Bab 152 - Kanker Paru Mandor Pabrik Gula bagian 4

375 26 1
                                    

Mbak Yani memeluk erat Pak Gofran.

"Ayah harus optimis ! Ayah  sehat ! Ayah sehat !"  motivasi mbak Yani ke pak Gofran

Pak Gofran bercerita sambil menangis saat itu.

"Dadaku sesak ! Kepalaku pusing seperti akan jatuh... " cerita Pak Gofran sambil menangis disertai suara mengi dari nafasnya

Pak Suhri menyodorkan video di hanphone nya, memori saat pak Suhri & pak Gofran memancing dulu.

"Semangat bro ! Ga pingin lihat indahnya dermaga panarukan lagi to?" tanya pak Suhri sambil tersenyum

Pak Gofran menepis handphone Pak Suhri dengan sangat kencang.

"Kamu tau to rasanya orang sakit gimana? Ga usah sok baik lah !" bentak pak Gofran sambil menepis

Mbak Yani mengelus elus badan mas Gofran.

"Sabar Yah... Sabar ! Pak Suhri dan Pak Toro kesini niatnya baik, pingin nengok njenengan !"

Mendengar apa yang disampaikan mbak Yani. Pak Gofran memukul dengan keras bed pasien dengan sangat sangat keras.

"Kurang ajar ! Ya Alloh kenapa kau memperlakukan aku dengan tidak adil !" teriak pak Gofran marah

Sementara itu dari lorong datang Pak dokter, ke ruang perawatan pak Gofran untuk menyampaikan treatment perawatan yang akan dilakukan ke pak Gofran.

"Bapak satu jam lagi kita akan lakukan kemoterapi nggih !"

Badan Pak Gofran terasa hancur mendengar apa yang disampaikan pak Dokter.

"Saya benar-benar sakit kanker Dok? Apa saya masih bisa hidup?" tanya Pak Gofran sambil memangis

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang