Bab 11 - Ibu pamit ya Nak! bagian 1

2.7K 118 0
                                    

Mbak Tarni...

Seorang ibu yang memiliki 2 anak kembar berusia 7 tahun, bernama Hana dan Hani...

Suaminya bernama mas Yadi. Ia bekerja sebagai seorang supir ojek sehari hari nya.

Kebetulan rumah mbak Tarni & mas yadi bersebelahan dengan rumah Tatang, hanya terpisah dengan jalan kampung kecil, berukuran 2 meter.

Dikala itu, kira kira pertengahan Juli 2021, dimana covid Delta sedang melanda dimana mana, Tarni tiba tiba sesak nafas, badannya sempoyongan, tak kuat untuk berjalan.

"Tang... Tatang....tolong...Tang... Tatang... tolong" teriak Yadi panik di depan halaman rumah Tatang

Tatang saat itu sedang standby di rumah menunggu tugas dari pak Zainal.

"Ada apa mas?" jawab Tatang sambil membuka pintu rumah

"Tang... Tarni ngeluh sesak nafas, aku bingung harus gimana." keluh Yadi

"Bentar mas... tak pakai masker bentar." jawab Tatang

Tatang pun memakai masker, dan bergegas menuju rumah Yadi.

"Hah... Hah... Hah... sesak... Hah... Hah.. Hah.. Sesak... " teriak Tarni saat itu

Hana dan Hani, anak kembar dari mbak Tarni dan mas Yadi, nampak menangis melihat kondisi ibu nya yang sesak nafas.

Tatang yang merasa kasihan campur khawatir, mengeluarkan alat saturasimeter oksigen di kantongnya, untuk ditaruh di tangan mbak Tarni.

"Astaghfirulloh Mas Yadi... oksigen di badan mbak Tarni tinggal 60%." Tatang kaget

"Normalnya berapa Tang?" tanya Yadi

"95-99% mas." jawab Tatang

"Baiknya gimana ini Tang? tanya Yadi

"Harus segera dibawa ke rumah sakit mas,' jawab Tatang.

Yadi yang mulai menyadari kondisi istrinya sudah tidak baik baik saja, meminta tolong Tatang membantunya membopong istrinya ke dalam ambulans.

"Iya Tang, tolong bantu aku bopong mbak Tarni ke ambulans ya." pinta Yadi

"Ayo mas." jawab Tatang

Yadi dan Tatang pun membopong Tarni kedalam ambulans.

Saat sedang membawa Tarni kedalam ambulans, Hana dan Hani nampak mendekati mbak Tarni dengan wajah sedih.

"Ibuk... Ibuk...jangan pergi Bu takut"

Mbak Tarni yang posisinya sesak nafas, nampak berbicara karena, merasa kasihan ke Hana & Hani saat hendak ke Rumah Sakit, dengan tenaga yang tersisa.

"Mas Hana Mas Hani, gapapa kok, ibu ke rumah sakit sebentar ya, nanti bertemu lagi." ujar mbak Tarni dengan suara yang sangat pelan

"Iya Bu, mudah mudahan cepat sembuh, cepat pulang ya Bu" tangis Hana

Hana menangis sejadi jadinya, sementara Hani mencoba menenangkan Hana.

"Gapapa dek, ibu cuman sebentar kok." Hani menghibur

Tatang yang merasa kasihan dengan Hana Hani, bergegas membawa Hana & Hani ke Bu Sulaiman dan Pak Sulaiman terlebih dahulu, sebelum berangkat ke rumah sakit.

"Hana Hani, ikut mas Tatang ya." ajak Tatang

Hana & Hani mengikuti langkah Tatang menuju rumah Tatang. Bu Sulaiman yang duduk di kamar tamu, langsung menghampiri dan memeluk, Hana Hani di teras rumah

"Gapapa ya nak, sama Mbah Sulaiman dulu, ayo nak main didalam sama Mbah Man." Bu Sulaiman berusaha menenangkan hati Hana & Hani

Tatang pun bergegas berangkat dengan mas Yadi dan mbak Tarni menuju rumah sakit terdekat. Saat itu mereka mencoba masuk ke Rumah Sakit Swasta Barokah. Namun mbak Tarni ditolak karena pasien penuh.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang