Bab 154 - Kanker Paru Mandor Pabrik Gula bagian 6

299 23 0
                                    

Pak Dokter keluar dari ruangan pak Gofran, sementara Pak Suhri & Pak Toro memilih pulang saat itu, karena sikap Pak Gofran yang justru marah saat ditengok.

"Balek dulu ya mas brooo... Mbak Yun... " pamit pak Zuhri

Pak Gofran diam tak menjawab sedikitpun, sementara mbak Yani merasa sungkan campur berterima kasih.

"Makasih banyak nggih pak Zuhri pak Toro sudah nyempatin sowan kesini... "

"Nggih Bu sama-sama, mudah-mudahan pak Gofran segera sembuh nggih... " kata pak Toro

"Aamiiin Pak... Aamiiin Pak... " jawab mbak Yani

Pak Toro pun memutuskan pamit pulang bersama pak Zuhri saat itu.

"Pun monggo pamit dulu nggih, wassalamualakum... "

"Nggih, hati-hati pulangnya Pak, waalaikumsallam... " jawab mbak Yani

Saat pak Zuhri memegang gagang pintu untuk keluar dari kamar dimana pak Gofran dirawat, seketika pak Gofran berteriak dengan kencang.

"Pak Zuhriiiiiiii ! Pak Toorrooooo ! Jangan pulang duluuuuuu " teriak pak Gofran sangat kencang

Pak Zuhri dan Pak Toro yang sudah akan keluar dari pintu kamar menengok kamar pak Gofran menengok kembali pak Gofran.

Nampak jelas pak Gofran memegang baju seragam pabrik Gula, yang biasa digunakannya saat bekerja sambil menangis

"Hiks hiks hiks hiks, kalau sudah sehat saya akan berangkat kerja ke pabrik lagi, kerja dengan bapak-bapak semuanya !!!"

Pak Zuhri dan Pak Toro air matanya ikut menetes. Merekapun langsung menghampiri dan memeluk pak Gofran.

"Bagusssss ! Semangattt pak Gofrannnn ! InsyaAlloh  sebentar lagi njenengan sehat seperti dulu lagi... " kata pak Toro sambil memeluk Pak Gofran

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now