Bab 119 - Mbah Bandar Judi bagian 24

487 36 0
                                    

Sampai di petigaan akhir menuju daerah Kedung sari, pak Polisi melambaikan tangan dadah ke Tatang serta mbak Ninik & Dek Aan yang berada di bak belakang.

"Terima kasih banyak Pak... " kata Tatang

"Matur nuwun sanget nggih Pak... " teriak dek Aan

Pak polisi melambaikan tangan sama-sama, lalu merapat ke pos polisi di sekitaran pertigaan jalan sebelum kedung sari.

Mbak Ninik sangat bersyukur saat itu

"Terima kasih bapak polisi baik hati sudah banyak dibantu, Gusti Alloh ingkang bales... " batin Ninik bersykur

Saat memasuki area kelurahan Kedung Sari, nampak mbak Jum sudah menunggu di ujung gang, ia berteriak kencang.

"Kok lama sampai sini mbak?" tanya mbak Jum berteriak ke Mbak Ninik

"Diberhentikan polisi beberapa kali Jum... " kata mbak Ninik

"Loh iya to?"

"Tapi aman kok... "

"Alhamdullilah... "

Mereka pun sudah semakin dekat dengan rumah mbah Ninik, jenazah pun agak basah terguyur hujan walaupun sudah diselimuti.

Saat tepat di gang rumah mendekati rumah mbah Ninik, ada seseorang dari pos ronda meloncar menghentikan jalan sambil matanya melotot.

"Astaghfirulloh aladzim... " mas Tatang kaget ada orang meloncat kedepan pick up tiba-tiba

"Kenapa mas berhenti?" tanya dek Aan

"Ada orang meloncat dari pos ronda menghalangi jalan Bu... "

Mbak Jum yang mengendarai motor langsung menghampiri orang yang melompat dari pos ronda.

"Imin.....kupret Sugimin......! Ngapain kamu halangi jalan ! Ini bawa jenazah Min, kasihan sudah kehujanan di jalan!" teriak Mbak jum

Mbak Ninik & Dek Aan yang mendengar teriakan mbak Jum dari depan pick up, jengkel campur rasa sedih.

"Imin meneh mbak? Imin meneh mbak? Sugimin...Sugimin !" celetuk dek Aan

"Iya dek, wis wis, gara-gara kurang 1 juta malah banyak masalah gini.... " jawab Mbak Ninik

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now