SPECIAL BAB 3 (JAKE POV)

19.3K 1.3K 163
                                    

SIAPA YANG KANGEN JAKE ANNA?🙋🙋

UDAH LAMA NI GA BUAT SPECIAL BAB

ALURNYA SEBELUM ANNA PERGI YAHH

SO ENJOYYY

-------

Aku mencari Arabella hingga tidak tahu waktu. Sungguh aku mengkhawatirkannya. Apa dia benar-benar ke rumah Alarick?

Aku sudah mengunjungi tempat itu dan tidak ada hal yang mencurigakan, selain ketidakadaan Evelyn di sana.

Kalau benar Arabella ke sana, dia benar-benar bodoh. Bertemu Alarick tidak mungkin bisa secara damai. Dia orang yang sentimental, apalagi jika terkait manusia.

Saking sibuknya memikirkan Arabella, aku melupakan Anna yang sedari tadi di sebelahku menemani. Ya, aku membawa Anna ke apartemenku.

Aku hanya merasa kesepian saja jika tidak ada teman sama sekali.

"Jake, apa yang kau pikirkan?" Tanyanya khawatir melihatku yang melamun.

Seketika, aku tersadar dari lamunanku dan menatapnya. Anna baru saja duduk di sofa, sebelahku.

Tanpa ragu, Anna kaitkan tangannya di lenganku dan menyender pada bahuku. Spontan aku menjaga jarak darinya.

Anna agresif sekali, kadang aku merasa tidak nyaman.

Dia bisa seenaknya menyentuhku, aku tidak menyukainya. Aku lebih suka sifat Arabella yang kalem dan penurut.

"Aku memikirkan Arabella," ucapku singkat.

Aku sedang tidak ingin diganggu. Walaupun membutuhkan teman, tidak bisakah Anna hanya duduk diam saja dan tidak bertingkah.

Astaga, aku lebih sensitif setelah kehilangan Arabella.

Jujur saja rasanya masih sangat mengejutkan dan menyedihkan, perasaanku kosong.

Mungkin di luar aku masih bisa berpura baik-baik saja, apalagi di depan Samuel. Aku harus menenangkannya.

Namun, dalam hatiku, aku lebih gusar dari yang orang-orang pikirkan. Aku mencintai Arabella, bagaimana tidak gelisah jika dia menghilang? Setidaknya itu yang ku tahu sekarang.

Seketika wajah Anna merenggut mendengar jawabanku. Akan tetapi aku tidak mau mempedulikan hal itu.

Lagipula seberapa kali pun aku menyakitinya, Anna akan tetap mengejar ku.

Aku hanya ingin fokus kepada Arabella saat ini.

Anna melihatku prihatin dan tangannya bergerak mengusap punggungku.

"Aku juga kehilangannya, tapi bisakah sebentar saja kau tidak memikirkannya? Aku cemburu Arabella ada di otakmu dua puluh empat jam," lirihnya sambil menunduk.

Aku menatapnya jengah. Bagaimana aku tidak memikirkannya jika sebelumnya Arabella selalu menemaniku, sekarang tidak ada. Aku ingin marah kepada Anna juga tapi rasanya tidak berguna.

Jujur saja, aku juga tidak menyukai sifatnya yang berlebihan seakan di antara kami ada hubungan spesial.

Akan ku camkan, aku tidak mencintai Anna.

Ya, mungkin aku terlihat brengsek karena memanfaatkan darahnya saat dia menjadi half vampire. Bahkan sesekali aku sudah menjamah tubuhnya, walaupun belum sampai ke keperawanannya.

Tapi itu bukan salahku, kan. Anna duluan yang menggodaku, aku hanya menurutinya.

Tangannya yang masih bergerak di punggungku, sontak aku tahan.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now