Bab 127 - Mbah Bandar Judi bagian 32

519 33 1
                                    

Mbak Ninik tanpa basa basi langsung bertanya ke pak Kades Wahid & bu Hardi.

"Apa keluarga kami ada hutang-hutang yang belum dibayarkan Pak Bu? atau mungkin kesalahan lain pak Kades? bu Hardi?"

Bu Hardi dengan rasa kesal menyampaikan sesuatu ke Mbak Ninik & keluarga.

"Sugimin berulah lagi mbak Ninik !"

"Berulah gimana Bu?" tanya mbak Ninik

"Supri kepala koperasi merekah itu kan adik iparnya Sugimin... "

"Betul Bu, terus kenapa?"

"Barusan Sugimin ngancam ke seluruh warga dukuh, barang siapa ada warga ketahuan melayat atau membantu pemakaman almarhumah mbah Titik, permintaan penunggakan pembayaran hutang dll di koperasi merekah tidak akan diterima... "

"Astagfiulloh aladzim, kok begitu banget ke keluarga saya ya Bu Hardi?" tanya mbak Ninik

"Saya ga tau juga mbak... "

Dek Aan yang merasa kesal, ikut nimbrung saat itu.

"Gini aja, saya sama Suami tak ke pak Sugimin sekarang, saya bayar utangnya 1 juta sekarang juga, lama-lama makin kes*tanan gitu...!"

Pak Kades turut menengahi saat itu.

"Bukan permasalahan itu dek Aan, tadi saya sudah coba jelaskan ke Sugimin, bahkan sudah saya niati mau saya tutup dulu utang 1 juta almarhumah Mbah Titik, tapi ya gitu... "

"Ya gitu gimana Pak Kades?" tanya Dek Aan

"Dia menolak mentah mentah, saya rasa dengan ekonomi keluarga Sugimin dia bukan butuh uangnya... "

"Terus butuh apa Pak?"

"Butuh gengsinya dituruti, karena kapan hari didepan warga lain saat mbak Ninik melunasi hutang semua warga, kecuali pak Sugimin kurang 1 juta, dia merasa malu & tak terima... "

"Maksudnya gimana pak Kades... ?"

"Feeling saya dia sakit hati menjurus dendam ke keluarga njenengan dek Aan Mbak Ninik... "

Mbak Ninik yang kaget seketika bershalawat ibrahimiyah.

"Allahuma sholi muhammad wa ala ali muhammad... " celetuk  Mbak Ninik

Pak Kades Wahid mencoba meredakan suasana saat itu.

"Sing Sabar sing sabar... Sing terpenting sekarang Mbak Ninik... Dek Aan, kira kira siapa saja warga yang mau bantu ngangkat jenazah almarhumah sampai ke tempat pemakaman?"

"Betul pak Kades, jarak pemakaman kurang lebih 2 km dari sini lo, maaf juga suami saya sudah 70 tahun, fisiknya sudah ga kuat ngangkat juga... " kata Bu Hardi

Mbak Ninik & Dek Aan terdiam tak mampu menjawab.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Onde histórias criam vida. Descubra agora