Bab 71 - Dimana Ibumu? bagian 28

728 40 0
                                    

Sementara Berita Acara Otopsi sudah dikirimkan oleh pihak Rumah Sakit ke kantor kepolisian.

Pak Arif & Pak Udin selaku petugas dari kepolisan, membuka-buka berkas Berita Acara Otopsi tersebut.

Nampak Wati, & mas War tertunduk lesu di ujung ruangan introgasi, sementara Yono justru bermain main dengan botol bekas minuman.

Pak Arif membuka bukti demi bukti otopsi, disaksikan langsung oleh Pak Udin.

"Ada foto bekas bercak darah di dada kiri... " kata Pak Arif

"Ada pula foto bekas goresan di dada kiri Pak... " timpal Pak Udin

Pak Arif berpikir, lalu bertanya ke Pak Udin.

"Di lokasi tkp, masak tidak ditemukan benda tajam atau sejenisnya Pak Udin?" tanya pak Arif

Pak Udin diam, takut akan menjawab. Pak Arif mencoba kembali bertanya ke Pak Udin.

"Gimana Pak Udin? Apa di tkp ditemukan benda tajam? "

Pak Udin menjawab sepengetahuannya saat itu.

"Tidak ada Bapak... "

Pak Arif mulutnya turun kebawah, nampak kelihatan kecewa.

"Masak sama sekali ga ada bukti pendukung? Pisau atau benda tajam lain? Atau lap serbet tisu yang membekas bercak darah... "

"Betul Pak, tidak ada bukti apapun yang kami temukan... "

Mendengar jawaban pak Udin, Pak Arif nampak sangat kecewa, ia berdiri, demikian pula Pak Udin selaku anak buah ikut berdiri, karena rasa tidak enak sungkan tidak menemukan bukti yang dimaksud.

"Mohon maaf Bapak, baiknya kami harus bagaimana?" tanya Pak Udin sungkan ke Pak Arif.

"Kerahkan tim yang kemarin menyelidiki kasus ini, untuk menulusuri kembali ke TKP, mencari bukti-bukti lain yang mungkin masih bisa ditemukan.... "

"Siap Bapak... " jawab pak Udin

Pak Arif pun kembali menejelaskan ke Pak Udin.

"Kita butuh bukti mencari sidik jari tersangka, serta untuk mengetahui korban dibunuh maupun bunuh diri... "

"Siap... " jawab pak Udin

Pak Udin melangkah ke dalam ruangan kantor menugaskan beberapa anak buah bersama nya, untuk kembali menyelidiki TKP.

Sementara Pak Arif memanggil kembali Wati & mas War, ke ruangan introgasi.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now