BAB 25

58.3K 3.3K 258
                                    

HELLOOOO GUYS

GUE MAU REVIEW BENTAR AH CERITA INIII TAKUTNYA KALIAN MSH BINGUNG SM ALURNYA OKEEE?!!

KARNA JUJUR GUE KLO UPDATE CERITA ITU LANGSUNG BIKIN, LANGSUNG UPDATE, KYK YAUDAH G DIBACA BACA LAGI. LET IT FLOW.

SOOOO DI EPISODE PERTAMA KAN ADA SCENE ARABELLA YANG KEBINGUNGAN LIAT FISIKNYA SENDIRI, ITU KARENA DIA LUPA LUPA INGAT YA.

WAKTU AWAL DICULIK EMG MASIH PENDEK RAMBUTNYA, SEKARANG UDH PANJANG, KAN UDH DUA TAHUN.

DAN EMANG SAMUEL SENGAJA BUAT ARABELLA MIRIP EVELYN. MAKANYA ARABELLA BINGUNG KOK DIA KYK ORG YG BERBEDA.

PAHAM? PAHAM??

JADI INI BUKAN CERITA TRANSMIGRASI OKEE!!

KARENA KLO GUE BIKIN CERITA TRANSMIGRASI PASTI KALAH NJIR, DAH BANYAK BGT AUTHOR LAIN YG BIKIN.

TRUSS KENAPA SAMUEL CULIK ARABELLA, UDH PD TAU KAN YAA KARENA ARABELLA MIRIP EVELYN. YA, AS SIMPLE AS THAT.

UDH CUKUP DEH BISI KEPANJANGAN, NNTI KLIAN PUSING LIAT CAPSLOCK SEMUA.

KLO MASIH ADA YG BINGUNG SM CERITA INI, NANYA AJA YA GESS!! DISINI BURUAN, GUE JAWAB!!

ENJOYY

-------

Aku sekarang bekerja di kafe. Awalnya hanya tukang cuci piring. Namun, sekarang aku sudah menjadi chef, masih pembantu chef sih lebih tepatnya. Itu pun sudah sangat ku syukuri.

Sedangkan Jake, aku baru tahu kalau dia punya perusahaan besar juga. Padahal tingkahnya seperti anak kecil, akan tetapi jika diluar apartemen dia akan menjadi sosok yang berwibawa.

Dan sampai saat ini aku belum menemui keluargaku. Aku lupa dimana aku tinggal sebelumnya. Jake juga belum mengajakku ke seseorang yang dapat mengembalikan ingatanku.

Katanya orang itu sedang menghilang.

Jadi yah, keseharian ku hanya bersama Jake. Bahkan banyak yang bilang kami seperti pasutri.

Oh iya, tentang pernyataan Jake yang dia bilang aku mirip pacarnya, tentu saja kurasa dia bercanda. Aku memiliki pacar juga, kan. Dan aku yakin tidak pernah selingkuh.

Jake pasti hanya menggombal, seperti biasanya.

"Tidak apa-apa hanya ku antar sampai sini?" Tanya Jake kesekian kalinya.

Dia sangat tidak suka aku bekerja di tempat lain. Setelah ini pasti dia akan berkata.

"Kerja di tempatku saja, kau bisa menjadi sekretarisku dan berada di ruangan bersamaku seharian. Bukankah itu seru?" Aku menatapnya malas.

Aku tidak mau bersama Jake seharian, akan bahaya untuk hatiku. Lebih baik aku tidak jatuh cinta lagi kepada seseorang. Dan aku ingin berusaha mandiri.

"Jake aku tak mau. Aku suka memasak. Aku akan turun dulu okey. Kau hati-hati."

Aku segera turun dan memasuki kafe itu. Gayanya vintage, banyak quotes di setiap dindingnya, dan sangat fotoable. Kafe anak muda jaman sekarang, yang datang juga kebanyakan anak SMA dan mahasiswa.

"Arabella kau sudah datang," sapa temanku, Anna, dia seorang chef di sini. Dia juga orang pertama yang mau berteman denganku.

Kalau yang lainnya, aku ragu. Mereka seperti menjauhiku dan menatapku sinis. Bahkan hanya berjalan melewati mereka saja aku sudah mendengarkan gumaman mereka.

"Lihat dia sombong sekali, mentang-mentang punya wajah cantik seperti itu."

"Bos saja suka padanya karena wajah cantik itu. Pilih kasih."

