BAB 100 (PART 2)

9.1K 641 161
                                    

JAWABANNN KUIS SEBELUMNYA ADALAH KUCING!! CLUE NYA GUE BILANG "GAMPANGG BGT!!"

GAMPANG GA SIH? WKWKWK

MAAP YAAA YG NEBAK KELINCI SALAH, SOALNYA ITU HEWAN KESUKAAN SAMUEL BUKAN GUE😭

NANTI YAAA GUE PC PC NYAA, OTWW!!

DAH ENJOYYY THIS BAB!!!

----------------

Dengan sedikit tertatih, kaki ku melangkah mendekati Evelyn.

Tidak ku pedulikan beberapa ranting yang menusuk setiap langkahku. Di otakku sekarang hanya ingin membantunya, entah bagaimana pun caranya.

Evelyn terlihat tersenyum lebar dengan tangan yang terulur kepada ku. Dia menyambut ku dengan begitu bahagianya, membuatku yakin untuk mendekatinya.

Kobaran api tersebut sudah berada di hadapan ku, yang tinggal ku lakukan adalah menggenggam tangannya dan ikut masuk ke dalam sana.

Namun suara Samuel yang memenuhi pikiran, menghentikanku.

"Bella! Sudah ku bilang jangan jauh-jauh dariku, sayang. Itu jebakan!" tegas Samuel yang tiba-tiba saja menarik tanganku kencang. Sontak tubuhku oleng dan terjatuh ke dalam pelukannya.

Keningku mengerut dan napasku terengah-engah entah karena apa. Dengan mengerjapkan mata berulang kali, tidak lagi ku lihat bayangan Evelyn.

Orang yang terbakar di hadapanku sekarang sudah menjadi abu dan menghilang begitu saja, membuatku bingung.

"Aunty Eve, t-tadi aku melihatnya, Sam," ucapku ragu-ragu. Rasanya tidak mungkin aku salah lihat, wajahnya terpampang jelas di sana.

Samuel mengeratkan pelukannya dan menempelkan kepalaku di dada. Tidak diperbolehkannya aku melihat api yang tengah berkobar itu.

Jantungku masih berdegup cepat dan merasakan pusing yang teramat sangat. Seperti ada yang aneh pada tubuhku.

"Ya, dia memang Evelyn. Kau tadi terkena sihirnya, Bella. Hampir saja aku kehilanganmu lagi," lirihnya dengan menatap dalam api tersebut.

Beberapa kali Samuel mencium puncak kepalaku dan menghirupnya kuat. Terasa detakan jantungnya yang mengalun kencang di telingaku.

Tangan Samuel memelukku sangat kuat seakan takut kehilanganku.

Mendengar ucapannya, aku baru menyadari jika bayangan tadi hanyalah sihir, ternyata seperti ini rasanya. Sihir Evelyn membuatku tidak bisa membedakan mana khayalan mana kenyataan.

Tanpa sadar aku membalas pelukannya sama erat. Melihat detik-detik napas terakhir Evelyn masih terasa menakutkan di mataku.

"Tapi bagaimana bisa Evelyn terbakar begitu saja?" tanyaku bingung.

Padahal kami sudah mencarinya sejak beberapa jam yang lalu, ternyata wanita itu sudah terbakar tanpa susah payah kami berusaha.

Bukankah itu aneh?

Samuel menggeleng menjawab pertanyaanku. Tubuhnya terdiam kaku dengan pandangan lurus ke depan, membuatku penasaran apa yang sedang dia lihat.

Dengan perlahan, aku berbalik dan menemukan sosok laki-laki yang sedang memegang botol bensin di tangannya. Badannya yang kekar dengan rambut cepak itu, aku mengenalinya. Alarick.

Spontan mulutku menganga melihatnya berdiri tepat di samping kobaran api tersebut. Malah dia lah yang membuat api itu semakin membesar.

"Sudah ku bilang bapak tua itu tidak mungkin mati begitu saja," ucap Samuel dengan tersenyum remeh.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now