang terimpit ke dinding. 

Spontan aku memegang perut, melindungi bayiku yang masih kecil di sana. Aku takut sekali mereka tiba-tiba saja menendang atau mendorongku. Tentu saja aku akan kalah.

Tubuh ketiga vampir itu sangat besar dan kekar, ku yakin siapapun yang mencari masalah dengan mereka akan langsung mati begitu saja.

Rasanya tenggorakanku sudah sangat kering karena sedari tadi berteriak. Napasku terengah akibat berlarian dan peluh keringat sudah terpatri di keningku.

Beberapa jam yang lalu mereka seperti orang gila, mengejarku dan berniat memakanku. Bagaimana aku tidak takut?

Kepalaku sudah terasa sedikit pusing dan kaki ku lemas, lagi-lagi aku merasakan akan ada yang keluar dari tubuhku.

Perutku memanas begitu juga tanganku, seperti ada kobaran api yang ingin keluar dari sana. 

Jika saja aku tidak mengingat kata-kata Samuel, mungkin aku sudah membunuh mereka bertiga. Frustrasi sekali rasanya tidak dapat berbuat apa-apa.

Seharusnya tidak sesulit itu karena aku merasa jauh lebih kuat dibandingkan mereka. Akan tetapi ucapan Samuel tadi malam terngiang di kepalaku.

"Arabella," panggil Samuel yang membuatku refleks menoleh padanya.

Dia menyentuh tanganku dan menggenggamnya erat, beberapa kali dia mencium tanganku yang memanas.

Aku baru menyadari jika kekuatan ini keluar saat jantungku berdetak. Bukan karena merasa terancam, akan tetapi ini debaran yang berbeda. 

Aku merasa gugup hanya dengan ditatap se intens itu oleh Samuel.

Mualku yang sudah berada di kerongkongan terasa tertahan dan meninggalkan rasa terbakar. Mataku memandang gelisah dan napasku tertahan.

Aku baru mengenalnya, akan tetapi Samuel memperlakukan seperti barang berharga yang tidak pernah dia miliki. Apa normal jika jantungku berdegup secepat ini? Aku takut dia akan mengetahuinya.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now