"Sudah kubilang, kan. Arabella menjual dirinya pada bos. Sudah, jangan iri pada manusia rendahan sepertinya."

Banyak sekali rumor buruk tentangku, seperti menjual diri, menghipnotis bos, dan lain-lain.

Ya, bos kafe ini memang sangat dekat denganku, karena aku orang yang sering lembur. Entah untuk mencuci piring, membereskan dapur, atau menyiapkan bahan.

Tidak seperti mereka yang jam pulangnya selalu tepat waktu, bahkan kadang sudah kabur duluan jika pelanggan sepi.

"Bagaimana kabarmu? Apa Jake memperlakukanmu dengan baik?" Tanya Anna padaku. Aku sudah menceritakan semua hal padanya. Dan sejak saat itu dia menjadi sosok kakak yang baik bagiku.

Aku mengangguk menjawab pertanyaannya, Jake selalu baik.

"Aku baik-baik saja, Anna. Kau tidak perlu bertanya hal itu setiap hari," jawabku gemas.

Anna tersenyum padaku dan membayangkan hal yang sudah sangat aku hapal.

"Ahh coba saja aku bertemu dengannya duluan. Jake pria idaman sekali, bukan."

Benar, kan, selanjutnya dia akan berkata seperti itu. Anna memang menyukai Jake. Mungkin karena alasan itu juga aku tidak bisa bersama Jake, aku tidak mau menyakiti hati Anna.

"Kalau begitu bekerjalah, aku akan berada di belakang."

Aku mengangguk dan mulai fokus pada pekerjaanku. Aku suka bekerja di sini, walaupun akhir-akhir ini aku merasa aneh.

Aku seperti diawasi seseorang.

Namun, aku tidak tahu siapa.

Walaupun memang ada pengunjung yang aneh beberapa hari ini. Dia selalu mengenakan hoodie hitam dan menutup kepalanya dengan topi dan masker. Benar-benar misterius.

Pengunjung itu juga selalu menempati ruangan VIP. Ruangan itu hanya untuk orang kaya karena harga sewanya juga mahal. Biasanya untuk meeting, bahkan ada juga yang menggunakannya untuk sex. Padahal ini kafe.

Ruangan VIP memang kedap suara. Aku sangat takut jika disuruh melayani ruangan itu. Untungnya aku bekerja di belakang.

"Arabella, seseorang di VIP tidak mau makan jika bukan kau yang mengantar pesanannya," ucap seseorang padaku dengan sinisnya.

Tumben sekali aku harus mengantar pesanan. Biasanya kulakukan saat memang sedang ramai. Sekarang masih biasa saja, tidak begitu ramai.

Lagipula siapa sih di ruangan VIP itu, kenapa sampai menyuruhku.

"Sial padahal sangat tampan, Arabella lagi Arabella lagi."

Aku mendengar gumaman itu saat dia melewatiku. Itu hal yang biasa, apapun yang aku dapatkan pasti ada saja yang iri.

Baiklah karena harus profesional, aku akan mengerjakannya.

Aku membawa nampan itu ke ruangan VIP. Sesampainya di sana, aku menemukan pria yang mengenakan hoodie itu. Sosoknya sangat misterius. Bahkan dari dekat saja aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena tertutupi masker.

Pintu ruangan VIP sudah ku tutup. Aku tinggal menaruh nampan itu dan segera pergi dari sini. Entah mengapa hawanya tidak enak.

Tiba-tiba saja pria itu berdiri dan mendekatiku.

"Akhirnya hidangan utamaku sudah datang," ungkapnya dengan mata menyipit, terlihat bahwa dia sedang tersenyum.

Mata itu, mengingatkanku pada seseorang.

Dia mendekatkan badannya padaku dan membuka maskernya. Aku terkejut melihat sosoknya yang menjulang tinggi di hadapanku.

Aku gemetar hingga tremor membawa nampan itu.

Dia mendekati telingaku dan menjilatnya sensual. Setelahnya dia berbisik sesuatu.

"I'm back, my rabbit."

-------------

BAB SELANJUTNYAAA PADA MAU POV SAMUEL ATAU ARABELLAA??

PILIHHH!!

KITA PERTEMUKAN LAGI YA GUYS PEMERAN UTAMA

BIAR SAMUEL SENENG🙃

VOTE COMMENT OKEEEE

LOVE YOUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now