Bab 134 - Mbah Bandar Judi bagian 39

478 31 2
                                    

Pak Kades Wahid memulai mengangkat keranda jenazah almarhumah.

"Ayo keburu siang...!" ajak pak Kades Wahid sambil mulai memegang keranda jenazah almarhumah

Pak Jarot dan yang lain, termasuk mas Harno mulai ikut pula mengangkat keranda tersebut.

"Abot nemen ngene to... " celetuk Pak Wir pelan

"Lha ya padahal wis diangkat 6 orang lo ya... "

Kira-kira perjalanan mencapai 1.5 km,  Jarot dan Wir berhenti mengangkat keranda almarhumah mbah Titik.

"Ga kuat wis, abot banget, ayo wis cabut semua pulang.. " Jarot memberi instruksi ke 3 anak buahnya

Pak Kades Wahid.

"Loh loh ada apa? Belum sampai lokasi pemakaman ini, kok sudah berhenti?" tanya pak Kades Wahid

Jarot dan yang lain tak menggubris omongan pak Kades Wahid. Mereka tetap berjalan pulang, meninggalkan keranda almarhumah.

Mas Harno mengejar Jarot dan yang lain, untuk meminta tolong melanjutkan pengantaran jenazah almarhumah mbah Titik.

"Mas kami sekeluarga mohon maaf jika banyak salah, tolong pengantaran jenazah ke pemakaman dilanjutkan kembali nggih, insyaAlloh tinggal 1 km lagi.... "

Jarot dan yang lain hanya diam tak membalas, sementara itu mbak Ninik dan dek Aan hanya bisa menangis.

"Ya Alloh Ya Rob, kok begini banget perlakuan orang-orang ke almarhumah ibu... " batin mbak Ninik

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now