Pak Udin yang bertugas, bertanya lebih tegas ke Yono.
"Dada kiri ibumu kenapa mas Yono?"
Yono memukul mukul dada kiri nya sendiri, sambil berteriak kencang.
"Aduh....aduh.......aduh....."
Pak Udin memastikan kembali.
"Ibumu sakit?"
Yono tidak menjawab apapun, dia berdiri lalu memperagakan sesuatu saat itu.
"Mbak Wat....." kata Yono pelan sambil meminta mbak Wat berdiri.
"Kenapa Yon?" tanya mbak Wati
Yono kembali tidak menjawab, dia justru memukul mukulkan tangan kanan nya pelan ke dada sebeleh kiri mbak Wati.
Pak Udin yang melihat hal itu, agak naik darah, sambil membentak Yono.
"Kamu pukul ibumu?"
Yono tidak menjawab apapun.
"Mas Yono, saya ulangi kembali, kamu memukul ibumu?"
Yono tetap tidak menjawab apapun. Pak Arif selaku kepala kantor kepolisian wilayah tersebut, membantu pak Udin dalam menginterogasi Yono.
"Dek Yono, apa benar adek memukul dada Ibu?" tanya pak Arif
Yono tetap diam tak menjawab apapun.
Pak Udin yang cukup bingung dan kesal dengan interogasi tersebut, memilih sejenak diam, sambil bermain main dengan handphone yang dia genggam.
Sebelum bermain handphone Pak Udin menyampaikan sesuatu ke Wati.
"Mbak, tolong adeknya dikondisikan dulu ya, supaya pertanyaan demi pertanyaan kami lebih mudah dipahami, serta mampu di jawab mas Yono dengan jelas dan tepat..."
"Nggih Bapak..." jawab mbak Wati
YOU ARE READING
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.
