BAB 88

12.2K 1K 86
                                    

ENJOYYY

--------

Setelah borgolku terbuka, aku merasa lebih mudah untuk keluar dari penjara. Yang terpenting adalah Bastian dan Arabella tidak ketahuan oleh vampir-vampir liar itu.

Aku mengendap-endap, diikuti oleh Arabella di tengah, dan Bastian setelahnya. Ini lebih seperti kami menjaga Arabella depan belakang agar dia aman.

Tanganku menggenggamnya erat, takut dia hilang sewaktu-waktu.

Kami menuju kamar Alarick yang hanya tinggal melewati ruang utama, ku yakin akan banyak vampir yang berkumpul di sana.

"Aku akan mengalihkan perhatian mereka, hanya aku satu-satunya yang bukan buronan. Kalian pergi ke pintu di samping dapur itu, bersembunyi lah di gudang sampai aku beres mengurus mereka," ucapku yang langsung diangguki keduanya.

Genggaman Arabella semakin menguat seakan dia takut berpisah dariku. Akan tetapi tidak ada cara lain, wangi tubuhnya sangat menyengat. Arabella harus bersembunyi sampai tidak ada vampir yang dapat menciumnya.

Setelah ku yakinkan, ku lepas tangan mungil itu dan meminta Bastian untuk membawanya. Kini hanya tinggal aku sendiri.

"Apa kau mencium wangi manusia di dekat sini?" Tanya salah satu orang di sana yang membuat jantungku berdegup cepat.

"Ya, tercium sekali. Ayo kita cari! Pasti manusia ini yang dicari tuan Alarick."

Mereka yang tadinya tengah bermain kartu, menaruh kartu-kartu itu di atas meja dan bangkit. Ku yakin wangi yang mereka cium itu milik Arabella.

Aku pun akhirnya keluar dari persembunyian dan menyapa mereka. Tentu saja aku mengenal hasil projek Alarick, kadang kala aku yang harus merawat mereka.

Dan aku sudah menyiapkan jarum suntik di sakuku, aku harus menyuntik dan membuat mereka lupa ingatan.

Namun, aku tidak menyangka akan ada sepuluh vampir lebih di ruangan ini. Tanpa ku sadari, keringat dingin mulai berjatuhan dari dahiku.

"Tuan Samuel! Lama tidak bertemu denganmu. Apa yang kau butuhkan, tuan? Kami akan membantumu," ucap Caster, salah satu vampir liar di sana. Dia sedikit berbungkuk saat melihatku, membuat teman-teman di belakangnya melakukan hal yang sama.

Seingat ku peran dia lumayan penting di banding yang lain.

"Caster ada yang ingin ku bicarakan denganmu, kemarilah!" Ajak ku padanya.

Ku bawa dia ke belakang tembok dan menjauhi vampir lain di sana.

Setelah memastikan hanya berdua dengannya, tanpa aba-aba aku menusuknya di lengan. Tidak lupa ku tutup mulutnya agar tidak menaruh kecurigaan vampir lain.

"Aw t-tuan, a-apa yang kau lakukan?" Tanyanya terbata-bata.

"Maaf, Caster. Kau akan tertidur dalam lima menit," jelas ku sambil menggotongnya ke ruangan yang kosong. Ku tutup pintu itu dan membiarkannya merasakan sakit di sana.

Satu aman, namun sial masih ada beberapa orang lagi. Ini akan menghabiskan waktu yang sangat banyak.

Baru saja akan kembali ke ruangan utama itu, aku melihat sudah ada seseorang yang mengambil tugasku.

Tangannya terangkat dan mengucapkan mantra yang tidak ku mengerti dan anehnya vampir-vampir itu mengikuti gumaman aneh dari sang wanita. Hanya dengan melihatnya saja, aku sudah mengenal figurnya. Evelyn.

"Kami akan pergi dan melupakan tentang Alarick. Kami tidak akan kembali sampai nona Evelyn menyuruhnya," ucap mereka bersamaan dengan tatapan yang kosong.

Tanpa perlu repot-repot baku hantam, mereka langsung membereskan barang-barang dan pergi begitu saja dari tempat ini. Saat melewatiku, masih ku lihat wajahnya yang hanya melamun dan seakan terhipnotis.

Evelyn berbalik dan menatapku membanggakan diri.

"Seriously? Kau hanya mengandalkan kemampuan obat-obatan mu itu? Kau tidak berlatih ya, Sam? Seharusnya kau bisa melakukannya tanpa racikan, sudah ku duga kau memang bodoh. Kalau saja kau tidak tampan, aku tidak akan mau denganmu--" ejeknya yang sangat membuatku sebal.

