Bab 125 - Mbah Bandar Judi bagian 30

497 31 1
                                    

Tatang dengan kondisi hati yang dilema, melanjutkan perjalanan kembali ke rumah sakit.

Sementara itu Mbak Ninik, dek Aan, serta Mbak Jum yang malam itu sama sekali tidak tidur, terus melanjutkan persiapan pemakaman, termasuk mengkafani almarhumah.

"Sudah dikasih daun sirih ya Ibu dek?"

"Sampun mbak... "

"Gedebok pisangnya sudah ada juga?"

"Sampun mbak... sampun... "

Mbak Jum mengelus pundak Mbak Ninik.

"Sing sabar... Sing tenang mbak Ninik... "

"Iyo Jum... " balas Jum singkat

Selang beberapa saat mas Harno suami dek Aan, beserta sodara-sodara jauh dari almarhumah Mbah Titik berdatangan. Mbak Ninik kebetulan seorang janda yang sudah ditinggal meninggal suami nya, beberapa tahun yang lalu, sementara kedua anaknya merantau di Jakarta, karena kondisi ekonomi belum bisa pulang ke Semarang

"Assalamualaikum.... "  suara beberapa orang mengetok pintu sambil mengucapkan salam

"Waalaikumsallam... " jawab Mbak Ninik sambil membukakan pintu

Mbak Ninik tak sanggup menahan kesedihan melihat anggota keluarganya berdatangan.

"Hiks... Hiks... Hiks... Hiks... "  tangis mbak Ninik pecah

Semua keluarga mbah Titik menyalami dan memeluk mbak Ninik & dek Aan, tak lupa pula mereka menyalami mbak Jum, tetangga baik, yang pontang panting ikut membantu.

"Sabar ya Mbak Ninik... Sabar ya Aan... " kata beberapa anggota keluarga almarhumah Mbah Titik

"Inggih matur nuwun mbak.. mas.. bulek.. tante... "

Saat itu mas Harno selaku suami dek Aan bertanya ke mbak Ninik.

"Mbak disemayamkan dimana almarhumah mbah Titik?" tanya mas Harno

"Di ruang tengah dek Harno... " mbak Ninik menjelaskam

Mas Harno dan keluarga bersama-sama masuk ke ruang tengah, semua orang sontak menangis melihat kondisi jenazah almarhumah.

"Mesakno to Mbah... Mbah... " tangis bulek Darno, adek Mbah Titik.

Mas Harno ikut kaget saat itu.

"Kok bisa sampai biru kaya gini ya badan almarhumah mbah Titik?" tanya mas Harno

"Ya itu dek Harno, karena sakit tetanus almarhumah.... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Where stories live. Discover now