Bab 108 - Mbah Bandar Judi bagian 13

571 29 2
                                    

Pak Wahid selaku kades menghampiri Mbak Ninik.

"Mbak sudah selesai kok urusannya, silahkan njenengan langsung ke rumah sakit saja..."

Mbak Ninik menganggukan kepala dengan kondisi menangis, kepikiran Mbah Titik yang baru saja meninggal.

"Mbak Jum nganter lagi mbak Ninik ke rumah sakit bisa nggih?"

"Siap Pak Kades, rencana saya juga begitu... "

Mbak Ninik menepuk lengan kanan Mbak Jum.

"Sudah Jum, ga usah kamu wis capek wira wiri dari tadi siang... "

"Loh gapapa mbak, wong kondisinya darurat kaya gini mbak... mbak... "

"Aku tak naik ojek online saja Jum... "

"Walah njenengan koyo karo sopo ae to mbak, wis sama aku to... "

Pak Wahid selaku kades yang tak tega saat itu, menawarkan ke Mbak Ninik juga.

"Apa saya antar to mbak Ninik?"

"Mboten Pak malah ngrepoti njenengan nanti... "

Pak Imin yang masih tak terima dengan keputusan Pak Kades, lumayan marah saat itu.

"Pak urusan saya dengan Ninik belum selesai !"

Pak Kades dengan nada tinggi agak kesal ke Pak Imin.

"Pak Min, inisiatif awal dari mbak Ninik sudah sangat baik, diselesaikan nanti lagi kan bisa? panjenengan kalau ibunya meninggal dibeginikan apa ya mau?"

Mbak Ninik ikut menoleh ke arah Pak Imin dengan rasa sungkan, serta rasa bersalah.

Pak Imin masih nekad ngeyel.

"Masih kurang 1 juta ini Pak ! Toh Ibu Bapak saya sudah lama meninggal... " jawab Pak Imin

Pak Kades diam, menahan rasa jengkel ke pak Imin, sementara 4 bapak-bapak lain menghampiri mbak Ninik.

"Wis mbak, njenengan segera ke rumah sakit saja..."

Mbak Ninik hanya mengangguk diam, masih sungkan dan malu dengan kasusnya dengan pak Imin & bapak-bapak lain.

Mbak Jum naik ke atas motornya lalu menghampiri Mbak Ninik.

"Ayo wis mbak tinggal ae, ga usah dipikir.... "

Mbak Ninik naik keatas motor memboceng Mbak Jum, sementara Pak Kades berjalan cepat menghampiri Mbak Ninik & Mbak Jum.

"Loh mbak Ninik ga pakai helm? Rawan tilangan polisi jam segini kalau ke arah kota... "

"Nggih Pak Kades, untuk njenengan ingatkan... " jawab Mbak Jum hendak masuk kedalam rumah mengambil helm

Saat Mbak Ninik hendak masuk kedalam rumahnya, Mbak Jum memanggil mbak Ninik.

"Ga usah ambil ke dalam rumah mbak, aman kok... " jawab Mbak Jum

Saat Mbak Ninik menoleh ke Mbak Jum, Pak Kades mengambil helm dari motornya.

"Pakai helm punya saya saja Mbak Ninik?.. " kata pak Kades

"Gapapa to Pak?" tanya Mbak Ninik

"Gapaapaa mbak, saya kan cuman lewat gang kecil situ sudah sampai rumah saya... "

"Nggih Pak, saya pinjam dulu nggih... "

"Silahkan Mbak... "

"Matur nuwun Pak... "

"Sami-sami... "

Mbak Ninik memakai helm pak Kades lalu kembali membonceng Mbak Jum.

Saat Mbak Jum mulai memancal gasnya meninggalkan rumah Mbak Ninik, nampak Pak Imin wajahnya penuh dendam & kebencian melihat wajah Mbak Ninik.

"Awas saja kau nanti ! Lihat saja !... " batin Pak Imin ke Mbak Ninik

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now