Bab 35 - Rezeki sudah Tertakar bagiann 9

893 44 0
                                    

"Assalamualaikum....Assalamualaikum....."

Tak seorang pun di rumah yang menjawab salam dari Pak Darto.

"Kemana ibu dan anak anak?" batin Pak Darto saat berdiri didepan garasi rumah.

Saat pak Darto hendak mengambil handphone di saku nya, terdengar suara seseorang melangkah dari arah belakang menghampiri beliau.

"Kresek...kresek....."

Terdengar suasar seseorang sedang menginjak dedauanan. Pak Darto reflek menengok kebelakang.

"Astaghfirulloh...."

Pak Darto kaget, nampak Marni berdiri tepat dibelakang pak Darto.

"Marni?"

Pak Darto menyapa Marni saat itu. Marni pun membalas dengan suara sangat pelan.

"Bapak...."

Marni menunduk, wajahnya agak gelap tak kelihatan, karena saat itu suasana sudah cukup malam, kurang lebih pukul 18.30.

"Kalau mau masuk lewat situ...."

Kata Marni pelan sambil menunjuk ruang tamu. Pak Darto langsung melihat kearah pintu kamar tamu yang ditunjuk oleh Marni.

"Oalah pintu kamar tamu dibuka to dek?"

Tanya Pak Darto, sambil mencoba melihat Marni dibelakangnya kembali.

"Loh Marni kok sudah ga ada di belakang?"

Pak Darto lantas memarkirkan motornya tepat didepan kamar tamu, lalu bergegas masuk ke dalam rumah, melalui kamar tamu.

"Loh dek kok kamu sudah duduk sini? Bukannya tadi di belakang bapak"

Marni tak mejawab. Nampak Marni tiba tiba sudah duduk di kursi kamar tamu, tak menjawab apapun. Pak Darto pun menyerahkan nasi kardus dan snack box dari pak Nur ke Marni.

"Makasih ya dek, nasehat dek Marni tadi pagi supaya bapak rutin shalat, benar adanya, sama persis yang disampaikan pimpinan bapak sebelum pulang kerja."

"Iya Pak." Jawab Marni lirih pelan duduk sambil kepalanya menunduk.

Pak Darto nampak mencincing celananya untuk bersiap wudhu.

"Dek ayah mau Shalat lo ini !" kata pak Darto sambil tersenyum ke Marni

Marni diam tak merespon apapun. Pak Darto cukup heran saat itu.

"Nasi bungkus sama snack maemen dek, ada pudding kesukaan dek Marni juga disitu."

Pak Darto menawari Marni makan, sambil mencoba mengajak bicara Marni kembali. Marni tetap diam tak menanggapi.

"Kenapa ya Marni kok justru diam aja? Padahal aku sudah mau shalat."

Batin Pak Darto saat itu di kamar mandi, saat berwudhu. Selesai berwudhu, Pak Darto bergegas menuju musola untuk melaksankan shalat.

"Allahu Akbar...?"

Pak Darto memulai shalat dengan takbir. Saat beliau melihat kebawah ke arah sarjadah, Nampak dua buah telapak kaki berdiri tepat didepan nya.

"Loh??"

Pak Darto kaget saaat melihat dua telapak kaki di depannya, makin diamati dari bawah keatas.

"Loh kaki Marni? Kenapa Marni kok berdiri didepan ku?"

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Onde histórias criam vida. Descubra agora