Bab 105 - Mbah Bandar Judi bagian 10

631 30 0
                                    

Malam setelah kedatangan dek Aan, Mbak Ninik bergantian dengan dek Aan menjaga Mbah Titik.

Mbak Ninik diantar oleh mbak Jum pulang ke rumah untuk istirahat, bergantian dengan dek Aan yang berjaga.

"Dek ini tak tinggal gapapa bener to?" tanya mbak Ninik

"Gapapa mbak, njenengan sudah 2 hari mbak jaga, gantian dulu sama aku... "

"Iyo dek, makasih banyak ya... "

Mbak Ninik pun lantas menghampiri mbak Jum yang duduk di taman rumah sakit, yang sedang bermain handphone.

"Jum, bisa minta tolong... "

Mbak Jum merupakan orang yang peka dan penuh empati, belum dimintai tolong sudah paham maksud mbak Ninik.

"Tak anter pulang sekarang to mbak?"

"Iya Jum... "

"Siap mbak, bentar nggih tak pamit ke dek Aan bentar... "

Jum pun menuju depan ruangan Mbah Titik dimana dek Aan menjaga.

"Dek aku pamit pulang sekalian ya, nanti malam masih nyiapin baju sama maem anak-anak... "

"Monggo mbak Jum, gapapa njenengan tinggal aja, makasih banyak lo mbak... "

"Sama-sama dek... "

Mbak Jum menghampiri Mbak Ninik untuk menuju parkiran motor.

"Sudah Jum?"

"Sampun mbak, monggo... "

Sampai didepan motor Mbak Jum, Mbak Ninik baru teringat sesuatu.

"Jum aku ga pakai helm aman toh ini? Apa tak naik ojek online aja?"

"Gapapa mbak, tenang, aman... "

"Beneran?"

"Beneran mbak, nanti motor aku lewatkan ke sidatan kampung-kampung aja, aman-aman... "

"Suwun Jum.. "

Setelah mendapat penjelasan Jum, Mbak Ninik membonceng naik keatas motor Mbak Jum.

Di tengah-tengah perjalanan pulang mbak Ninik tiba-tiba curhat ke Jum.

"Aku bingung dilematis sebenere Jum... "

"Bingung gimana mbak?"

"Barusan aku cek di handphone, transfer biaya sewa ruko sudah masuk Jum... "

"Yo alhamdullilah to mbak, bisa buat bayar utang-utang mbah Titik... "

"Iya Jum, tapi tak hitung-hitung lagi, kalau sama bayar biaya rumah sakit ga nutut Jum... "

"Itu sudah termasuk hitungan utang dek Aan di koperasi merekah?"

"Belum lah Jum... "

Mbak Jum hanya bisa batin saat itu, sebagai seorang tetangga yang baik.

"Kasihan mbak Ninik, tapi mbah Titik memang semasa hidup ruwet & seenaknya sendiri.... " batin mbak Jum saat mengendarai motor

Sampai didepan rumah Mbak Ninik, Mbak Jum sungguh kaget sudah duduk sekitar 5 orang tepat didepan rumah Mbak Ninik.

"Mbak siapa itu yang duduk di depan teras rumah njenengan?"

"Ga tau Jum... "

Saat Mbak Jum mencoba melihat kembali.

"Pak Imin dan orang-orang itu mbak... " kata mbak Jum

"Waduh, pasti nagih utang kambing-kambing ini... " jawab Mbak Ninik dengan wajah cemas

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now