BAB 11

90.7K 3.5K 49
                                    

HELLOO GUYS KETEMU LAGIII

KENAPA YAH YANG CERITA BEGINI AJE OTAK GUE LANCAR

KAN JADI PENGEN

PENGEN UPDATE TERUS MAKSUDNYA🙏

ALERTTT ADA HOT HOT NYA!!

BACA MALEM" DAH BIAR MAKIN HOT

ENJOYY🤍

--------

Samuel membanting Jake hingga terhuyung jauh. Aku terkaget melihat kekuatan Samuel secara langsung. Tidak dapat dibayangkan jika ia melakukannya padaku. Mungkin aku sudah remuk menjadi beberapa bagian.

Aku tidak mendengar apa yang diucapkan Jake hingga Samuel bisa semarah itu. Tapi tidak harus dengan kekerasan juga kan.

"Berpikiran mesum tentangnya lagi, aku bunuh kau!" Teriak Samuel. Uratnya keluar dan napasnya memburu. Sepertinya kali ini Samuel benar-benar marah.

Di lain sisi Jake tertawa mengejek pada Samuel. Nyawa pria itu berapa sih? Tidak ada takut-takutnya. Malah terlihat semakin menantang Samuel.

"Waktu itu kita berbagi dan kau tak masalah."

Samuel menatap tajam Jake seperti siap membunuhnya. Aku yang menyaksikan langsung saja merasa takut.

"Kau memperkosanya!" Tekan Samuel. Aku tidak mengerti apa yang mereka katakan, sebenarnya apa yang sedang mereka bahas. Jujur aku penasaran.

"Evelyn yang menggodaku duluan. Dia memang jalang."

Aku akhirnya tersadar jika mereka tengah membicarakan Evelyn. Tunggu, jadi Evelyn adalah orang yang berbeda? Jadi itu bukan aku?

Samuel berjalan mendekati Jake dengan langkah yang berat. Dia menarik kerah Jake hingga tubuh itu terangkat.

"Sekali lagi mengucapkan hal buruk tentangnya, kau benar-benar akan mati." Samuel mencekiknya. Jake terlihat sulit untuk mengambil napasnya, namun hal itu tidak melunturkan senyum menyeramkan di bibirnya.

"Jadi kau pilih siapa? Evelyn atau Arabella? Aku akan menerima sisanya."

Buk buk

Suara tonjokan terdengar keras di telingaku. Berulang kali Samuel melakukan tonjokan itu hingga Jake jatuh di bawah kakinya. Wajahnya penuh darah tapi tidak melawan Samuel.

Aku cepat-cepat tersadar untuk segera pergi dari sini. Ya, ini waktu yang tepat untuk melarikan diri. Samuel tidak menyadari keberadaanku. Begitu pula dengan Jake.

Aku berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar. Menoleh ke kanan kiri untungnya tidak ada penjaga. Langsung saja aku berlari ke arah lift.

Bodo amat dengan kedua monster itu yang sedang berkelahi. Aku lebih baik menyelamatkan diriku sendiri.

Namun sayang, belum sempat lift tertutup ada sebuah tangan yang membukanya. Samuel.

Tangannya masih di penuhi darah. Raut wajahnya terlihat dia sangat kesal dan menatap marah padaku.

Aku yang takut menunduk dalam tidak berani menatapnya.

"Kau mau kabur, huh?"

Aku menegang dan bulu kudukku merinding. Bahkan putingku ikut menegang. Aura yang dikeluarkan benar-benar mencekam dan diliputi gairah.

Samuel memencet salah satu tombol dan tiba-tiba saja lift berhenti.

"Ini lift pribadiku jika kau ingin tahu."

Aku terdiam dia memiliki lift pribadi. Tapi aku lebih takut memikirkan ke depannya. Berduaan di lift dengan lawan jenis. Kalian tau kan apa yang akan terjadi.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now