BAB 66

17.4K 1.3K 47
                                    

OMGGG MAAP BGTT W LUPA NI CERITA BLOM UPDATE

KEKKK GUE INGETNYA UDH UPDATE, TERNYATA NOVEL SEBELAH YG UPDATE DUA KALI

SO SORRYYYY

ENJOYY, CHAGIYAA

-------

Aku cemberut karena saat ini tidak dapat menyentuh Arabella. Padahal sejauh ini rencanaku berhasil. Aku berpura-pura takut pulang dan akhirnya Arabella mau menampungku.

Namun, mengapa aku malah disuruh menjaga bayi besar ini? Lihat, aku bergerak dikit saja, Bastian menarikku lagi, seakan tahu aku akan pindah kemana.

Bastian sudah tertidur sejak satu jam yang lalu, akan tetapi tangannya tidak melepaskan ku sedikitpun. Aku jadi merasa geli dengan posisiku sekarang, seharusnya dengan Arabella!

Aku masih berusaha untuk melepaskan pelukan Bastian. Dengan perlahan aku bergerak menjauhinya.

"Bella jangan tinggalkan aku," pintanya dengan bibir cemberut.

Astaga, bahkan bocah ini bertindak posesif dalam tidurnya. Arabella milikku, enak saja diakui-akui lelaki lain. Aku tidak terima, sekalipun itu adiknya.

Sekali lagi kucoba membebaskan diri dan berhasil, tangannya sudah tidak lagi memelukku. Dengan cepat aku gantikan guling sebagai pelukannya.

"Bebel," gumamnya sambil memeluk guling itu erat.

Untung saja aku sudah keluar dari pelukannya. Aku merinding membayangkan Bastian memelukku. Aku harus menghukum Arabella karena sudah membuatku berada di posisi ini. 

Tanpa berlama-lama, aku pindah ke kamar sebelah. Untungnya tidak dikunci.

Dengan cepat aku membaringkan badanku di sana dan memeluk Arabella. Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan kenyamanan ini.

"Bangunlah, rabbit," bisikku di telinganya.

Ku goda dia dengan meniup-niup wajahnya. Terlihat Arabella yang merasa terganggu dan ingin menjauh dariku. Namun sayang, aku menahannya.

Perlahan matanya terbuka dan menatapku dengan sayu.

"S-sam, sedang apa kau disini?" Ucapnya dengan suara serak.

Apa Bella menggodaku? Rasanya aku ingin menyerangnya saat ini juga dan mendengarkan desahannya.

Dengan masih setengah sadar, aku mengimpit Bella dan mencium bibirnya rakus. Tidak ku biarkan dia memberontak sedikit pun.

"Sam, sebentar hmm." Suaranya tertahan karena lidahku langsung bermain di sana. Cairan vanila ini, aku merindukannya.

Aku merindukan semua tentang Arabella. Di tengah gelapnya kamar, entah mengapa Arabella tampak berkilau karena cahaya bulan dan aku menyukainya.

Arabella tampak seperti peri. Peri sexy.

"Balas aku, sayang," lirihku memberhentikan ciuman kami sesaat. Setelahnya tidak ada ampun lagi, aku mengisapnya dengan nafsu.

Ku curahkan semua kerinduan ku di sana, begitupun dengan Bella.

Setelah sadar dari tidurnya, Bella melingkarkan tangannya pada leherku dan mulai membalasku, walaupun masih kaku.

Dia menutup matanya menikmati momen kebersamaan ini.

Setelah lima belas menit aku melumat bibirnya, ku lepaskan dan menatapnya dalam. Aku tidak memberinya jarak sedikitpun. Rasanya nikmat mencium wangi nafas Arabella sedekat ini. Membuatku bernafsu untuk mengulanginya lagi dan lagi.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now