Part 4 - Mencuci Ambulanss

3.6K 165 1
                                    

Selesai mengantarkan Pak Frans, kira kira Badha Maghrib, Tatang mencuci mobil Ambulans yang dia kendarai.

"Terakhir, seingatku masih ada bercak tanah di kursi belakang."

Tatang mencoba mengingat ngingat apa yang belum bersih, setelah selesai mencuci body dan ban ambulans.

"Ini aku gosok dengan kain, sudah deh, alhamdullilah selesai... shalat Maghrib dulu ah."

Batin Tatang selesai membersihkan Ambulans, kemudian dia ke musola untuk melaksanakan shalat Maghrib.

Selesai shalat Maghrib, Tatang yang berjalan ke arah Ambulans, dipanggil oleh pak Zainal ke ruangan supir.

"Tatang kesini sebentar."

"Nggih Bapak?" jawab tatang sambil menuju ruangan supir dan duduk berhadapan dengan pak Zainal.

Pak Zainal nampak memberikan satu pak rokok ke Tatang, sambil mengajak ngobrol

"Makasih Ambulans nya sudah dicuci."

"Lha ealah Pak....malah repot repot sampean, sudah tugas saya dah."

Pak Zainal yang mendengar hal tersebut justru memuji Tatang.

"Termasuk rajin kamu Tang, lancar ya tadi bawa penumpang?" puji & tanya pak Zainal

"Alhamdullilah Pak.....tadi sempat ada bis menghalangi di pintu masuk, tapi alhamdullilah mau maju saat saya teriak."

"Alhamdullilah, keseluruhan lancar ya?" tanya pak Zainal kembali

"Nggih Pak, alhamdullilah."

Pak Zainal tiba tiba berdiri dari posisi awalnya yang duduk.

"Ayo ikut aku sebentar."

Tatang mengikuti ajakan pak Zainal berjalan ke arah ambulans, dan berdiri tepat didepan Ambulans yang tadi pagi dikendarai Tatang.

"Aman ya bawa ini?" Tanya pak Zainal sambil tersenyum kecut menujuk ambulans yang dikendarai Tatang.

"Aman Pak, selamat sampai tujuan." jawab Tatang polos

"Maksud saya bukan itu, kamu tidak ada gangguan gaib? Sejenis hantu dan setan?" tanya pak Zainal

"Alhamdulillah mboten Pak."

Tatang menjawab, kemudian bertanya karena rasa penasaran.

"Pernah ada kejadian to Pak di ambulans ini?" tanya Tatang penasaran

"Hahaha, penasaran ya kamu? Gini mas, sudah ada 4 supir ambulans di rumah sakit ini yang mengundurkan diri." jawab Pak Zainal

"Mengundurkan diri karena apa Pak?" tanya Tatang penasaran

Pak Zainal pun menunjuk keranda mayat dari luar jendela Ambulans.

"Itu mas."

"Maksudnya apa dengan keranda mayat itu Pak?" tanya Tatang

"Banyak dari mantan supir yang diganggu bahkan kelihatan."

Tatang pun cukup merinding mendengarnya.

"Ada supir yang mau ngangkat jenazah keluar, justru ada sosok yang duduk di kursi samping situ mas, ada juga supir yang sedang foto Selfi atau video call dengan istri nya, justru tertangkap kamera mas." ujar pak Zainal.

"Waduh, kok gitu ya."

Pak Zainal pun mulai menyadari Tatang nampak sedikit ketakutan bertanya ke Tatang.

"Jadi takut mas dengar cerita saya tadi ya?" tanya pak Zainal sambil tersenyum

"Nggih Pak sedikit jadi mikir saya."

"Ga usah takut mas, sebelum saya menjadi mandor, dulu saya supir ambulans juga, 15 tahun mas."

Tatang pun bertanya balek ke pak Zainal.

"Selama njenengan jadi supir ambulans 15 tahun, apa pernah diganggu atau kelihatan setan Pak?" tanya Tatang

Pak Zainal lantas menceritakan masa lalu nya.

"Awalnya sering mas, setelah saya rutin shalat ngaji, dan di hati saya tanamkan rasa berani, tidak boleh sama sekali takut, alhamdullilah ga ada apa apa lagi mas sampai sekarang." jawab pak Zainal

"Berani ya njenengan Pak?" tanya Tatang

"Harus dan wajib berani mas. Sampean paham kenapa saya cerita begini tadi?"

"Mboten Pak." jawab Tatang

Pak Zainal pun menjelaskan apa maksudnya.

"Saya cerita begini, supaya njenengan punya motivasi harus berani tidak boleh ada rasa takut sama sekali mas, kita ciptaan Alloh paling sempurna mas, jangan sedikitpun takut sama mereka mas."

"Nggih Pak siap, terima kasih banyak atas nasehatnya."

"Sami sami mas, karena tadi sampean matur sudah siap to? mulai hari ini ambulans kamu bawa ke rumahmu, nanti saat saya hubungi, kamu harus siap berangkat tugas kapan pun juga."

Tatang pun seperti tersodok sodok hatinya.

"Dibawa pulang ke rumah saya Pak?" tanya Tatang

"Iya ambulans ini kamu parkir standby di rumahmu."

Tatang pun hanya bisa batin saat menerima instruksi pak Zainal.

"Wadidawwww....wadidawwwww" batin hati Tatang galau saat itu...



Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang