Bab 82 - Dimana Ibumu? bagian 39

670 32 0
                                    

Bu Mar lantas menjelaskan sesuatu ke Bu  Rahmat & Bu Ida saat itu.

"Begini Bu-Ibu, saat ini panjenengan dan saya belum tau betul kondisi disana seperti apa, terus kita juga tidak tau kondisi psikologis mbak Wati sekeluarga juga bagaimana, nggih mboten?"

"Maksudnya gimana Bu?" tanya Bu Ida

"Saya & Pak Mar hanya jagani, jangan-jangan dengan kita datang langsung ke kantor kepolisian tanpa memberi tau mbak Wati dan keluarga terlebih dahulu, hanya membuat kesaksian mereka di kantor polisi tambah lama... "

"Oh gitu nggih Bu... " celetuk Bu Ida

Bu Rahmat lantas menanyakan kembali ke Bu Mar.

"Lantas solusi terbaiknya bagaimana Bu?"

"Barusan saya & pak Mar, sudah whatsapp Mbak Wati... "

"Whats app gimana Bu?"

"Intinya minta tolong kalau mbak Wati sudah longgar, hubungi kami sebentar... "

"Kenapa ndak njenengan langsung telepon sekarang aja Bu RT?"

"Sekali lagi, kita kan ga tau betul kondisi disana sekarang bagaimana, kita telepon langsung pas lagi pemeriksaan atau ngurusi hal-hal penting lain.... "

Bu Ida menanggapi apa yang disampaikan oleh Bu Mar.

"Betul apa yang disampaikan Bu Mar, kita tunggu saja Mbak Wati menghubungi Bu Mar terlebih dahulu... "

Sesaat setelah diskusi tersebut, Mbak Wati menghubungi Bu Mar.

"Tet... Tet... Tet... Tet... Tet... " suara ringtone handphone Bu Mar berdiring

Bu Mar pun langsung menyampaikan sesuatu ke Bu Ida & Bu Rahmat.

"Ibu-ibu ayo ke kamar tamu, biar pak Mar dengar juga...."

"Nggih Bu... "

Mereka pun menuju kamar tamu. Bu Mar langsung menyalakan mode loudspeaker supaya semua dengar pembicaraan mereka.

"Assalamualaikum Bu... "

"Waalaikumsallam Mbak Wati, sehat mbak?"

"Alhamdullilah sehat Bu, maaf nggih Bu baru menghubungi, ini tadi baru melengkapi syarat-syarat persidangan... "

Bu Rahmat nampak mengajak ngobrol Bu Ida dengan suara sangat sangat pelan supaya mbak Wati tidak dengar.

"Loh kok sudah sidang ya Bu?" tanya Bu Rahmat dengan suara pelan

"Lha ya itu Bu... " jawab Bu Ida

Bu Mar pun melanjutkan pembicaraan mereka.

"Persidangan karena apa mbak?"

"Begini Bu RT, kasus ini dinyatakan kasus pembunuhan... "

"Nggih nggih mbak Wati, mbak Wati selaku saksi keluarga korban nggih?"

"Nggih Bu, cuman yang agak berat, dugaan tersangka awal pembunuh adalah Yono Bu.. "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang