Bab 142 - Mbah Bandar Judi bagian 47

444 26 0
                                    

Pak Kades Wahid, Jarot, & Mbak Ninik yang berada di TPU mendengar percekcokan antara mas Harno dan Sugimin, segera berlari menuju rumah Sugimin.

Pak Kades yang memahami betul kekhawatiran Mbak Ninik, meminta mbak Ninik tak usah ikut.

"Mbak Ninik, sampun njenengan disini saja, ga usah ikut ke rumah sugimin... "

"Lah kan adek saya lagi berantem?"

"Iya paham, tapi dengan kamu kesana takutnya justru emosi sugimin makin naik... "

Jarot iku memberi nasehat ke Ninik saat itu.

"Betul kata pak Kades, sebaiknya kamu sama keluarga di TPU nunggu jenazah almarhumah... "

Ninik mulai memahami apa yang dimaksud pak Kades & mas Jarot

"Nggih pak Kades... mas Jarot...saya tak ke pemakaman saja "

Pak Kades mengangguk mendengar apa yang disampaikan Ninik. Dia & Jarot memilih berlari cepat menuju rumah pak Sugimin.

"Ayo pak kades lari agak cepat.. "

"Iki wis cepat Rot, kan kamu tau sendiri perutku gemuk gini... "

"Nggih pak Kades, yang saya khawatirkan kalau suaminya Aan sama Sugimin sampai pukul-pukulan... "

"Iya Rot, betul apa yang kamu sampaikan... "

Sampai di teras rumah  Sugimin, nampak ladies-ladies melindungi sugimin, sementara Aan menarik kaos Harno suaminya.

"Uis mas... Uis sabar... " kata dek Aan

Ladies-ladies, anak buah Sugimin nampak takut betul Sugimin hendak dipukul.

"Jangan mas... Jangan... " Ladies Ladies memohon ke Harno supaya tidak menghajar Sugimin... "

Pak Kades & Jarot agak shok saat itu.

"Sugimin kok gemetaran semua badannya...! "

"Nggih pak Kades leres, kaya mati kutu gitu...!" Jarot menanggapi



Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now