Kidnapped By A Possessive Vampire

BAB 91

AKHIRNYA GUE ADA IDE JUGA LANJUTIN INI, MAAF YA LAMA BGTTT UPDATENYA

JUJUR OTAK GUE AGAK MELEDAK MIKIRIN NI NOVEL DOANG

KYK MAU DIBAWA KEMANA NI CERITA BIAR SERUU, AAAA PUSING MAU TERIAK

MANA SPECIAL BAB GAADA YG BELI, DAHLAH GUE SEDIH, TAPI GUE HARUS TETEP KUAT

KUAT UNTUK MENANGIS HUAAAA:(

YAUDAH DEH GUE KASIH GRATIS TUK SPECIAL BAB KALI INI (5 ORG DOANG WKWKWK)

YANG BISA TEBAK SEKARANG GUE PAKE BAJU WARNA APA NANTI GUE DM TUK NGASIH PDFNYA, HAYOO TEBAK?!

SATU ORANG SATU TEBAKAN YAHH

INI SPECIAL BAB (MASA SMA) KT GUE UWU BGT SIH! HARUS KALIAN BACA! EHEHEHE

DAH AH ENJOYYY DULU BAB INI

-----------

Alarick terlihat tercengang dengan sayap di punggungku. Aku baru ingat jika memang memilikinya sejak dulu. Kurasa aku mulai melupakannya saat Angel meninggal.

Aku tidak tahu apa sebab pastinya, yang jelas tiba-tiba saja aku tidak pernah melihatnya lagi. Terakhir wanita itu berpamitan ke hutan untuk memburu.

Alarick dulu sangat manja, berburu hewan saja harus istrinya yang melayani.

Aku tidak pernah menyangka jika pada akhirnya Angel akan terbunuh, oleh suaminya sendiri.

Alarick memangku kepalanya dengan tangan dan menahan rasa takutnya. Napasnya terdengar tertahan dan masih memaksakan senyum meremehkannya itu.

"Kau tahu, son? Aku sudah pernah membunuh banyak Angel sebelumnya. Mereka sangat menganggu bangsa kita, berbuat baik dan melindungi manusia, sangat menjijikkan. Dan ibumu, aku hanya memanfaatkannya, karena dia yang tercantik pada saat itu," jelas Alarick menelaah.

Dia terlihat melamun dan sedang memikirkan masa lalu. Aku tidak begitu tahu tentang sejarah mereka, Alarick memang se tertutup itu.

Jujur saja, aku sedikit terkejut saat mendengar Alarick sudah membunuh banyak bangsa ibu. Dulu dia terlihat seperti seorang daddy yang penyayang dan mencintai Angel.

Kami pernah menjadi keluarga yang utuh, walaupun hanya sesaat.

Saat masih hidup, ibu ku sangat cantik. Sayap putihnya dapat menyihir siapa saja seperti seekor merak. Dia anggun dan juga tipe yang dapat membuat seseorang menurutinya.

Alarick pun tunduk pada ibu, hanya saja sejak bertemu dengan seorang perempuan ular, dia mulai berubah.

Perempuan ular yang ternyata adalah ibu Arabella, seperti lelucon dalam hidupku.

"Akan tetapi, kau tidak terlihat berani melawanku, Alarick. Apa kekuatan ibu sekuat itu? Sepertinya aku harus mencobanya," ucapku menggoda.

Aku mengelus sayap di punggungku perlahan dan merasakan halusnya, salah satu benda yang mengingatkanku pada Angel. Akan tetapi dibalik kehalusan itu, dia dapat menyerang dengan ganasnya.

Beberapa orang yang mendengar ucapanku, gelisah dan spontan memegang dinding untuk menahan tubuh mereka.

Perlahan aku mencoba mengibaskannya. Wusshh.

Hanya dengan sekali kibasan saja, angin di sekitar kami terlihat bergerak seperti badai dan menghempaskan beberapa barang di dekatku.

Tanpa sadar aku tersenyum senang melihat semua ini seperti yang ku harapkan.