Bab 52 - Dimana Ibumu? bagian 9

820 54 0
                                    

Tim otopsi mulai membuka kantong jenazah Bu Fat, lalu menaruh disebuah meja otopsi. Mereka mulai melakukan penyelidikan demi penyelidikan. Pak Andi selaku ketua tim, berkordinasi dengan pak Rudi saat itu.

"Mas Rud fokuskan juga, pada pengamatan area perut, kerongkongan, sama kepala..."

"Maksud njenengan gimana Pak?"

"Coba lihat lebih seksama lagi, apakah di area perut, kerongkongan, dan kepala ada bekas pukulan, tusukan, atau hantaman benda tajam dan keras...."

"Siap laksanakan...."

Mbak Sisil yang saat itu kecapekan di perjalanan, nampak ketiduran di kursi ruang otopsi, dengan posisi bersandar.

"Mbak Sisil boci..." kata pak Rudi

"Boci gimana?" tanya pak Andi

"Bobok siang Pak..."

Sesaat Pak Andi melihat mbak Sisil yang ketiduran.

"Gapapa mas Rud, mungkin kecapekan mbak Sisil...."

"Iya bos..." jawab mas Rudi

Saat sedang tidur bersandar di kursi, tak terasa kaki kanan mbak Sisil bergerak mengayun pelan, sambil sesekali mengiinggau.

"Hmmm...Hmmmm....."

Lama kelamaan mengigau makin keras, disertai kedua kakinya yang mengayun makin kencang.

"Hmmmmmmmmm....Hmmmmmmm !!!"

Pak Rudi yang menyadari kejanggalan tidur mbak Sisil, mencoba membangunkan mbak Sisil dengan menepok badannya.

"Mbak....Mbak Sisil... Mbak !!!"

Mbak Sisil pun terbangun dari tidurnya.

"Astaghfirulloh aladzim...."

Mas Andi dan Mas Rudi yang sudah berada disamping mbak Sisil pun bertanya.

"Mimpi apa mbak? Kok sampai sebegitunya......"

Mbak Sisil pun menceritakan apa yang terjadi dalam mimpinya.

"Saya dikejar seseorang menangis meminta tolong...."

Mas Rudi yang penasaran pun bertanya saat itu.

"Lha kok sampai ketakutan seperti itu tidurmu mbak?"

"Ngeri mas Rudi, orang yang ngejar tadi awalnya manusia utuh, lama kelamaan menjadi tengkorak yang berlari mengejar saya....."


Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Kde žijí příběhy. Začni objevovat