Tidak pernah ku sangka, sifat Evelyn sebenarnya adalah seperti ini. Wajahnya yang manis tidak cocok dengan kelakuannya.

Walaupun ucapannya memang benar, kekuatan vampir bisa bertingkat jika terus latihan. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kekuatanku, namun aku tidak bisa berkembang lagi.

Ucapannya membuat darah tinggi ku naik saja.

"Aku juga tidak mau denganmu, Evelyn. But thank you," potongku sebelum ucapannya selesai.

Aku langsung melewatinya dan menuju pintu gudang tempat Arabella dan Bastian bersembunyi. Setidaknya untuk saat ini ruang utama sudah aman.

Baru saja ku buka pintunya, Arabella langsung memelukku dan terasa tangannya yang gemetaran, membuatku bingung dengan apa yang terjadi. Raut wajahnya cemberut dan menatapku dengan lekat.

"Dia mengkhawatirkan mu, Sam," jelas Bastian sembari menutup pintu gudang itu.

Aku mengangguk mengerti dan membalas pelukan Arabella, setidaknya sampai dia bernapas dengan tenang.

"Astaga pasangan mesum satu ini, memang selalu tidak tahu tempat," sindir Evelyn di belakangku.

Arabella yang penasaran mengintip sedikit dan keningnya mengerut. Ku yakin dia mengingat Evelyn, hanya saja tidak tahu dari mana.

Ingatan tentangku hilang, namun tidak tentang Evelyn.

"Aunty! Aku merindukanmu!" Ucap Arabella melepaskan pelukanku dan menuju nenek sihir itu.

Padahal sifat mereka sangat bertolak belakang, akan tetapi tidak bermusuhan seperti bayanganku. Malah Arabella menyambut Evelyn dengan hangatnya.

"Hei, jangan menyentuhku! Kau sedikit kotor. Aku sudah perawatan puluhan juta untuk tampilan sempurna ini. Dan apa kau sedang hamil, bocah?! Astaga aku baru menyadarinya. Kasian sekali kau harus menampung bayi Samuel yang payah itu," ejek Evelyn yang dibalas tawaan oleh Arabella.

Bahkan ku lihat tidak ada raut sedih dari sana. Arabella malah tampak terhibur dengan segala ucapan Evelyn.

"Kau juga tidak berubah, Aunty. Penampilan elit tapi jodoh sulit, chuaks," sindir Arabella dengan gayanya yang khas itu.

Sontak aku tidak dapat menahan tawaku melihat wajah Evelyn memerah dan tampak ingin menghajar Arabella. Tangannya sudah gemas ingin mencakar dan geraman nya yang terdengar menahan kesal.

Untungnya aku dan Bastian sudah sedia di belakang Arabella jika saja dia macam-macam.

"Astaga! Belajar darimana bocah satu ini, tidak tahu sopan santun sama sekali. Kemarilah aku akan mengikat rambutmu. Siapa tau setelah kau lebih cantik, ada seseorang yang lebih tampan dari Samuel. Aku akan mengenalkan mu ke beberapa temanku jika kau mau," ucap Evelyn yang diangguki semangat oleh Arabella. Senyumnya melebar membuatku cemburu dan kesal dengan pemikiranku sendiri.

Apa maksudnya itu? Aku menggeram marah membayangkan Arabella dikenalkan ke banyak pria dan mungkin beberapa ada yang tertarik dengannya. Rabbit-ku harus dihukum setelah semua ini berakhir.

Evelyn dengan telaten mengikat rambut Arabella dan merapihkan nya, membuat wanitaku terlihat tambah cantik.

"Aku serius, masih banyak pria yang mau menerima wanita hamil sekalipun. Karena itu jika kau sudah bosan dengan Samuel, bilang padaku, kita bisa mencari banyak pria tampan di luar sana."

--------

AUNTYYYY EVEEEE!! KAMU ILANG TIMBUL ILANG TIMBUL YA

PADA SUKA GA SIH SAMA KARAKTERNYA? WKWKWK

YO BISA YOO UDAH BEREMPAT, ALARICK KAN SENDIRI

HAJAR UDAHH

GUE PENGEN CEPET UPDATE, TAPI GUE TAKUT CEPET TAMAT WOEE!!

GMN DONGG:((

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAAA SYG"KUU

LOVE YOUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now